Bangunan Pelaksanaan Hygiene Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang .1 Lokasi

dapat terkontaminasi pada air minum, sehingga berdampak buruk terhadap kesehatan konsumen yang mengonsumsi air minum tersebut Depperindag, 2004. Menurut Siswanto 2003, air minum yang dijual pada depot air minum sangat rawan terjadi pencemaran karena faktor lokasi, penyajian dan pewadahan yang dilakukan secara terbuka menggunakan wadah botol galon air minum kemasan isi ulang.

5.2.2 Bangunan

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti dapat dilihat bahwa kondisi fisik bangunan depot air minum masih banyak yang belum memenuhi persyaratan. Diantaranya belum semua depot memiliki fasilitas ruang tempat pembagian, ruang tempat penyimpanan, serta ruang tunggu penggunjung. Semua proses pengolahan dilakukan dalam satu ruang sehingga sangat memungkinkan menyebabkan terjadinya kontaminasi pada hasil olahan air minum. Kondisi lantai juga masih belum memenuhi syarat pada beberapa depot yaitu masih belum bersih dan masih berdebu, hal ini disebabkan oleh lokasi depot yang sangat dekat dengan jalan raya. Hygiene sanitasi dinding juga belum memenuhi syarat, dimana pada beberapa dinding depot masih ditemukan pakaian yang tergantung. Selain mengurangi estetika, pakaian tergantung juga dapat menjadi tempat bersarangya nyamuk yang bisa menimbulkan penyakit. Sebagian besar depot memiliki pintu dengan permukaan yang tidak rata, tidak halus, berwarna gelap, dan tidak mudah dibersihkan, serta beberapa depot memiliki pintu yang tidak kuat dan tidak tahan lama. Pada sebagian depot ditemukan ventilasi yang tidak cukup menimbulkan bau, gas, dan uap berbahaya serta Universitas Sumatera Utara tidak bersih, hal ini dapat mempengaruhi hasil produksi air minum isi ulang karena kontaminasi. Bangunan depot air minum yang tidak terjaga kebersihannya dikhawatirkan debu yang ada di udara tersebut mengandung kuman pathogen, maka dapat menyebabkan penyakit atau secara tidak langsung dapat menjadi sumber penularan penyakit saluran pernafasan Depkes RI, 1998. Menurut Keputusan Menteri Perdagangan dan Perindustrian No. 651 2004, konstruksi lantai, dinding, plafon area produksi harus baik dan selalu bersih. Dinding ruang pengisian harus terbuat dari bahan yang licin, berwarna terang dan tidak menyerap sehingga mudah dibersihkan. Pembersihan dilakukan secara rutin dan dijadwalkan. Dinding dan plafon harus rapat tanpa ada retakan. Tempat pengisian harus didesain hanya untuk maksud pengisian produk jadi dan harus menggunakan pintu yang dapat menutup rapat. Desain tempat pengisian harus sedemikian rupa sehingga semua permukaan dan semua peralatan yang ada didalamnya dapat dibersihkan serta di sanitasi setiap hari. Penerangan di area proses produksi harus cukup terang untuk mengetahui adanya kontaminasi fisik, sehingga karyawan mempunyai pandangan yang terang untuk dapat melihat setiap kontaminasi produk. Dianjurkan penggunaan lampu yang anti hancur dan lampu yang memiliki pelindung sehingga jika pecah, pecahan gelas tidak mengkontaminasi hasil produksi. Ventilasi harus dilakukan pengecekan secara rutin agar tidak ada debu dan dijaga tetap bersih.

5.2.3 Akses Terhadap Fasilitas Sanitasi

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Penyelenggaraan Hygiene Sanitasi dan Pemeriksaan Kandungan Nitrat pada Depot Air Minum Isi Ulang di Kota Padang Tahun 2012

2 95 120

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Sop Buah Yang Dijual Di Pasar Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2011

10 96 104

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Es Kolak Durian Yang Dijajakan Di Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan Tahun 2010

5 57 94

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Es Krim Yang Dijajakan Di Kecamatan Medan Petisah Kota Medan Tahun 2009

7 54 74

HUBUNGAN HIGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DENGAN JUMLAH BAKTERI Escherichia coli DALAM AIR MINUM ISI ULANG DI KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

10 54 60

Kandungan Bakteriologis, Flourida Pada Air Minum Isi Ulang dan Evaluasi Pelaksanaan Hygiene Sanitasi Depot Air Minum di Wilayah Kecamatan Denpasar Barat Pada Tahun 2016.

3 6 40

Identifikasi Bakteri Escherichia Coli pada Air Minum Isi Ulang yang Diproduksi Depot Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Padang Selatan

0 0 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 - Pelaksanaan Penyelenggaraan Hygiene Sanitasi dan Pemeriksaan Kandungan Nitrat pada Depot Air Minum Isi Ulang di Kota Padang Tahun 2012

0 0 51

BAB I PENDAHULUAN 1.1 - Pelaksanaan Penyelenggaraan Hygiene Sanitasi dan Pemeriksaan Kandungan Nitrat pada Depot Air Minum Isi Ulang di Kota Padang Tahun 2012

0 0 8

PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN HYGIENE SANITASI DAN PEMERIKSAAN KANDUNGAN NITRAT PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DI KOTA PADANG TAHUN 2012 SKRIPSI Ditujukan Sebagai Salah Satu Syarat

0 0 14