Sifat – Sifat Escherichia coli

2.6.1. Sifat – Sifat Escherichia coli

Menurut Supardi 1999, salah satu jenis dari organisme coliform yang paling umum digunakan sebagai indikator adanya polusi diantara kelompok coliform secara keseluruhan. Organisme coliform merupakan salah satu grup bakteri heterogen, bentuk batang, gram negatif, dan kuman ini digunakan sebagai indikator adanya polusi yang berasal dari kotoran manusia atau hewan dan menunjukkan kondisi sanitasi yang tidak baik terhadap air, makanan, susu dan produk – produk susu. Sebetulnya bakteri akan mati bila dipanaskan pada suhu 100 C. Karenanya, air yang akan dipakai minum sebaiknya direbus terlebih dahulu hingga mendidih. Tehnik lain untuk mematikan bakteri adalah dengan dibekukan hingga 0 C. Namun, tidak semua bakteri mati dalam suhu 0 C Anonimous, 2008. Klasifikasi Escherichia coli berdasarkan sifat – sifat virulensinya, yaitu : 1. Escherichia coli Enteropatogenik EPEC Escherichia coli Enteropatogenik adalah penyebab penting diare pada bayi, khususnya di negara berkembang dan tidak membahayakan bagi sebahagian orang dewasa. Mungkin ditularkan melalui air yang digunakan untuk mencuci botol. Karenanya botol susu bayi sebaiknya direbus setelah dicuci untuk mencegah diare. EPEC melekat pada sel mukosa usus kecil. Akibat dari infeksi EPEC adalah diare cair, yang biasanya sembuh sendiri tetapi dapat juga menjadi kronik. Masa inkubasinya 8 – 24 jam dengan rata – rata 11 jam. Gejala yang dapat ditimbulkan apabila terinfeksi Escherichia coli jenis ini antara lain : panas dingin, sakit kepala, kram usus, diare berair. Universitas Sumatera Utara 2. Escherichia coli Enteroinvasif EIEC Menyebabkan penyakit yang sangat mirip dengan shigellosis. Sering terjadi pada anak – anak di negara berkembang dan para wisatawan yang menuju ke Negara tersebut. Strainnya bersifat non laktosa atau melakukan fermentasi laktosa dengan lambat serta bersifat tidak bergerak. Menimbulkan penyakit melalui invasinya ke sel epitel mukosa usus. Cukup membahayakan karena dapat menyebabkan penyakit disentri. Biasanya ditandai dengan tinja yang mengandung darah. 3. Escherichia coli Enterotoksigenik ETEC Escherichia coli Enterotoksigenik adalah penyebab yang sering dari “diare wisatawan” dan sangat penting menyebabkan diare pada bayi di negara berkembang. Faktor kolonisasi ETEC yang spesifik untuk manusia menimbulkan perlekatan ETEC pada sel epitel usus kecil. Beberapa strain ETEC menghasilkan eksotoksin tidak tahan panas. Orang – orang yang tinggal di daerah pinggiran dimana organisme semacam ini umumnya memiliki antibodi dan jarang mengalami diare pada pemaparan kembali Escherichia coli. Sedangkan ETEC menghasilkan enterotoksin tahan panas dapat menimbulkan diare yang berat. Masa inkubasinya 8 – 48 jam dengan rata – rata 26 jam. Gejala yang dapat ditimbulkan apabila terinfeksi Escherichia coli jenis ini antara lain : diare, muntah, dehidrasi dan shock. 4. Escherichia coli Enterohemoragik EHEC Bakteri yang sangat berbahaya dalam penelitian Dewayanthi-Hariyadi-et.al,2001, dinyatakan bakteri ini hidup dalam daging mentah. Peneliti lain juga Universitas Sumatera Utara menemukannya pada air limbah rumah potong ayam. Menghasilkan verotoksin yaitu suatu sel ginjal dari monyet hijau Afrika. Bentuk diare sangat berat dengan sindroma uremia hemolitik, suatu penyakit akibat gagal ginjal akut, anemia hemolitik mikroangiopatik, dan trombositopenia. Banyak kasus kolitis hemoragik dan komplikasinya dapat dicegah dengan memasak daging sapi sampai matang. 5. Escherichia coli Enteroagregatif EAEC Menyebabkan diare akut dan kronik pada masyarakat sedang berkembang. Bakteri ini ditandai dengan pola khas perlekatannya pada sel manusia. Bahaya besar sehubungan dengan air minum apabila air tersebut telah tercemar oleh buangan atau kotoran manusia atau hewan berdarah panas. Bila pengotoran semacam itu baru saja terjadi, dan bila hal tersebut disebabkan oleh penderita atau pembawa penyakit menular seperti demam usus atau disentri, air tersebut kemungkinan mengandung bibit – bibit penyakit yang masih hidup Supardi, 1999.

2.6.2. Penyakit – Penyakit yang Disebabkan Oleh Escherichia coli

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Penyelenggaraan Hygiene Sanitasi dan Pemeriksaan Kandungan Nitrat pada Depot Air Minum Isi Ulang di Kota Padang Tahun 2012

2 95 120

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Sop Buah Yang Dijual Di Pasar Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2011

10 96 104

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Es Kolak Durian Yang Dijajakan Di Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan Tahun 2010

5 57 94

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Es Krim Yang Dijajakan Di Kecamatan Medan Petisah Kota Medan Tahun 2009

7 54 74

HUBUNGAN HIGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DENGAN JUMLAH BAKTERI Escherichia coli DALAM AIR MINUM ISI ULANG DI KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER

10 54 60

Kandungan Bakteriologis, Flourida Pada Air Minum Isi Ulang dan Evaluasi Pelaksanaan Hygiene Sanitasi Depot Air Minum di Wilayah Kecamatan Denpasar Barat Pada Tahun 2016.

3 6 40

Identifikasi Bakteri Escherichia Coli pada Air Minum Isi Ulang yang Diproduksi Depot Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Padang Selatan

0 0 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 - Pelaksanaan Penyelenggaraan Hygiene Sanitasi dan Pemeriksaan Kandungan Nitrat pada Depot Air Minum Isi Ulang di Kota Padang Tahun 2012

0 0 51

BAB I PENDAHULUAN 1.1 - Pelaksanaan Penyelenggaraan Hygiene Sanitasi dan Pemeriksaan Kandungan Nitrat pada Depot Air Minum Isi Ulang di Kota Padang Tahun 2012

0 0 8

PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN HYGIENE SANITASI DAN PEMERIKSAAN KANDUNGAN NITRAT PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DI KOTA PADANG TAHUN 2012 SKRIPSI Ditujukan Sebagai Salah Satu Syarat

0 0 14