peralatan yang telah habis masa pakai harus diganti sesuai dengan ketentuan teknisnya.
Peralatan harus berfungsi dengan baik, mampu mengolah air baku untuk mereduksi kandungan partikel-partikel fisik, kimiawi yang tinggi dan mampu
membunuh mikro organisme yang berbahaya, sehingga hasil produksi air langsung bisa diminum dan memenuhi syarat kesehatan Jamaludin, 2007.
Menurut Asfawi 2004, peralatan sangat berperan dalam mengolah air baku menjadi air minum. Kondisi peralatan yang baik dan memenuhi persyaratan
diharapkan akan menghasilkan air minum yang baik juga. Peralatan depot air minum harus terbuat dari bahan yang tidak berbahaya bagi kesehatan seperti timah hitam
Pb, tembaga Cu, seng Zn, Cadmium Cd. Seluruh mesin dan peralatan yang kontak langsung dengan air harus terbuat dari bahan yang tara pangan, tahan korosi
dan tidak bereaksi dengan bahan kimia Depkes, 2006.
5.2.5 Air Baku
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa pemilik depot tidak pernah melakukan uji untuk sumber air baku lain, sehingga kemungkinan
terjadinya kontaminasi dari sumber air baku lain sangat besar, jika air baku sudah tercemar, maka akan sangat mempengaruhi kualitas air minum yang dihasilkan.
Menurut Slamet 2004, penyakit menular yang disebarkan oleh air secara langsung disebut penyakit bawaan air water borne disease. Penularan penyakit melalui air
dapat terjadi karena air merupakan media yang tidak baik untuk tempat bersarangnya bibit penyakitagent. Beberapa penyakit bawaan air yang sering ditemukan di
Indonesia diantaranya cholera, disentri, typus abdominalis dan diare.
Universitas Sumatera Utara
Pemeriksaan terhadap air baku hendaknya dilakukan oleh depot air minum atau pemasok, pemeriksaan dilakukan untuk mempermudah proses pengelohan serta
mengurangi resiko beban kerja alat. Kualitas air baku sangat bervariasi tergantung dari sumber apa yang
digunakan, namun semestinya depot air minum memakai air baku dari pemasok. Tetapi pada kenyataannya belum semua pengelola atau pemilik depot air minum yang
mematuhi peraturan tersebut dengan berbagai macam alasan. Lama waktu penyimpanan air baku dalam bak penampungan paling lama satu minggu, sebab jika
terlalu lama menyimpan air baku dapat menjadi media pertumbuhan mikro organisme.
5.2.6 Penampungan Air Baku
Dari hasil penelitian dapat dikatahui bahwa semua depot air minum masih menggunakan bak penampungan yang diterbuat dari bahan tara pangan dan bebas
dari bahan yang dapat mencemari air. Hal ini dapat dilihat dari bahan penampungan air baku terbuat dari stainless-steel atau poly-vinyl- carbonate. Beberapa depot tidak
menggunakan tangki pengangkutan karena depot tersebut menggunakan air sumur gali sendiri sebagai bahan baku air minum. Pengangkutan air baku seharusnya tangki
pengangkutan yang khusus digunakan untuk air minum sementara alat pengangkutan air baku yang digunakan yaitu tangki pengangkut air bersih. Jika pengangkutan yang
digunakan untuk air bersih, maka tidak ada jaminan air baku yang diangkut tidak terkontaminasi dari wadah yang digunakan untuk pengangkutan air bersih, sebagai air
baku.
Universitas Sumatera Utara
Syarat penampungan air baku harus terbuat dari bahan tara pangan dan diletakkan pada posisi yang tidak terkena sinar matahari langsung, sebab jika terkena
matahari langsung dapat membuat kualitas air baku berubah. Tangki pengangkutan harus terbuat dari bahan tara pangan, tahan korosi dan
bahan kimia yag dapat mencemari air. Mudah dibersihkan, disanitasi dan didesinfeksi, bagian luar dan dalam minimal 3 tiga bulan sekali Depperindag,
2004.
5.2.6 Desinfeksi