Hubungan Dukungan Instrumental dengan Pencegahan Kekambuhan Gangguan Jiwa Hubungan Dukungan Emosional dengan Pencegahan Kekambuhan Gangguan Jiwa

Tabel 4.16. Hubungan Dukungan Penilaian dengan Pencegahan Kekambuhan Gangguan Jiwa di Kecamatan Susoh Tahun 2011 No. Dukungan Penilaian Pencegahan Kekambuhan Gangguan Jiwa Total P value Tidak Baik Baik f f f Tidak Baik 26 72,2 10 27,8 36 100 0,012 Baik 9 39,1 14 60,9 23 100 Berdasarkan Tabel 4.16 di atas dapat diketahui bahwa persentase dukungan penilaian yang tidak baik tetinggi pada pencegahan kekambuhan gangguan jiwa yang tidak baik, yaitu sebesar 72,2 26 orang dibandingkan pencegahan kekambuhan yang baik, yaitu sebesar 27,8 10 orang. Persentase dukungan penilaian yang baik tetinggi pada pencegahan kekambuhan gangguan jiwa yang baik, yaitu sebesar 60,9 14 orang dibandingkan pencegahan kekambuhan yang tidak baik, yaitu sebesar 39,1 9 orang. Hasil analisis bivariat dengan uji chi square didapat nilai p = 0,012, artinya ada hubungan yang signifikan antara dukungan penilaian dengan pencegahan kekambuhan gangguan jiwa di Kecamatan Susoh tahun 2011. Selain itu, variabel dukungan penilaian juga masuk ke dalam model analisis multivariat karena memiliki nilai p 0,25.

4.3.3. Hubungan Dukungan Instrumental dengan Pencegahan Kekambuhan Gangguan Jiwa

Pengukuran hubungan dukungan instrumental dengan pencegahan kekambuhan gangguan jiwa dapat dilihat pada Tabel 4.17 berikut ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.17. Hubungan Dukungan Instrumental dengan Pencegahan Kekambuhan Gangguan Jiwa di Kecamatan Susoh Tahun 2011 No. Dukungan Instrumental Pencegahan Kekambuhan Gangguan Jiwa Total P value Tidak Baik Baik f f F Tidak Baik 24 70,6 10 29,4 34 100 0,040 Baik 11 44 14 56 24 100 Berdasarkan Tabel 4.17 di atas dapat diketahui bahwa persentase dukungan instrumental yang tidak baik tetinggi pada pencegahan kekambuhan gangguan jiwa yang tidak baik, yaitu sebesar 70,6 24 orang dibandingkan pencegahan kekambuhan yang baik, yaitu sebesar 29,4 10 orang. Persentase dukungan instrumental yang baik tetinggi pada pencegahan kekambuhan gangguan jiwa yang baik, yaitu sebesar 56 14 orang dibandingkan pencegahan kekambuhan yang tidak baik, yaitu sebesar 44 11 orang. Hasil analisis bivariat dengan uji chi square didapat nilai p = 0,040, artinya ada hubungan yang signifikan antara dukungan instrumental dengan pencegahan kekambuhan gangguan jiwa di Kecamatan Susoh tahun 2011. Selain itu, variabel dukungan instrumental juga masuk ke dalam model analisis multivariat karena memiliki nilai p 0,25.

4.3.4. Hubungan Dukungan Emosional dengan Pencegahan Kekambuhan Gangguan Jiwa

Pengukuran hubungan dukungan emosional dengan pencegahan kekambuhan gangguan jiwa dapat dilihat pada Tabel 4.18 berikut ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.18. Hubungan Dukungan Emosional dengan Pencegahan Kekambuhan Gangguan Jiwa di Kecamatan Susoh Tahun 2011 No. Dukungan Emosional Pencegahan Kekambuhan Gangguan Jiwa Total P value Tidak Baik Baik f f f Tidak Baik 26 78,8 7 21,2 33 100 0,001 Baik 9 34,6 17 65,4 26 100 Berdasarkan Tabel 4.18 di atas dapat diketahui bahwa persentase dukungan emosional yang tidak baik tetinggi pada pencegahan kekambuhan gangguan jiwa yang tidak baik, yaitu sebesar 78,8 26 orang dibandingkan pencegahan kekambuhan yang baik, yaitu sebesar 21,2 7 orang. Persentase dukungan emosional yang baik tetinggi pada pencegahan kekambuhan gangguan jiwa yang baik, yaitu sebesar 65,4 17 orang dibandingkan pencegahan kekambuhan yang tidak baik, yaitu sebesar 34,6 9 orang. Hasil analisis bivariat dengan uji chi square didapat nilai p = 0,001, artinya ada hubungan yang signifikan antara dukungan emosional dengan pencegahan kekambuhan gangguan jiwa di Kecamatan Susoh tahun 2011. Selain itu, variabel dukungan emosional juga masuk ke dalam model analisis multivariat karena memiliki nilai p 0,25.

4.4. Analisis Multivariat

Dokumen yang terkait

Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga terhadap Pencegahan Kekambuhan Pasien Skizofrenia yang Berobat Jalan di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Jiwa Medan

4 59 131

Perilaku Akseptor Vasektomi dan Dukungan Keluarga di Wilayah Kerja Kecamatan Porsea Kabupaten Toba Samosir

0 37 137

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA KELUARGA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PENCEGAHAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan Jiwa Keluarga Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Pencegahan Kekambuhan Gangguan Jiwa Di Desa Makamhaji Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo

0 2 17

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA KELUARGA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PENCEGAHAN KEKAMBUHAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan Jiwa Keluarga Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Pencegahan Kekambuhan Gangguan Jiwa Di Desa Makamhaji Kecamatan Kartasura Kabu

0 2 15

PENDAHULUAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan Jiwa Keluarga Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Pencegahan Kekambuhan Gangguan Jiwa Di Desa Makamhaji Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 2 9

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG GANGGUAN JIWA TERHADAP SIKAP MASYARAKAT KEPADA PENDERITA Hubungan Pengetahuan Tentang Gangguan Jiwa Terhadap Sikap Masyarakat Kepada Penderita Gangguan Jiwa Di Wilayah Kerja Puskesmas Colomadu 1.

0 2 15

PENDAHULUAN Hubungan Pengetahuan Tentang Gangguan Jiwa Terhadap Sikap Masyarakat Kepada Penderita Gangguan Jiwa Di Wilayah Kerja Puskesmas Colomadu 1.

0 1 8

LPSE Kabupaten Aceh Barat Daya Pengumuman Susoh

0 0 1

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN KOMPLIKASI HIPERTENSI PADA PENDERITA DIABETES TIPE II (Studi Kasus Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Simongan)

0 0 79

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEKAMBUHAN PASIEN GANGGUAN JIWA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS IDI RAYEUK KABUPATEN ACEH TIMUR

0 0 15