Dukungan Instrumental dengan Pencegahan Kekambuhan Gangguan

Berdasarkan jawaban responden di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dukungan penilaian keluarga penderita gangguan jiwa dalam pencegahan kekambuhan penderita dapat dilihat. Berdasarkan persentase dukungan penialaian responden dalam pencegahan kekambuhan gangguan jiwa di kecamatan Susoh tertinggi pada dukungan penilaian tidak baik sebesar 61 36 orang dibandingkan dukungan penilaian yang baik sebesar 39 23 orang.

5.1.3. Dukungan Instrumental dengan Pencegahan Kekambuhan Gangguan

Jiwa Berdasarkan persentase dukungan Instrumental jawaban responden “sangat setuju” tertinggi pada pertanyaan “Keluarga juga memperhatikan kebersihan diri penderita dan Keluarga tidak memperhatikan pakaian penderita”, yaitu sebesar 11,9 7 orang, sedangkan terendah pada pertanyaan “Keluarga memberikan kebutuhan penderita yang menunjang kesembuhan”, yaitu sebesar 1,7 1 orang. Persentase jawaban disini diharapkan keluarga bukan hanya memperhatikan kebersihan diri penderita saja, kebersihan pakaian penderita juga harus diperhatikan, dan disini juga sangat diharapkan keluarga bisa memberikan hal – hal yang positif agar penderita dapat merasa lebih membaik. Persentase jawaban responden “setuju” tertinggi pada pertanyaan “Keluarga memberikan kebutuhan penderita yang menunjang kesembuhan”, yaitu sebesar 89,8 53 orang, sedangkan terendah pada pertanyaan “Keluarga memberi makan minum obat saat penderita sudah meminta”, yaitu sebesar 33,9 20 orang. Universitas Sumatera Utara Keluarga tidak atau belum maksimal memperhatikan kebutuhan makan setiap waktu, seperti kita ketahui kadang kala penderita tidak akan meminta makan apa bila tidak di tawarkan untuk makan. Persentase jawaban responden “tidak setuju” tertinggi pada pertanyaan “Keluarga memberi makan minum obat saat penderita sudah meminta”, yaitu sebesar 66,1 39 orang, sedangkan terendah pada pertanyaan “Keluarga memberikan kebutuhan penderita yang menunjang kesembuhan”, yaitu masing-masing sebesar 8,5 5 orang. Dapat lebih memperhatikan agar penderita diberikan kesibukan untuk memamfaatkan waktunya. Berdasarkan jawaban responden di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dukungan instrumental keluarga penderita gangguan jiwa dalam pencegahan kekambuhan penderita dapat dilihat berdasarkan persentase dukungan instrumental responden dalam pencegahan kekambuhan gangguan jiwa di kecamatan Susoh tertinggi pada dukungan penilaian tidak baik sebesar 57,6 34 orang dibandingkan dukungan instrumental yang baik sebesar 42,4 25 orang.

5.1.4. Dukungan Emosional dengan Pencegahan Kekambuhan Gangguan Jiwa

Dokumen yang terkait

Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga terhadap Pencegahan Kekambuhan Pasien Skizofrenia yang Berobat Jalan di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Jiwa Medan

4 59 131

Perilaku Akseptor Vasektomi dan Dukungan Keluarga di Wilayah Kerja Kecamatan Porsea Kabupaten Toba Samosir

0 37 137

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA KELUARGA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PENCEGAHAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan Jiwa Keluarga Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Pencegahan Kekambuhan Gangguan Jiwa Di Desa Makamhaji Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo

0 2 17

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA KELUARGA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PENCEGAHAN KEKAMBUHAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan Jiwa Keluarga Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Pencegahan Kekambuhan Gangguan Jiwa Di Desa Makamhaji Kecamatan Kartasura Kabu

0 2 15

PENDAHULUAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan Jiwa Keluarga Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Pencegahan Kekambuhan Gangguan Jiwa Di Desa Makamhaji Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 2 9

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG GANGGUAN JIWA TERHADAP SIKAP MASYARAKAT KEPADA PENDERITA Hubungan Pengetahuan Tentang Gangguan Jiwa Terhadap Sikap Masyarakat Kepada Penderita Gangguan Jiwa Di Wilayah Kerja Puskesmas Colomadu 1.

0 2 15

PENDAHULUAN Hubungan Pengetahuan Tentang Gangguan Jiwa Terhadap Sikap Masyarakat Kepada Penderita Gangguan Jiwa Di Wilayah Kerja Puskesmas Colomadu 1.

0 1 8

LPSE Kabupaten Aceh Barat Daya Pengumuman Susoh

0 0 1

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN KOMPLIKASI HIPERTENSI PADA PENDERITA DIABETES TIPE II (Studi Kasus Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Simongan)

0 0 79

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEKAMBUHAN PASIEN GANGGUAN JIWA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS IDI RAYEUK KABUPATEN ACEH TIMUR

0 0 15