5.2. Pencegahan Kekambuhan Penderita Gangguan Jiwa
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh persentase pencegahan kekambuhan gangguan jiwa di Kecamatan Susoh tertinggi pada pencegahan kekambuhan yang
tidak baik 59,3. Hasil penelitian ini hampir sama dengan penelitian Saputra 2010 di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara dengan
desain cross sectional yang mendapatkan tingkat kekambuhan yang cukup tinggi, yaitu 64,5.
Sedikitnya 20 penduduk dewasa di Indonesia pada tahun 2007 menderita gangguan jiwa, dengan empat jenis penyakit langsung yang ditimbulkannya yaitu
depresi, penggunaan alkohol, gangguan bipolar, dan skizofrenia. Peran serta keluarga adalah satu usaha untuk mengurangi angka kekambuhan penderita skizofrenia.
Mengingat keluarga merupakan sistem pendukung utama yang memberikan perawatan langsung pada setiap keadaan sehat sakit penderita. Umumnya, keluarga
meminta bantuan tenaga kesehatan jika mereka tidak sanggup lagi merawatnya. Oleh karena itu, perawatan yang berfokus pada keluarga bukan hanya memulihkan keadaan
penderita, tetapi bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengatasi kesehatan dalam keluarga tersebut Anna dalam Nurdiana,
2007.
5.3. Dukungan Sosial Keluarga dengan Pencegahan Kekambuhan Gangguan Jiwa
Berdasarkan hasil penelitian serta analisis bivariat dengan uji chi square diperoleh adanya hubungan antara dukungan informasi, dukungan penilaian,
Universitas Sumatera Utara
dukungan instrumental dan dukungan emosional dengan pencegahan kekambuhan gangguan jiwa di Kecamatan Susoh tahun 2011 p 0,05. Hasil penelitian ini sama
dengan penelitian yang dilakukan Ambari 2010 dengan desain cross sectional di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya yang memperoleh hasil secara keseluruhan
variabel dukungan keluarga memiliki hubungan yang signifikan p0,05 dengan keberfungsian sosial pada pasien skizofrenia demi kesembuhan pasien tersebut.
Dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa salah satu faktor penyebab terjadinya kekambuhan penderita gangguan jiwa adalah kurangnya peran serta
keluarga dalam perawatan terhadap anggota keluarga yang menderita penyakit tersebut. Salah satu penyebabnya adalah karena keluarga yang tidak tahu cara
menangani perilaku penderita di rumah. Keluarga jarang mengikuti proses keperawatan penderita karena jarang mengunjungi penderita di rumah sakit, dan tim
kesehatan di rumah sakit juga jarang melibatkan keluarga Anna dalam Nurdiana, 2007.
5.4. Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga terhadap Pencegahan Kekambuhan Gangguan Jiwa