Hubungan Dukungan Informasi dengan Pencegahan Kekambuhan Gangguan Jiwa Hubungan Dukungan Penilaian dengan Pencegahan Kekambuhan Gangguan Jiwa

4.2.7. Distribusi Pencegahan Kekambuhan

Berdasarkan hasil penelitian didapat pencegahan kekambuhan penderita gangguan jiwa di Keacamatan Susoh dapat dilihat pada Tabel 4.14 berikut ini : Tabel 4.14. Distribusi Frekuensi Pencegahan Kekambuhan Penderita Gangguan Jiwa di Kecamatan Susoh Tahun 2011 No. Pencegahan Kekambuhan Jumlah F 1. Baik 24 40,7 2. Tidak Baik 35 59,3 Total 59 100 Berdasarkan Tabel 4.14 di atas, dapat kita lihat persentase pencegahan kekambuhan penderita gangguan jiwa di kecamatan Susoh tertinggi pada pencegahan kekambuhan yang tidak baik sebesar 59,3 35 orang dibandingkan pencegahan kekambuhan yang baik sebesar 40,7 24 orang.

4.3. Analisis Bivariat

Analsis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dukungan informasi, dukungan penilaian, dukungan instrumental, dan dukungan emosional dengan variabel dependen pencegahan kekambuhan gangguan jiwa, serta untuk mengetahui variabel mana yang masuk ke dalam model analisis multivariat.

4.3.1. Hubungan Dukungan Informasi dengan Pencegahan Kekambuhan Gangguan Jiwa

Pengukuran hubungan dukungan informasi dengan pencegahan kekambuhan gangguan jiwa dapat dilihat pada Tabel 4.15 berikut ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.15. Hubungan Dukungan Informasi dengan Pencegahan Kekambuhan Gangguan Jiwa di Kecamatan Susoh Tahun 2011 No. Dukungan Informasi Pencegahan Kekambuhan Gangguan Jiwa Total P value Tidak Baik Baik f f F Tidak Baik 25 69,4 11 30,6 36 100 0,048 Baik 10 43,5 13 56,5 23 100 Berdasarkan Tabel 4.15 di atas dapat diketahui bahwa persentase dukungan informasi yang tidak baik tetinggi pada pencegahan kekambuhan gangguan jiwa yang tidak baik, yaitu sebesar 69,4 25 orang dibandingkan pencegahan kekambuhan yang baik, yaitu sebesar 30,6 11 orang. Persentase dukungan informasi yang baik tetinggi pada pencegahan kekambuhan gangguan jiwa yang baik, yaitu sebesar 56,5 25 orang dibandingkan pencegahan kekambuhan yang tidak baik, yaitu sebesar 43,5 10 orang. Hasil analisis bivariat dengan uji chi square didapat nilai p = 0,048, artinya ada hubungan yang signifikan antara dukungan informasi dengan pencegahan kekambuhan gangguan jiwa di Kecamatan Susoh tahun 2011. Selain itu, variabel dukungan informasi juga masuk ke dalam model analisis multivariat karena memiliki nilai p 0,25.

4.3.2. Hubungan Dukungan Penilaian dengan Pencegahan Kekambuhan Gangguan Jiwa

Pengukuran hubungan dukungan penilaian dengan pencegahan kekambuhan gangguan jiwa dapat dilihat pada Tabel 4.16 berikut ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.16. Hubungan Dukungan Penilaian dengan Pencegahan Kekambuhan Gangguan Jiwa di Kecamatan Susoh Tahun 2011 No. Dukungan Penilaian Pencegahan Kekambuhan Gangguan Jiwa Total P value Tidak Baik Baik f f f Tidak Baik 26 72,2 10 27,8 36 100 0,012 Baik 9 39,1 14 60,9 23 100 Berdasarkan Tabel 4.16 di atas dapat diketahui bahwa persentase dukungan penilaian yang tidak baik tetinggi pada pencegahan kekambuhan gangguan jiwa yang tidak baik, yaitu sebesar 72,2 26 orang dibandingkan pencegahan kekambuhan yang baik, yaitu sebesar 27,8 10 orang. Persentase dukungan penilaian yang baik tetinggi pada pencegahan kekambuhan gangguan jiwa yang baik, yaitu sebesar 60,9 14 orang dibandingkan pencegahan kekambuhan yang tidak baik, yaitu sebesar 39,1 9 orang. Hasil analisis bivariat dengan uji chi square didapat nilai p = 0,012, artinya ada hubungan yang signifikan antara dukungan penilaian dengan pencegahan kekambuhan gangguan jiwa di Kecamatan Susoh tahun 2011. Selain itu, variabel dukungan penilaian juga masuk ke dalam model analisis multivariat karena memiliki nilai p 0,25.

4.3.3. Hubungan Dukungan Instrumental dengan Pencegahan Kekambuhan Gangguan Jiwa

Dokumen yang terkait

Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga terhadap Pencegahan Kekambuhan Pasien Skizofrenia yang Berobat Jalan di Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Jiwa Medan

4 59 131

Perilaku Akseptor Vasektomi dan Dukungan Keluarga di Wilayah Kerja Kecamatan Porsea Kabupaten Toba Samosir

0 37 137

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA KELUARGA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PENCEGAHAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan Jiwa Keluarga Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Pencegahan Kekambuhan Gangguan Jiwa Di Desa Makamhaji Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo

0 2 17

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN JIWA KELUARGA TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PENCEGAHAN KEKAMBUHAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan Jiwa Keluarga Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Pencegahan Kekambuhan Gangguan Jiwa Di Desa Makamhaji Kecamatan Kartasura Kabu

0 2 15

PENDAHULUAN Pengaruh Pendidikan Kesehatan Jiwa Keluarga Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Pencegahan Kekambuhan Gangguan Jiwa Di Desa Makamhaji Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 2 9

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG GANGGUAN JIWA TERHADAP SIKAP MASYARAKAT KEPADA PENDERITA Hubungan Pengetahuan Tentang Gangguan Jiwa Terhadap Sikap Masyarakat Kepada Penderita Gangguan Jiwa Di Wilayah Kerja Puskesmas Colomadu 1.

0 2 15

PENDAHULUAN Hubungan Pengetahuan Tentang Gangguan Jiwa Terhadap Sikap Masyarakat Kepada Penderita Gangguan Jiwa Di Wilayah Kerja Puskesmas Colomadu 1.

0 1 8

LPSE Kabupaten Aceh Barat Daya Pengumuman Susoh

0 0 1

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN KOMPLIKASI HIPERTENSI PADA PENDERITA DIABETES TIPE II (Studi Kasus Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Simongan)

0 0 79

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEKAMBUHAN PASIEN GANGGUAN JIWA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS IDI RAYEUK KABUPATEN ACEH TIMUR

0 0 15