PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI
Cinere 16514 – Jakarta Selatan
PANDUAN UMUM PEMELIHARAAN TRANSMISI TTTET DENGAN METODE PDKB
BAB II PERSYARATAN UMUM PELAKSANAAN PDKB TT TET
2.1. Umum
Syarat umum untuk Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan PDKB TTTET harus berdasarkan :
a Prosedur dan Instruksi Kerja yang telah DISAHKAN, serta peralatan
utama yang telah
BERSERTIFIKAT dan LULUS UJI oleh Lembaga
SertifikasiIndependen .
b Penerima Surat Penunjukkan Pengawas Pekerjaan Bertegangan SP3B dan
Surat Perintah melaksanakan Pekerjaan Bertegangan SP2B bertanggung jawab terhadap pelaksanaan PDKB, meliputi : Prosedur, Instruksi Kerja,
Peralatan, dan Material yang digunakan. c
Pelaksanaan PDKB TTTET adalah pengembangan dari pekerjaan off line.
d PDKB tidak boleh dilaksanakan pada pekerjaan yang tidak terencana.
e Pengawas K3 bertanggung jawab atas keselamatan pelaksana, peralatan,
dan pelaksanaan pekerjaan. f
Keselamatan pribadi menjadi tanggung jawab masing-masing. g
Dalam melaksanakan pekerjaan tidak diperbolehkan ada dua kegiatan yang dapat saling mempengaruhi pergerakan konduktortower bila terjadi
kegagalan peralatan atau material. h
Semua peralatan harus lulus uji setiap 6 bulan sekali. i
Semua pelaksana personil
PDKB harus diperiksakan kesehatannya menjalani
pemeriksaan kesehatan general check up setiap satu tahun sekali.
Peralatan utama adalah semua peralatan yang berhubungan langsung secara elektrik dan atau mekanik dalam suatu pekerjaan.
2.2. Ketentuan Keselamatan Pelaksanaan PDKB TT TET
Sebelum melaksanakan PDKB harus dilakukan Analisa Keselamatan Pekerjaan AKP
pada setiap tower yang akan dikerjakan . Pelaksanaan perbaikan dikerjakan
selambat-lambatnya 7 hari setelah pelaksanaan AKP.
Edisi : 01 Revisi : 00
Halaman : Page 8 dari 131
PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI
Cinere 16514 – Jakarta Selatan
PANDUAN UMUM PEMELIHARAAN TRANSMISI TTTET DENGAN METODE PDKB
Hal-hal yang dilakukan pada saat AKP : a
Memeriksa kondisi tower, meliputi struktur tower, isolator, konduktor, kawat petir,
Optic Ground Wire OPGW, dan aksesoris yang akan dikerjakan termasuk tower pengapit.
b Menganalisa layak tidaknya pekerjaan pemeliharaan dilaksanakan dengan
PDKB c
Menentukan jarak aman minimum peralatan isolasi sesuai dengan tegangan operasi
d Menghitung beban kerja pada tower, khusus pada tower tipe tension harus
dihitung dengan lebih teliti. e
Mengamati potensi bahaya pada lokasi pekerjaan, antara lain keselamatan masyarakat umum, lintasan jalan raya, saluran transmisi, jalan kereta api,
dan lain-lain.
2.3. Metode PDKB TTTET 2.3.1.Metode