PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI
Cinere 16514 – Jakarta Selatan
PANDUAN UMUM PEMELIHARAAN TRANSMISI TTTET DENGAN METODE PDKB
3.8. Bonding
Sebelum menyentuh konduktor, pelaksana sisi hot harus terlebih dahulu
melakukan bonding ke konduktor bertegangan untuk menyamakan potensial
antara pelaksana dengan konduktor. a
Pelaksana PDKB yang bekerja pada sisi bertegangan harus mengikat tali bonding pakaian konduktif dengan kuat dan aman pada konduktor.
b Peralatan kerja yang digunakan atau dinaikkan beserta asesorisnya pada
posisi hot dengan menggunakan metode kerja barehand, hanya akan
diberikan setelahpelaksana sisi hot berada dalam posisi aman dan tali
bonding pakaian konduktif terikat kuat pada konduktor bertegangan.
3.8.1.Tali Bonding pada Pakaian Konduktif
Pakaian konduktif mempunyai dua tali bonding dengan panjang 1,8 m pada
setiap sisi baju konduktif. Untuk mencegah terjadinya flash over akibat
terjatuhnya tali bonding, maka :
a Tali
bonding pada pakaian konduktif harus diikat dan disimpan dalam saku apabila tidak digunakan.
b Tali
bonding yang sedang digunakan, panjangnya harus diatur sesuai kebutuhan.
3.8.2.Bonding clamp Bonding clamp yang digunakan dalam proses bonding dengan konduktor harus
selalu dikondisikan aman dengan panjang tali bonding pakaian konduktif sesuai
kebutuhan untuk menjaga agar tidak terjadi flash over karena jatuhnya bonding
clamp yang mengakibatkan jarak aman minimum tidak terpenuhi
3.9. Tangga berisolasi
Tangga berisolasi yang digunakan sebagai penopang pelaksana secara horisontal ataupun vertikal untuk pekerjaan PDKB harus diberi tanda jarak aman minimum
seperti dalam Tabel 1. Untuk menaikkan tangga berisolasi dari posisi vertikal ke horisontal harus dibantu oleh pelaksana PDKB yang berada dibawah
ground man selama awal pergerakan vertikal tangga.
Edisi : 01 Revisi : 00
Halaman : Page 32 dari 131
PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI
Cinere 16514 – Jakarta Selatan
PANDUAN UMUM PEMELIHARAAN TRANSMISI TTTET DENGAN METODE PDKB
Catatan : Ketika tangga sudah dinaikkan ke posisi horisontal, anak tangga terdekat dengan tower harus diberi pengaman tambahan dengan
tambang isolasi yang diikatkan ke tower.
Pengetesan Sebelum Pemakaian Tangga Berisolasi
Pengukuran arus bocor dengan menggunakan ladder monitor yang diletakkan
pada body tower harus dilaksanakan sebelum tangga digunakan untuk akses
pelaksana. Pengukuran sebelum pengoperasian harus dikerjakan pada setiap pekerjaan.
a Rumus untuk menghitung arus bocor maksimum yang diijinkan pada tangga
berisolasi Maximum Permisible LeakageMPL :
MPL =
kV√3 µA Contoh untuk 500 kV :
MPL =
500√3 MPL
= 289 µA
b Ladder monitor harus dikalibrasi secara teratur sebelum digunakan.
c Pengetesan tangga berisolasi sebelum pengoperasian harus dilakukan
selama 1 menit dan pembacaan harus dicatat. d
Selama tangga isolasi menyentuh konduktor, ladder monitor harus selalu
dipasang, diperiksa dan dipantau. e
Pelaksana pekerjaan secara PDKB harus ditunda dengan segera apabila terdapat indikasi kebocoran arus pada tangga isolasi melebihi penghitungan
kebocoran maksimum yang diijinkan. Catatan : Sebelum tangga digunakan, semua perlengkapan tangga harus
diperiksa kondisi visual dan ukurannya agar sesuai kebutuhan. Jarak Aman Minimum Tangga Berisolasi
Sebelum pelaksana akses ke konduktor dengan tangga berisolasi, tangga harus diposisikan sedemikian rupa sehingga dapat memberikan jarak aman minimum
yang sesuai, seperti yang terdaftar pada Tabel 1 hal.30.
Edisi : 01 Revisi : 00
Halaman : Page 33 dari 131
PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI
Cinere 16514 – Jakarta Selatan
PANDUAN UMUM PEMELIHARAAN TRANSMISI TTTET DENGAN METODE PDKB
a Dalam memposisikan tangga, harus dipastikan bahwa kepala
hotman crew tidak boleh lebih dekat dari 46 cm 18 inci dari konduktor bertegangan.
Tangga berisolasi sama sekali tidak boleh diposisikan lebih tinggi dari yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan PDKB, jika ada posisi yang lebih
tinggi mungkin bisa menyebabkan pelanggaran jarak aman minimum. Catatan : Tangga berisolasi diposisikan sesuai kebutuhan pada saat
sebelum dan sesudah akses hot end man.
b Fungsi tangga berisolasi dalam pelaksanaan PDKB :
i Akses
hot end man ke konduktor bertegangan seperti untuk pengantian isolator tension.
ii Menjangkau dengan tangannya untuk bekerja pada posisi
cold end seperti untuk penggantian isolator suspension
c Memonitor arus bocor tangga
Ladder monitor digunakan untuk mengukur arus bocor pada tangga. i
Dalam pelaksanaan swing tangga mendekat dan menjauhi konduktor
bertegangan, ladder monitor harus pada posisi “off”.
ii Selama tangga menyentuh konduktor bertegangan,
ladder monitor harus selalu pada posisi “
on” dan dipantau nilai arus bocornya.
3.10. Pencatatan Pelaksanaan PDKB