Metode PDKB TTTET 1.Metode

PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI Cinere 16514 – Jakarta Selatan PANDUAN UMUM PEMELIHARAAN TRANSMISI TTTET DENGAN METODE PDKB Hal-hal yang dilakukan pada saat AKP : a Memeriksa kondisi tower, meliputi struktur tower, isolator, konduktor, kawat petir, Optic Ground Wire OPGW, dan aksesoris yang akan dikerjakan termasuk tower pengapit. b Menganalisa layak tidaknya pekerjaan pemeliharaan dilaksanakan dengan PDKB c Menentukan jarak aman minimum peralatan isolasi sesuai dengan tegangan operasi d Menghitung beban kerja pada tower, khusus pada tower tipe tension harus dihitung dengan lebih teliti. e Mengamati potensi bahaya pada lokasi pekerjaan, antara lain keselamatan masyarakat umum, lintasan jalan raya, saluran transmisi, jalan kereta api, dan lain-lain. 2.3. Metode PDKB TTTET 2.3.1.Metode Barehand Metode barehand adalah suatu metode dimana pelaksana bekerja dengan menyentuh konduktor yang bertegangan, sehingga tidak ada perbedaan potensial antara pelaksana dengan konduktor yang bertegangan. Metode ini dapat dilakukan pada tegangan 150 kV sampai dengan 500 kV dengan memperhatikan jarak aman minimum. 2.3.2.Metode Hot Stick Metode Hot Stick adalah suatu metode dimana pelaksana berada di sisi tower yang terisolasi dari konduktor bertegangan. Metode ini menggunakan peralatan hot stick yang terbuat dari Fibreglass Reinforced Plastic FRP yaitu fiberglass yang diperkuat dengan plastik dengan jarak tertentu sehingga aman dikerjakan. Semua hot stick yang terbuat dari FRP harus mempunyai daya tahan elektrik dan mekanik yang sesuai standar. Ketentuan yang harus diperhatikan antara lain : a Pelaksana berikut peralatannya misal: ladder, platform, dll. harus menjaga jarak minimum diri dan semua peralatan yang dibawa dan yang digunakan Edisi : 01 Revisi : 00 Halaman : Page 9 dari 131 PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI Cinere 16514 – Jakarta Selatan PANDUAN UMUM PEMELIHARAAN TRANSMISI TTTET DENGAN METODE PDKB misal: ladder, platform, dll. agar tidak melanggar jarak aman minimum yang ditentukan. melampaui batas aman sesuai TT abel 1, hal. 1730.. b Semua peralatan hot stick harus mempunyai panjang isolasi yang cukup, sesuai dengan jarak aman minimum tegangan operasi. c Sarung tangan berisolasi tidak boleh digunakan pada saat pelaksanaan pekerjaan metode hot stick karena penggunaan sarung tangan dapat menutupi rasa sengatan listrik bila terjadi arus bocor, yang mengindikasikan kerusakan peralatan hot stick. d Penggunaan sarung tangan dapat menjadi penyebab kontaminasi pada permukaan peralatan hot stick, sehingga mengurangi sifat isolasi peralatan. e Hot stick yang digunakan pada metode ini terbuat dari Fibreglass Reinforced Plastic FRP yaitu plastik yang diperkuat dengan fiberglass . f Semua hot stick yang terbuat dari FRP harus mempunyai daya tahan elektrik dan mekanik yang sesuai standar. g SS emua hot stick yang terbuat dari FRP harus diuji setiap 6 bulan di Lembaga sertifikasi Independen dan hasilnya tercatat dan dibukukan. h Pemeriksaan visual peralatan hot stick dilakukan sebelum dan sesudah digunakan . Untuk mengetahui tanda-tanda kerusakan , antara lain: i Hilang atau turunnya mutu isolasi akibat terkK ontaminasi polutan pada hot stick dan tangga isolasi dapat menyebabkan penurunan daya isolasi peralatan . ii Cacat pada permukaan peralatan hot stick . iii akibat Pp enyimpanan dan penggunaan yang tidak tepat. iv Adanya garis karbon berwarna yang tidak beraturan pada permukaan hot stick yang diakibatkan beban elektrik yang berlebihan. v Adanya lengkungan, keretakan, pemuaian, dan kendornya pin pada bagian logam hot stick yang disebabkan pembebanan mekanik yang berlebihan. Jika tanda-tanda kerusakan tersebut diatas ditemukan, maka harus segera dievaluasi, diperbaiki dan diuji serta hasilnya dicatat pada data peralatan. Metode hot stick dapat juga digunakan bersamaan dengan metode barehand selama metode tersebut bisa saling melengkapi. Edisi : 01 Revisi : 00 Halaman : Page 10 dari 131 PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI Cinere 16514 – Jakarta Selatan PANDUAN UMUM PEMELIHARAAN TRANSMISI TTTET DENGAN METODE PDKB

2.4. Pengawas Pelaksanaan PDKB