Pengawas Pelaksanaan PDKB PERSYARATAN UMUM PELAKSANAAN PDKB TT TET

PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI Cinere 16514 – Jakarta Selatan PANDUAN UMUM PEMELIHARAAN TRANSMISI TTTET DENGAN METODE PDKB

2.4. Pengawas Pelaksanaan PDKB

Dalam setiap pelaksanaan pekerjaan, ditunjuk seorang Pengawas Pekerjaan dan seorang Pengawas K3. Tujuan pengawasan adalah untuk memperoleh hasil pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan standar mutu. Orang yang ditunjuk sebagai Pengawas harus kompeten dan mengerti secara jelas tentang tanggung jawab yang berkaitan dengan kualitas pekerjaan dan keselamatan anggotanya. 2.4.1.Pengawas Pekerjaan Dalam pelaksanaan pekerjaan harus ditunjuk seorang Pengawas Pekerjaan yang memenuhi persyaratan sebagai berikut : a Bersertifikat Kompeten dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan metode yang akan dilakukan.sebagai Pengawas Pekerjaan PDKB TTTET. b Kompeten dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan metode yang akan dilakukan. c Mampu membagi tugas dan tanggung jawab kepada pelaksana agar pekerja a an dapat dilakukan dengan aman, efektif, dan efisien. d Berpengalaman dalam pekerjaan PDKB TT TET minimal 3 tiga tahun dan ditunjuk oleh manajemen. Tugas dan tanggung jawab Pengawas Pekerjaan Pengawas Pekerjaan harus mengetahui kemampuan, kondisi mental, dan fisik masing-masing anggota timnya secara terus menerus selama pekerjaan berlangsung. Tugas dan tanggung jawab meliputi : a Pengawas Pekerjaan harus mM emastikan bahwa semua anggota timnya dalam kondisi sehat mental dan fisiknya sehingga tidak memberikan resiko terhadap keselamatan dirinya dan anggota timnya. b Pengawas Pekerjaan harus mM emberikan perhatian khusus terhadap gejala kelelahan diantara anggota tim dan mempersiapkan penghentian pekerjaan apabila kelelahan sudah terdeteksi. c Pengawas Pekerjaan harus mMemantau mengamati enyadari faktor resiko yang timbul karena pelaksanaan pekerjaan yang berulang atau mulai timbulnya kejenuhan. Indikasi akibat kelelahan atau kebosanan seperti terburu – buru, melambatkan pekerjaan, nervous, dan kesalahan. Edisi : 01 Revisi : 00 Halaman : Page 11 dari 131 PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI Cinere 16514 – Jakarta Selatan PANDUAN UMUM PEMELIHARAAN TRANSMISI TTTET DENGAN METODE PDKB d Pengawas Pekerjaan harus mM emastikan bahwa semua anggota tim menggunakan Alat Pelindung Diri APD dan memberikan perhatian terhadap cara pemakaiannya: vi Menggunakan baju kerja dari katun dalam kondisi baik. vii Helm Pengaman. viii Sepatu pengamanSepatu konduktif. ix Body hardness harus digunakan oleh pelaksana PDKB yang bekerja diatas tower. x Kaca mata pengaman harus menggunakan anti UV. xi Pakaian konduktif lengkap harus digunakan oleh pelaksana PDKB yang bekerja diatas tower. e Pengawas Pekerjaan harus mM emastikan bahwa pelaksana pdkb PDKB tidak menggunakan aksesoris dari bahan metal, karet, atau ikat pinggang yang tidak perlu. f Memastikan Aa lat kerja yang tidak digunakan harus disimpan dalam tool bag atau diposisikan aman. g Pengawas Pekerjaan harus mM emastikan : i Beban yang ditopang peralatan PDKB telah diidentifikasi. ii Peralatan dan perlengkapan yang digunakan harus aman terhadap beban kerja dan arus bocor tidak melampaui batasan yang ditentukan. iii Pekerjaan yang akan dilaksanakan sudah terbukti dilakukan secara off line dan terdapat Instruksi Kerja untuk pelaksanaan secara online. iv Pekerjaan dapat dilaksanakan setelah adanya informasi dari pengawas RCB bahwa fungsi auto reclose telah dinon-aktifkan atau diaktifkan pada kedua GIGITET dan telah dipasang tagging. h Melaksanakan tailgate dan evaluasi setelah pekerjaan selesai. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Pengawas Pekerjaan a Pengawas Pekerjaan memastikan bahwa pelaksanapekerja telah bersertifikat dan kompeten. Apabila ada personil yang tidak bersertifikat menjadi bagian dalam pelaksanaan pekerjaan, orang tersebut harus benar- benar diberi penjelasan mengenai peran sertanya dalam pekerjaan. Dan harus benar-benar diawasi selama keterlibatannya. Edisi : 01 Revisi : 00 Halaman : Page 12 dari 131 PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI Cinere 16514 – Jakarta Selatan PANDUAN UMUM PEMELIHARAAN TRANSMISI TTTET DENGAN METODE PDKB b Dalam pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan Prosedur dan Instruksi Kerja yang telah disahkan tidak ada inovasi. c Mematuhi etika berkomunikasi selama pelaksanaan pekerjaan. d Jam kerja peralatan dan jam terbang pelaksana harus dicatat dan dibukukan. e Pelaksana harus dirotasi secara teratur ke seluruh posisi kerja. f Dokumen yang harus tersedia di lapangan : i Prosedur dan Instruksi kerja. ii Formulir – formulir kerja, antara lain : SP3B, SP2B, TTSP, RCB. iii Data dan grafik hasil pengetesan isolator. 2.4.2.Pengawas K3 Dalam pelaksanaan PDKB harus ditunjuk seorang Pengawas K3 yang memenuhi persyaratan sebagai berikut : a Bersertifikat sebagai Pengawas K3 PDKB TTTET. b Kompeten dalam melaksanakan pekerjaan dengan metode kerja yang akan dilakukan. c Mampu menganalisa potensi bahaya pada setiap tahapan pekerjaan agar pekerjaan yang dilakukan aman dan selamat. d Berpengalaman dalam pekerjaan PDKB TT TET minimal 3 tiga tahun dan ditunjuk oleh manajemen Tugas dan Tanggung Jawab Pengawas K3 bertugas mengawasi keselamatan pelaksanaan pekerjaan sehingga tidak boleh mengambil bagian dalam pelaksanaan pekerjaan. Tugas dan tanggung jawab tersebut, yaitu: a Pengawas K3 harus mM emastikan bahwa fungsi auto reclose telah dinon- aktifkan atau diaktifkan. b Pengawas K3 tidak boleh mengambil bagian dalam pelaksanaan pekerjaan. c Pengawas K3 harus mM emeriksa semua jarak aman minimum Live Line Minimum Approach DistanceLLMAD maupun Live Line Tool Insulated DistanceLLTID. d Pengawas K3 bMerada pada posisi yang mudah dalam m engamati semua pergerakan pelaksanapekerja dari posisi yang strategis.. Edisi : 01 Revisi : 00 Halaman : Page 13 dari 131 PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI Cinere 16514 – Jakarta Selatan PANDUAN UMUM PEMELIHARAAN TRANSMISI TTTET DENGAN METODE PDKB e Pengawas K3 harus mM emperhatikan pergerakan konduktor pada kedua span pengapit tower yang dikerjakan selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung. f Pengawas K3 harus sS etiap saat mengawasi kondisi cuaca secara visual maupun menggunakan peralatan now casting Temperatur, kelembaban, kecepatan angin, arah angin dan dapat menghentikan pekerjaan apabila terjadi perubahan cuaca buruk hujan, awan, halimun, kabut, pencemaran udara, kondisi angin, dan kegelapan, petir dan badai dalam jarak 10 km dari lokasi kerja. g Pengawas K3 harus mM emberikan perhatian terhadap kontaminasi pada hot stick, tangga isolasi, dan peralatan lainnnya. h Pengawas K3 harus mM enghentikan pekerjaan jika ada kondisi yang dapat mempengaruhi konsentrasi pelaksana sampai kondisi tenang kembali. i Pengawas K3 harus memastikan bahwa semua pelaksanapekerja dan perlengkapan bebas dari area tower yang dikerjakan. j Jika pelaksana menemui kesulitan dalam suatu tahapan pekerjaan dan harus dilakukan suatu penyesuaian atau perbaikan maka peralatan harus diturunkan. Pengawas K3 harus memeriksa dan memastikan bahwa penyesuaian atau perbaikan peralatan tersebut aman untuk melanjutkan pekerjaan. Tidak boleh ada perbaikan atau improvisasi yang dilakukan oleh pelaksanapekerja pada posisi di atas. k Pengawas K3 harus mencermati faktor resiko yang timbul dari tingkah laku pelaksana pada saat pelaksanaan pekerjaan yang berulang karena pelaksanaan pekerjaan yang berulang atau mulai timbulnya kejenuhan dan. iI ndikasi akibat kelelahan atau kebosanan seperti terburu – buru, melambatkan pekerjaan, nervous, dan kesalahan. l Pengawas K3 dapat memberikan masukan dalam hal-hal khusus mengenai pelaksanaan pekerjaan kepada Pengawas Pekerjaan. Kewenangan utama untuk kualitas pekerjaan berada pada Pengawas Pekerjaan. 2.4.3.Tailgate Session Pengawas Pekerjaan harus memimpin tailgate atau penjelasan singkat kepada semua pelaksana, meliputi : a Siapakah Pengawas K3. Edisi : 01 Revisi : 00 Halaman : Page 14 dari 131 PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI Cinere 16514 – Jakarta Selatan PANDUAN UMUM PEMELIHARAAN TRANSMISI TTTET DENGAN METODE PDKB b Pembagian tugas para pelaksana. c Penghantar, fasa dan string set atau aksesoris yang akan dikerjakan. d Urutan pekerjaan yang harus dikerjakan. e Metode yang digunakan, barehand atau hot stick. f Pelaksanapekerja mempunyai tanggung jawab pekerjaan masing-masing. g Pengawas Pekerjaan harus menyampaikan jarak aman minimum yang sesuai dengan tegangan sistem yang dikerjakan. h Koordinasi dengan GIGITET pengapit, mengenai penon-aktifan fungsi auto reclose. i Menjelaskan potensi bahaya selama pekerjaan. j Menyampaikan Safe Working Load SWL peralatan yang digunakan masih dalam batas beban kerja.

2.5. Potensi bahaya