5.2 Analisa Kenyamanan Penumpang Dermaga Ajibata
Berdasarkan analisa kenyamanan penumpang terkait kondisi dermaga yang berkenaan dengan 8 Faktor Kenyamanan Rustam Hakim berupa Aksesibilitas
dari sisi darat, Aksesibilitas dari sisi danau, Iklim, Kebisingan, Kebersihan, Keindahan, Keamanan, dan Aroma dapat dilihat pada grafik berikut ini :
5.2.1 Penilaian Aksesibilitas Dari Sisi Darat
Grafik 5.11 Penilaian Penumpang Terhadap Aksesibilitas Dari Sisi Darat
Sumber : Olah Data
Grafik di atas menunjukkan bahwa variabel aksesibilitas dari sisi darat dinilai cukup baik dengan penilaian dari tiga indikator yakni, dari area parkir menuju
dermaga, dari dermaga masuk ke kapal, dan keluar dari kapal ke dermaga. Berdasarkan pengamatan pada kemudahan penumpang dalam mengakses
dermaga dari sisi darat dapat dilihat dari pola pegerakannya sirkulasi. Dimana secara makro, bentuk sirkulasi dari sisi darat adalah ketika penumpang datang dari
jalan utama masuk ke jalur pintu gerbang pelabuhan hingga masuk ke area parkir, penumpang akan memarkirkan kendaraannya. Sedangkan secara mikro, bentuk
sirkulasi adalah dari area parkir menuju dermaga, dari dermaga masuk ke kapal, dan keluar dari kapal ke dermaga seperti yang ditunjukkan pada gambar 5.1
1 1
1 22
22 24
47 51
53 26
24 20
4 2
2 10
20 30
40 50
60
Dari Area Parkir Ke Dermaga Dari Dermaga Masuk Ke
Kapal Keluar Dari Kapal Ke Dermaga
Sangat Baik Baik
Cukup Baik Kurang Baik
Tidak Baik
Universaitas Sumatera Utara
Gambar 5.1 Aksesibilitas Dari Sisi Darat
Sumber : Olah Data
Universaitas Sumatera Utara
Menurut Rustam Hakim 1993, sirkulasi kendaraan, meliputi jalur distribusi jalur cepat dan jalur akses jalur lambat. Hubungan kedua jalur yang perlu
diperhatikan adalah rambu lalu lintas dan ruang parkir yang disesuaikan dengan keadaan site. Berdasarkan hasil observasi menunjukkan ketika penumpang dari area
parkir menuju dermaga dapat menghambat penurunan penumpang yang keluar dari kapal yang bersandar di dermaga. Artinya, terjadi penyilangan crossing pada
embarkasi-debarkasi penumpang dari sisi darat. Hal ini disebabkan karena tingginya intensitas penggunaan parkir dengan
banyaknya volume kendaraan yang menunggu untuk masuk ke kapal, namun terbatasnya penataan area parkir yang sempit dan tidak adanya sirkulasi kendaraan
sehingga memakan lahan parkir menjadi jalur distribusi dan jalur akses. Selain itu, tidak adanya rambu lalu lintas atau signage sebagai informasi untuk penumpang juga
mengakibatkan terjadinya penyilangan crossing pada embarkasi-debarkasi penumpang dari sisi darat.
5.2.2 Harapan Aksesibilitas Dari Sisi Darat