Analisa Sarana Dan Prasarana Pelabuhan

dermaga, dimana bak sampah tersebut terdapat tumpukan sampah yang berserakan. Selain itu keberadaan tempat sampah yang masih minim juga menjadikan kondisi dermaga kurang optimal dari kebersihan. Faktor kebisingan meliputi tiga indikator yaitu ketika di area parkir, ketika kapal bersandar, dan ketika kapal berlayar. Grafik di atas menunjukkan bahwa 0 responden tidak memilih faktor kebisingan sebagai urutan ketujuh yang tidak penting melainkan 7 responden memilih faktor kebisingan sebagai urutan kelima. Artinya 0 keinginan atau harapan penumpang terhadap faktor kebisingan dirasa menjadi faktor yang tidak penting dikarenakan faktor ini masih dalam tahap yang mudah untuk ditangani, dimana ketika penumpang masuk ke area parkir terjadi kebisingan kendaraan yang tidak terlalu tinggi, namun ketika kapal datang bersandar, terjadi hiruk-pikuk keramaian dari penurunan muatan dan ketika kapal berlayar terjadi hiruk- pikuk keramaian dari keberangkatan yang mengakibatkan kebisingan tingkat tinggi. Hal ini ini masih dianggap wajar dikarenakan dermaga merupakan sebuah ruang terbuka publik yang tidak terlepas dari kebisingan. Faktor aroma meliputi tiga indikator yaitu tumpukan sampah, drainase, air Danau Toba. Grafik di atas menunjukkan bahwa sebanyak 0 responden tidak memilih faktor aroma sebagai urutan kedelapan yang tidak penting melainkan 6 responden memilih faktor aroma sebagai urutan ketiga yang tidak penting. Artinya 6 keinginan atau harapan penumpang terhadap faktor aroma dirasa menjadi faktor kedelapan yang tidak penting dikarenakan kondisi dermaga yang berada pada kawasan Danau, sehingga Aroma pada dermaga selayaknya berasal dari Danau, selain itu Aroma tumpukan sampah yang berserakan juga dapat diatasi dengan menyediakan tempat sampah, dan drainase yang tidak terlalu dekat dengan dermaga.

5.4 Analisa Sarana Dan Prasarana Pelabuhan

Berdasarkan uraian dan analisis yang telah dikemukakan pada bab-bab Universaitas Sumatera Utara sebelumnya, Suwarto 2009 menyebutkan terdapat beberapa hal yang berpengaruh pada suatu pelabuhan antara lain sarana dan prasarana fasilitas dermaga, pelabuhan dan kapal, aksesibilitas, dan sumber daya manusia. 1 Fasilitas Dermaga Hasil observasi menunjukkan bahwa fasilitas dermga dinilai cukup memadai. Hal ini dapat dilihat dari jumlah dermaga 2 buah dengan panjang 15 m, lebar 12 m pada tiap masing-masing dermaga. Kedalaman kolam pelabuhan yaitu 5 m dalam keadaan surut dan 7 m dalam keadaan pasang. Mampu berfungsi sebagai tempat sandar kapal ferry ukuran sedang. Bagi penumpang yang tidak membawa kendaraan pribadi ataupun membawa kendaraan pribadi, dengan panjang dermaga 15 m terlalu dekat untuk menuju kapal yang bersandar atau turun dari kapal, hal ini menjadi pemicu utama terjadinya penyilangan crossing dikarenakan kondisi dermaga yang menyatu dengan area parkir. Adapun fasilitas dermaga yang sesuai standar antara lain: a. Trestle : jalanakses dari dermaga menuju darat b. Bolder : perangkat untuk menambatkan kapalperangkat untuk mengikatkan tali di kapal c. Fender : perangkat yang digunakan untuk meredam benturan yang terjadi pada saat kapal akan bersandar ke dermaga d. Dolphin : yaitu tempat kapal bersandar pada dermaga yang dibangun pada trestel. e. Gang way : jalanpenumpangkeluar masuknyakapal f. Penimbangan kendaraan jembatan timbang g. Alur pelayaran 2 Fasilitas Pelabuhan Pelabuhan penyeberangan komersial, pelabuhan Ajibata hanya dilengkapi fasilitas-fasilitas antara lain, luas area parkir kendaraan seluas 1.800 m², toilet 2 buah, kantin, gudang, instalasi air, instalasi listrik, dan ruang tunggu penumpang. Universaitas Sumatera Utara Beberapa fasilitas tersebut sebagian kondisinya kurang baik dan tidak terawat, seperti gudang, kantin, bahkan luas area parkir yang tidak mencukupi. Untuk fasilitas instalasi air dan instalasi listrik berada pada kondisi baik dikarenakan berada pada rumah pemilik pelabuhan, selain itu fasilitas ruang tunggu juga berada pada kondisi baik dikarenakan ruang tunggu yang berada dipinggiran dekat loket yang masih terawat dan terlihat bersih. Beberapa fasilitas yang berada dalam kondisi kurang baik tentu dapat mempengaruhi kenyamanan penumpang, misalnya penumpang yang hendak menggunakan kantin tidak merasa nyaman karena kondisi kantin yang kurang terawat tersebut. Merujuk pada Keputusan Menteri Perhubungan No.52 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Angkutan Penyeberangan, terdapat beberapa fasilitas yang tidak atau belum dimiliki Pelabuhan Ajibata yaitu jembatan timbang, area pengembangan Pelabuhan, telepon umum, fasilitas pemadam kebakaran hydrant, fasilitas rambu suar, dan gang way. 3 Fasilitas Kapal Kapal yang melayani penyeberangan di lintas Ajibata – Tomok adalah Kapal Motor Penumpang KMP Tao Toba I dan II dengan tipe kapal ro-ro roll on roll of produksi PT. KARTAPUTRA Tanjung Priok dengan tahun pembuatan 1986. Data mengenai KMP Tao Toba I dan II dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5.1 Data KMP Tao Toba I Yang Beroperasi Di Pelabuhan Ajibata Data Kapal Satuan Keterangan Panjangkapal Lebarkapal Tonnage Kecepatankapal Kapasitaspenumpang Kapasitaskendaraan 33 m 7 m 140 ton 6 Knot 200 orang 28 Unit roda 4 Baik Baik Baik Baik Baik Baik Universaitas Sumatera Utara Sekoci Bajupenolong Pelampung Land Craft Instalasi Pemadam 1 buah 200 buah 8buah 2buah 7 kg CU 2 buah 25 kg 2 buah 7 kg 2 buah Baik Baik Baik Baik Baik Tabel 5.2 Data KMP Tao Toba II yang Beroperasi Di Pelabuhan Ajibata Data Kapal Satuan Keterangan Panjangkapal Lebarkapal Tonnage Kecepatankapal Kapasitaspenumpang Kapasitaskendaraan Sekoci Bajupenolong Pelampung Land Craft Instalasi Pemadam 22,1 m 9 m 303 ton 8 Knot 100 orang 38 Unit roda 4 1 buah 200 buah 8buah 2buah 7 kg CU 2 buah 25 kg 2 buah 7 kg 2 buah Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Dengan kondisi fasilitas kapal yang cukup prima tersebut cukup memuaskan para penumpang terutama dalam memberikan rasa aman selama penyeberangan. 5 Aksesibilitas Pelabuhan Aksesibilitas atau keterjangkauan adalah mudah tidaknya suatu lokasi Universaitas Sumatera Utara dijangkau dari lokasi lain Astina, 2006. Keterjangkauan tergantung dari jarak fisik, biaya dan waktu serta berbagai hambatan medan. Jarak antara jalan utama menuju lokasi pelabuhan sekitar 8 m. hingga masuk ke gerbang pelabuhan dengan lebar 50 m dan masuk ke area parkir. Secara makro aksesibilitas dari sisi darat dapat ditinjau dengan mudah karena letak jalan utama yang langsung masuk ke dalam area parkir, dan dari area parkir masuk ke dermaga. Hal ini menunjukkan bagi calon penumpang kiss ride yang diantar dengan kendaraan oleh orang lain, maka ketika sampai di depan gerbang pelabuhan, penumpang akan turun untuk segera membeli tiket di loket yang berdekatan dengan area parkir. Bagi calon penumpang yang menggunakan kendaraan pribadi masuk ke pelabuhan, maka terlebih dahulu penumpang akan memarkir kendaraannya di area parkir dan menuju loket untuk membeli tiket. 6 Sumber Daya Manusia Kondisi sumber daya manusia yang bekerja di Pelabuhan Ajibata dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5.3 Data Pegawai Pelabuhan Ajibata Menurut Status Kepegawaian Dan Latar Belakang Pendidikan Status Kepegawaian Status Pendidikan Jumlah SMP-SLTA Strata 1 PNS Honorer - 24 3 - Jumlah 24 3 27 orang Dari 27 tenaga operasional tersebut yang memiliki latar belakang pendidikan ASDP Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan 2 orang yakni Kapten Pengemudi Kapal, dan 1 orang memiliki latar belakang Sarjana yakni Manager Pelabuhan, sedangkan sisanya sebanyak 24 orang tidak memiliki pendidikan kepelabuhanan. Idealnya sebuah pelabuhan penyeberangan harus mempunyai tenaga- tenaga operasional yang mempunyai latar belakang pendidikan ASDP supaya dapat Universaitas Sumatera Utara memberikan kinerja maksimal dalam pelayanan terhadap para penumpang serta perawatan terhadap fasilitas-fasilitas yang ada di area pelabuhan.

5.5 Saran Dan Masukan Penumpang Terhadap Dermaga