BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Secara umum aksesibilitas dari sisi darat menurut penilaian penumpang sudah cukup baik, hal ini dapat dilihat dari kondisi dermaga yang masih berfungsi dan dapat
menampung segala aktifitas penumpangnya. Akan tetapi, berdasarkan hasil pengamatan menunjukkan bahwa aksesibilitas dari sisi darat dinilai kurang baik,
dapat dilihat dari penataan area parkir yang sempit, dan memakan area parkir menjadi jalur distribusi dan jalur akses yang tidak memberikan keleluasan pada sirkulasi
kendaraan sehingga mengakibatkan penyilangan crossing pada embarkasi debarkasi penumpang, selain itu jarak area parkir dengan dermaga yang berdekatan serta tidak
tersedianya rambu lalu lintas atau signage sebagai informasi yang dapat memudahkan kegiatan penumpang juga menjadi pengaruh terhadap kurangnya penilaian saat
observasi. Hal ini tidak sesuai dengan teori Rustam Hakim 1993 yang mengatakan bahwa dalam mencapai mengakses suatu tempat yang didukung oleh pola
pergerakan sirkulasi kendaraan haruslah memperhatikan rambu lalu lintas dan penataan ruang parkir sesuai dengan keadaan sitenya. Hal ini juga diperjelas oleh
Iskandar 2011:7 yang ideal adalah dermaga yang mudah dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, baik dari segi lokasi, jarak, waktu dan biaya.
Untuk aksesibilitas dari sisi danau menurut penilaian penumpang dan hasil observasi dinilai cukup baik, hal ini dapat dilihat ketika kapal bersandar, pola
pergerakan kapal mengarah lurus dan ketika kapal berlayar melakukan manuver untuk mundur dan perputaran dengan membentuk sudut 180 derajat. Hal ini
menunjukkan bahwa aksesibilitas dari sisi danau sejalan dengan standar maneuver yang telah ditentukan oleh IMO International Maritime Organization. Dimana pada
pola pergerakan kapal, kapal melakukan zig zag kemudi untuk membelokan kapal dan menghadap belakang dermaga untuk berlayar. Selain itu, kondisi fisik kapal juga
Universaitas Sumatera Utara
dinilai dapat beroperasi dan terawat dengan tersedianya fasilitas perlengkapan peralatan kapal seperti pelampung, sekoci, instalasi pemadam, dan sebagainya.
Ditinjau berdasarkan penilaian penumpang terhadap kondisi iklim dermaga dinilai cukup baik, hal ini dikarenakan kondisi dermaga yang berada pada kawasan
yang sejuk dan tidak terlalu panas, hanya saja untuk mengatasi kondisi iklim yang tidak stabil, menurut Rustam Hakim 1993 perlunya penambahan naungan teduhan
untuk dapat melindungi penumpang. Hal ini tidak sejalan dengan keadaan dermaga, dimana pada dermaga kurangnya ketersediaan naungan teduhan sehingga tidak
dapat melindungi penumpang dari kondisi iklim yang tidak stabil. Dari hasil wawancara bilamana menurut penumpang, dermaga merupakan ruang terbuka publik
yang tidak lepas dari hiruk-pikuk kebisingan, sehingga aspek kebisingan dinilai cukup baik dan tidak menganggu kenyamanan penumpang. Akan tetapi menurut
Rustam Hakim 1993 untuk mengatasi kebisingan, perlu memberikan penambahan vegetasi guna meredam kebisingan pada dermaga. Hal ini tidak sejalan dengan hasil
observasi yang menunjukkan kurangnya ketersediaaan vegetasi pada dermaga. Kondisi kebersihan dermaga berdasarkan penilaian penumpang dan
pengamatan dinilai cukup baik, hal ini dapat dilihat dari keberadaan tempat sampah yang jaraknya berdekatan dengan dermaga tanpa memperhatikan unsur estetika,
selain itu terdapat tumpukan sampah di sisi air Danau yang mengakibatkan aroma tidak sedap bau-bauan pada dermaga. Hal ini tidak relevan dengan teori Rustam
Hakim 1993 dimana pada faktor kebersihan harus memberikan nilai ketertarikan dengan ketersediaan tempat sampah di tempat-tempat tertetntu tanpa mengganggu
pemandangan estetika dermaga. Kondisi keindahan pada dermaga berdasarkan penilaian penumpang dan pengamatan dinilai cukup baik, hal ini dapat dilihat dari
kurangnya ketersediaan lampu, variasi tanaman, dan tempat duduk. Menurut Rustam Hakim 1993 faktor keindahan merupakan hal yang perlu diperhatikan karena
mencakup kepuasan batin dan panca indera sehingga rasa nyaman dapat di peroleh dengan adanya lampu-lampu, variasi tanaman dan tempat duduk. Kondisi keamanan
pada dermaga berdasarkan penilaian penumpang dan hasil observasi dinilai cukup
Universaitas Sumatera Utara
baik, hal ini dapat dilihat dari kondisi dermaga yang dapat berfungsi akan tetapi belum memenuhi standar kelayakan merujuk pada Peraturan Keputusan Menteri
Perhubungan 52 Tahun 2004 Tentang Penyelenggaraan Pelabuhan Penyeberangan dan Triatmodjo 1996, dimana dalam sebuah dermaga didukung dengan fasilitas
kondisi lahan dan fasilitas penting dalam memberikan keamanan pada dermaga. Kondisi aroma pada dermaga berdasarkan penilaian penumpang dan hasil
pengamatan dinilai cukup baik, hal ini dapat dilihat dari tumpukan sampah yang berasal dari bak sampah, serta air Danau yang memberikan aroma khas dari daerah
Ajibata sendiri. Menurut Rustam Hakim 1993, dengaan memberikan penambahan vegetasi berupa pohon atau semak-semak dapat mengurangi polusi aroma. Namun
hasil observasi menunjukkan sedikitnya vegetasi atau semak-semak yang dapat mengurangi polusi aroma.
6.2 Saran