d. Faktor-faktor sehubungan dengan dokter ikatan terapetik yang buruk.
Simanjuntak, 2008
2.2.4. Akibat Ketidakpatuhan
Ketidakpatuhan akan mengakibatkan penggunaan suatu obat yang kurang. Dengan cara demikian, pasien kehilangan manfaat terapi yang diantisipasi dan
kemungkinan mengakibatkan kondisi yang diobati secara bertahap menjadi buruk. Seorang pasien menghentikan penggunaan antibiotik untuk pengobatan suatu
infeksi apabila gejala telah mereda, dan karenanya tidak menggunakan semua obat yang ditulis, Hal ini menyebabkan kembali kekambuhan, penyakit menjadi kambuh
karena diakibatkan oleh ketidakpatuhan dari pada disebabkan timbulnya resisten terhadap obat. Ketidakpatuhan juga dapat berakibat dalam penggunaan suatu obat
berlebih. Apabila dosis berlebih digunakan atau apabila obat diberikan lebih sering dari pada yang dimaksudkan, akan ada resiko reaksi merugikan yang meningkat.
Fleischacker, 2003 Masalah yang berkaitan dengan salah penggunaan dan penyalahgunaan obat,
baik tidak disengaja maupun disengaja telah benar-benar diketahui. walaupun biasanya tidak di anggap berkaitan dengan ketidakpatuhan, masalah penyalahgunaan
obat kadang-kadang adalah akibat penggunaan obat yang berlebihan yang ditulis untuk suatu penyakit tertentu. Implikasi lain berkenaan dengan penyimpanan obat
yang tidak digunakan sepenuhnya selama periode pengobatan yang dimaksudkan. Menyimpan obat-obatan dapat mengakibatkan ketidaktepatan penggunaannya
dikemudian hari. Linden, 2005
Universitas Sumatera Utara
2.2.5. Peningkatan Kepatuhan
Menurut Fleischacker 2003 dalam meningkatkan kepatuhan komunikasi merupakan cara antara tim medis dan pasien dalam berbicara mengenai obat yang di
tulis. Keefektifan komunikasi akan menjadi penentu utama kepatuhan pasien. Dibawah ini merupakan peranan dalam menghadapi masalah ketidakpatuhan
yaitu : a.
Mengidentifikasi faktor resiko yaitu mengenal individu yang mungkin tidak patuh, sebagaimana di duga oleh suatu pertimbangan berbagai faktor resiko yang
perlu diperhitungkan dalam merencanakan terapi pasien, agar regimen sejauh mungkin kompatibel dengan kegiatan normal pasien.
b. Pengembangan rencana pengobatan yaitu rencana pengobatan harus di dasarkan
pada kebutuhan pasien, apabila mungkin pasien harus menjadi partisipan dalam keputusan pemberian regimen terapi. Untuk membantu ketidaknyamanan dan
kelalaian, regimen harus disesuaikan agar dosis yang diberikan pada waktu yang sesuai dengan jadwal pasien.
c. Alat bantu kepatuhan yang meliputi pemberian label dan kalender pengobatan
dan kartu pengingat obat sehingga pasien mengerti tentang penggunaan dalam membantu pasien mengerti obat yang digunakan, kapan digunakan, dan
mengenai dosis obat yang digunakan. Fleischacker, 2003
Universitas Sumatera Utara
2.3. Konsep Koping 2.3.1. Pengertian Koping