Respons Koping Koping Keluarga

2.3.3. Metode Koping

Bell 1977 dalam Rasmun 2004 menyebutkan 2 metode koping individu dalam mengatasi masalah psikologis yaitu : a. Metode Koping Jangka Panjang Merupakan cara konstruktif sehingga dinilai efektif dan realistis dalam menangani masalah psikologis untuk kurun wakktu yang lama misalnya berbicara dengan orang lain tentang masalah yang dihadapi, mencari informasi lebih banyak tentang masalah yang dihadapi, memghubungkan masalah dengan kekuatan supranatural, latihan fisik, membuat berbagai alternative tindakan untuk mengurangi masalah, mengambil pelajaran dari peristiwa atau pengalaman masa lalu. b. Metode Koping Jangka Pendek Cara ini digunakan untuk mengurangi stress psikologis dan cukup efektif untuk waktu sementara, tetapi tidak efektif digunakan untuk waktu jangka panjang misalnya menggunakan alkohol atau obat-obatan, melamun dan fantasi, mencoba melihat aspek humor dari situasi yang tidak menyenangkan, yakin bahwa semua akan kembali stabil, banyak tidur, banyak merokok, menangis, beralih pada aktifitas lain agar melupakan masalah.

2.3.4. Respons Koping

Menurut Stuart 2006, respon koping dapat digolongkan dalam 2 bagian yaitu: Universitas Sumatera Utara a. Koping Adaptif Koping adaptif merupakan mekanisme koping yang mendukung integrasi, pertumbuhan, belajar dan mencapai tujuan sehingga seseorang secara berulang memproyeksikan evaluasi diri dan bertahan terhadap ancaman-ancaman dasar yang dirasakan. b. Koping Maladaptif Koping maladaptive merupakan koping yang menghambat fungsi integrasi, pertumbuhan, menurunkan otonomi dan cenderung mengasai. Koping maladaptif menunjukkan respon kelainan atau kerusakan perilaku adaptif dan ketidakmampuan memecahkan masalah pada diri seseorang dalam memenuhi kebutuhan dan tuntutan dalam kehidupan.

2.3.5. Koping Keluarga

Menurut Mc Cubbin 1981 dalam Rasmun 2004 koping keluarga didefenisikan sebagai respon yang positif sesuai dengan masalah, afektif dan persepsi dan respon perilaku yang digunakan keluarga untuk memecahkan masalah atau peristiwa. Keluarga yang sehat dan fungsional cenderung bertindak dalam suatu arah yang dapat mengurangi stres Friedman, 1998. Strategi-strategi koping keluarga berkembang dan berubah dari waktu ke waktu, sebagai respons terhadap tuntutan- tuntutan atau stressor yang dialami Friedman, 2003. Secara ringkasnya koping keluarga adalah manajemen kejadian stress oleh keluarga dan tiap individu dalam keluarga merupakan proses kognitif dan afektif dimana individu dan sistem keluarganya menyesuaikan diri. Universitas Sumatera Utara Respons-respons koping keluarga meliputi tipe strategi koping eksternal dan internal. Sumber-sumber koping internal terdiri dari kemampuan keluarga yang menyatu sehingga menjadi kohesif dan terintegrasi. Integrasi keluarga memerlukan pengontrolan dari subsistem lewat ikatan kesatuan. Keluarga yang paling sukses meghadapi masalah-masalah mereka adalah keluarga yang paling sering terintegrasi dengan baik dimana anggota keluarga memiliki tanggung jawab yang kuat terhadap kelompok dan tujuan-tujuan kolektifnya. Satu sumber koping lainnya adalah fleksibilitas peran mampu memodifikasi peran-peran keluarga ketika dibutuhkan Friedman, 2003. Sumber-sumber koping eksternal berhubungan dengan penggunaan sistem pendukung sosial oleh keluarga, dalam memandang sumber-sumber eksternal ini, jelas bahwa keluarga berbeda satu sama lain dalam hal sejauh mana mereka mampu memperoleh persetujuan dari lingkungan mereka untuk memenuhi kebutuhan- kebutuhan terhadap informasi, barang, dan pelayanan. Seringkali sumber-sumber finansial dan pengetahuan kurang mendapat bantuan sehingga keluarga harus mampu mengurangi beberapa tuntutan darinya. Hal ini dilakukan lewat aturan batasan- batasan keluarga. Tanpa kemampuan yang memadai untuk mengamankan ketaatan terhadap lingkungan melalui pengaturan efektif dari batasan keluarga dan membawanya ke dalam masukan yang diperlukan, keluarga lebih berada pada risiko.

2.3.6 .Faktor yang Memengaruhi Strategi Koping Keluarga

Dokumen yang terkait

Kepatuhan Pasien Skizofrenia Paranoid Rawat Jalan Dalam Penggunaan Obat Antipsikotik Di Rumah Sakit Jiwa (Rsj)Daerah Provinsi Sumatera Utara

5 79 83

PENGARUH MANAJEMEN ASET TERHADAP OPTIMALISASI ASET RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

3 55 9

Kemampuan Sosialisasi Pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara 2013

0 39 64

Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Pencegahan Sekunder pada Pasien Diabetes Mellitus (DM) Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjung Pura Kabupaten Langkat

0 44 106

Pengaruh Koping Keluarga Terhadap Kejadian Relaps Pada Skizofrenia Remisi Sempurna Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Sumatera Utara Tahun 2006

2 58 112

Kepatuhan Pasien Skizofrenia Paranoid Rawat Jalan Dalam Penggunaan Obat Antipsikotik Di Rumah Sakit Jiwa (Rsj)Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 0 15

Kepatuhan Pasien Skizofrenia Paranoid Rawat Jalan Dalam Penggunaan Obat Antipsikotik Di Rumah Sakit Jiwa (Rsj)Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 0 22

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Skizofrenia 2.1.1. Defenisi Skizofrenia - Pengaruh Kepatuhan Pengobatan dan Koping Keluarga terhadap Pencegahan Kekambuhan Penderita Skozofrenia Paranoid di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014

0 0 52

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Kepatuhan Pengobatan dan Koping Keluarga terhadap Pencegahan Kekambuhan Penderita Skozofrenia Paranoid di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014

0 0 11

Pengaruh Kepatuhan Pengobatan dan Koping Keluarga terhadap Pencegahan Kekambuhan Penderita Skozofrenia Paranoid di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2014

0 0 20