Tempat Penelitian Subjek Penelitian Variabel Penelitian Indikator Keberhasilan

s. Guru memberikan evaluasi. t. Guru menutup pelajaran dengan salam. 3.2.4.3. Observasi a. Melakukan pengamatan keterampilan guru dalam pembelajaran berbicara bahasa Jawa ragam krama lugu melalui model Picture and Picture. b. Melakukan pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran berbicara bahasa Jawa ragam krama lugu melalui model Picture and Picture. c. Melakukan pengamatan keterampilan siswa dalam dalam berbicara bahasa Jawa ragam krama lugu melalui model Picture and Picture. 3.2.4.4. Refleksi a. Mengkaji proses dan hasil pembelajaran pada pertemuan 2. b. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran dan efek tindakan pada pertemuan 2. c. Mengkaji keberhasilan penerapan model pembelajaran Picture and Picture serta menganalisis peningkatan keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran berbicara bahasa Jawa ragam krama lugu.

3.3 Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SDN Karanganyar 02 Semarang.

3.4 Subjek Penelitian

Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini subjek yang akan diteliti adalah siswa kelas IV SD Wates 01 Semarang. Dengan jumlah siswa sebanyak 41 siswa yang terdiri atas siswa laki-laki 24 dan 17 siswa perempuan. Untuk memudahkan pengamatan pada subjek penelitian, penelitian difokuskan pada 20, terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan yang masing- masing memiliki keterampilan berbicara yang rendah. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Sukayati 2008: 57 yaitu penentuan subjek penelitian berdasarkan pada siswa yang melakukan banyak kesalahan di dalam tes serta memudahkan subjek untuk melakukan komunikasi kepada peneliti saat kegiatan pembelajaran.

3.5 Variabel Penelitian

Variabel yang diselidiki dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Keterampilan guru dalam pembelajaran berbicara bahasa Jawa ragam krama lugu dengan model Picture and Picture SDN Karanganyar 02 Semarang.. b. Aktivitas siswa dalam pembelajaran berbicara bahasa jawa ragam krama lugu dengan model Picture and Picture SDN Karanganyar 02 Semarang. c. Keterampilan berbicara siswa dalam pembelajaran berbicara bahasa jawa ragam krama lugu dengan model Picture and Picture SDN Karanganyar 02 Semarang.

3.6 Data dan Teknik Pengumpulan Data

3.6.1. Sumber Data

a. Guru Peneliti akan mendapatkan sumber data dari guru. Data diambil dengan menggunakan lembar observasi. Hal yang diamati adalah keterampilan guru dalam pembelajaran bahasa Jawa berbicara krama lugu dengan menerapkan model Picture and Picture pada siswa . b. Siswa Dalam penelitian ini peneliti akan mendapatkan sumber data yang berasal dari siswa melalui observasi. Data tersebut berupa aktivitas siswa dan hasil belajar siswa berupa keterampilan berbicara. Observasi dilaksanakan selama pelaksanaan penelitian, selain itu juga bisa melalui hasil evaluasi. c. Data Dokumen Data dokumen diperoleh dari hasil tes berbicara setelah dilakukan tindakan. Data tersebut berupa video dan foto pelaksanaan kegiatan pembelajaran berbicara krama lugu. d. Catatan Lapangan Catatan lapangan berasal dari catatan selama proses pembelajaran. Data yang diambil berupa data keterampilan guru, aktivitas siswa, dan keterampilan berbicara krama lugu siswa. e. Wawancara Dalam penelitian ini peneliti juga mendapatkan sumber data yang berasal dari hasil wawancara dengan guru. Hal-hal yang dibicarakan adalah tentang berbicara krama lugu dengan penerapan model Picture and Picture Sugiyono, 2010: 199.

3.6.2. Jenis Data

a. Data Kuantitatif Data kuantitatif diwujudkan dengan hasil belajar berupa keterampilan anak dalam berbicara krama lugu yang diperoleh siswa. b. Data Kualitatif Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi dengan menggunakan lembar pengamatan aktivitas siswa, keterampilan guru, wawancara serta catatan lapangan dalam pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jawa krama lugu dengan penerapan model pembelajaran Picture and Picture.

3.6.3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengumpulan data dengan menggunakan teknik non tes yang terdiri dari metode observasi, wawancara, catatan lapangan, studi dokumen, dan tes. a. Metode Observasi Observasi adalah kegiatan pengamatan pengambilan data untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran Arikunto, 2009 : 127. Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk menggambarkan aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran bahasa Jawa pada keterampilan berbicara krama lugu. b. Metode Wawancara Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab lisan yang berlangsung satu arah, artinya pertanyaan datang dari pihak yang mewawancarai dan jawaban diberikan oleh yang diwawancara Fathoni, 2006: 105. Wawancara ditujukan kepada guru kelas II SDN Karanganyar 02 Semarang. c. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa tulisan, gambar, karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan, misalnya catatan harian, cerita, kebijakan Sugiyono, 2010: 329. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa daftar nilai siswa, foto-foto pembelajaran maupun video. d. Metode catatan lapangan Catatan lapangan field notes merupakan salah satu cara melaporkan hasil observasi, refleksi, dan reaksi terhadap masalah-masalah kelas Hopkins, 2008: 181. Catatan lapangan digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh pada saat observasi keterampilan guru, aktivitas siswa, dan keterampilan berbicara krama lugu.

3.6.4 Teknik Analisis Data

3.6.4.1 Kuantitatif

Data kuantitatif berupa hasil belajar untuk mengukur kemampuan kognitif pada keterampilan berbicara krama lugu. Dianalisis dengan teknik analisis dengan menentukan mean. Data kuantitatif akan disajikan dalam bentuk persentase. Adapun langkah-langkah untuk menganalisis data kuantitatif adalah sebagai berikut: a. Menghitung ketuntasan belajar secara klasikal dan penyajian data kuantitatif dipaparkan dalam bentuk presentase. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut: f „ = fn ∑f x 100 Keterangan: ∑f = jumlah frekuensi fn = frekuensi yang muncul f‟ = persentase frekuensi Herrhyanto dan Hamid, 2008: 2.23 b. Menghitung mean atau rerata Menurut Sukestiyarno 2009: 21 nilai rata-rata merupakan jumlah nilai data dibagi dengan banyaknya data. Bila data berupa nilai maka rata-rata merupakan jumlah nilai semua siswa dibagi banyaknya siswa, yaitu dengan rumus: Keterangan: x: nilai rata- rata ∑ X : jumlah semua nilai siswa ∑ N : jumlah siswa Hasil penghitungan dikonversikan melalui kriteria ketuntasan belajar siswa yang dikelompokkan ke dalam dua kategori, tuntas dan tidak tuntas, kriteria sebagai berikut: Tabel 3.1 Ketuntasan Mata Pelajaran Bahasa Jawa SDN Karanganyar 02 Semarang

3.6.4.2 Data Kualitatif

Data kualitatif berupa data hasil observasi aktivitas siswa dan keterampilan guru dalam pembelajaran bahasa Jawa dengan analisis deskriptif kualitatif. Data Kriteria ketuntasan Kualifikasi ≥63 Tuntas 63 Tidak tuntas � = ∑ � ∑ � kulitatif dipaparkan dalam kalimat yang dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Menurut Poerwanti,dkk 2008: 6-9 untuk data keterampilan guru dan aktivitas siswa menggunakan cara mengolah data skor sebagai berikut: a. Menentukan skor terendah b. Menentukan skor tertinggi c. Mencari median d. Membagi rentang nilai menjadi 4 kategori sangat baik, baik, cukup, kurang. Menurut Herrhyanto dan Hamid 2008: 5.3, rumus yang digunakan sebagai berikut: Jika: R = skor terendah T = skor tertinggi n = banyaknya skor maka untuk mencari n = T – R + 1 Q1 = kuartil pertama Letak Q1 = 1 4 n +2 untuk data genap atau Q1 = 1 4 n +1 untuk data ganjil. Q2 = median Letak Q2 = 2 4 n+1 untuk data ganjil atau genap Q3 = kuartil ketiga Letak Q3 = 3 4 n +2 untuk data genap atau Q3 = 3 4 n +1 untuk data ganjil. Q4= kuartil keempat = T skor tertinggi Maka akan di dapat Tabel 3.2 Klasifikasi Kategori Dari perhitungan di atas, maka dapat dibuat tabel klasifikasi tingkatan nilai untuk menentukan tingkatan nilai pada keterampilan guru, aktivitas siswa dan keterampilan berbicara siswa sebagai berikut: Tabel 3.3 Klasifikasi Tingkat Nilai Rentang Kategori Keterampilan guru Aktivitas siswa Keterampilan Berbicara siswa 33 ≤ skor ≤ 40 21,25 ≤ skor ≤ 28 16≤ skor ≤ 20 Sangat baik 25 ≤ skor 33 17,25≤skor 21,25 12 ≤ skor 16 Baik 17 ≤ skor 25 11,75≤skor 17,25 8 ≤ skor 12 Cukup 10 ≤ skor 17 7 ≤ skor 11,75 4 ≤ skor 8 Kurang

3.7 Indikator Keberhasilan

Model pembelajaran Picture and Picture dapat meningkatkan keterampilan berbicara krama lugu pada siswa kelas II SDN Karanganyar 02 Semarang, dengan indikator ketuntasan sebagai berikut: Kriteria ketuntasan Kategori Q3 ≤ skor ≤ T Sangat baik Q2 ≤ skor Q3 Baik Q1 ≤ skor Q2 Cukup R ≤ skor Q1 Kurang a. Keterampilan guru dalam pembelajaran bahasa Jawa pada keterampilan berbicara ragam krama lugu menggunakan model Picture and Picture meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya baik. b. Aktivitas siswa dalam pembelajaran bahasa Jawa pada keterampilan berbicara ragam krama lugu menggunakan model Picture and Picture meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya baik. c. 75 siswa kelas II SDN Karanganyar 02 Semarang mengalami ketuntasan belaja r individual sebesar ≥ 63 dalam pembelajaran bahasa Jawa pada keterampilan berbicara ragam krama lugu. 72

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yang terdiri dari empat pertemuan. Berikut ini dipaparkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan, meliputi indikator keterampilan guru, aktivitas siswa , dan hasil belajar siswa berupa keterampilan berbicara krama lugu setelah diterapkannya model Picture and Picture dalam pembelajaran.

4.1.1 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan 1

4.1.1.2 Observasi

4.1.1.2.1 Deskripsi Data Hasil Observasi Keterampilan Guru

Hasil observasi keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran bahasa Jawa tema Kegiatanku dengan model Picture and Picture pada siklus I diperoleh data sebagai berikut: