Kajian Empiris Kerangka Berpikir

bahasa Jawa ragam krama lugu. Berdasarkan gambar-gambar tersebut siswa menyusun gambar menjadi urutan yang benar, kemudian siswa mendengarkan penjelasan dari guru dan mereka mempraktekkan berbicara didepan kelas. Penggunaan model pembelajaran Picture and Picture dalam pembelajaran berbicara bahasa Jawa ragam krama lugu di sekolah dasar yang dilakukan sesuai langkah-langkah model pembelajaran Picture and Picture yaitu: a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. b. Guru menyajikan materi sebagai pengantar. c. Guru menunjukkan atau memperlihatkan gambar – gambar yang berkaitan dengan materi. d. Guru menyuruh siswa berdiskusi dengan teman sebangku untuk mengurutkan gambar. e. Guru menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian untuk memasang atau mengurutkan gambar – gambar menjadi urutan yang logis. Pada masing- masing gambar diberi nomor sehingga siswa bisa mengurutkan gambar dengan mudah. f. Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran untuk gambar tersebut. g. Guru menanamkan konsep kepada siswa tentang materi yang diajarkan. h. Guru menyuruh siswa praktek berbicara di depan kelas. i. Kesimpulan atau rangkuman Hamdani, 2010: 89.

2.2 Kajian Empiris

Rendahnya perolehan hasil pembelajaran bahasa Jawa khususnya dalam keterampilan berbicara bahasa Jawa krama lugu, dikarenakan kurangnya antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran. Maka untuk dapat mengembangkan situasi pembelajaran yang menyenangkan, guru harus kreatif agar siswa tertarik dalam belajar. Penelitian ini didasarkan pada penelitian yang telah dilakukan terlebih dahulu oleh Wulandari 2011 dan Sudesti 2012. Penelitian dengan judul “Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Model Picture and Picture pada Siswa kelas IV SDN Sutojayan 04 Kabupaten Blitar” menunjukkan hasil bahwa ketuntasan keterampilan menulis narasi siswa dari pratindakan ke siklus I meningkat sebesar 10, yaitu dari 20 menjadi 30. Dari siklus I ke siklus II meningkat 30, yaitu 60 menjadi 90. Pada akhir siklus II terdapat 1 siswa yang belum tuntas. Penelitian lain dengan judul “ Penerapan Model Picture and Picture dengan Media Gambar Seri Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V SD” menunjukkan bahwa keterampilan menulis narasi mengalami peningkatan. Pada siklus pertama nilai rata-rata yang diperoleh adalah 69, 46 meningkat menjadi 82, 67 pada siklus ke dua. Persentase ketuntasan yang dicapai sebesar 71, 79 dari atau sebesar 28 dari 39 siswa pada siklus pertama meningkat menjadi 87, 18 atau 34 dari 39 siswa pada siklus kedua sehingga penelitian ini dinyatakan berhasil. Penelitian yang telah dilaksanakan tersebut diharapkan dapat menjadi alternatif peningkatan keterampilan berbicara krama lugu siswa kelas II SDN Karanganyar 02 Semarang.

2.3 Kerangka Berpikir

Hasil belajar pada mata pelajaran bahasa Jawa siswa kelas II SDN Karanganyar 02 Semarang masih dibawah KKM. Siswa SDN Karanganyar 02 kurang terampil berbicara bahasa Jawa ragam krama lugu. Anak sangat kesulitan berbicara dengan menggunakan bahasa krama lugu. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran guru belum tepat dalam menggunakan metode dan media yang mengaktifkan peran siswa, sehingga siswa menjadi cepat bosan dan kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Di samping itu, dalam aktivitas sehari- hari baik dilingkungan sekolah atau lingkungan keluarga siswa kurang dibiasakan berbicara bahasa Jawa krama. Akibatnya banyak siswa yang kurang terampil berbicara bahasa Jawa ragam krama lugu. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti merumuskan rencana pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, sehingga siswa lebih antusias dan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran bahasa Jawa khususnya pada aspek berbicara ragam krama lugu yaitu melalui penerapan model Picture and Picture. Adapun langkah-langkah pembelajaran Picture and Picture adalah sebagai berikut: a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. b. Guru menyajikan materi sebagai pengantar. c. Guru menunjukkan atau memperlihatkan gambar – gambar yang berkaitan dengan materi. d. Guru menyuruh siswa berdiskusi dengan teman sebangku untuk mengurutkan gambar. e. Guru menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian untuk memasang atau mengurutkan gambar – gambar menjadi urutan yang logis. Pada masing- masing gambar diberi nomor sehingga siswa bisa mengurutkan gambar dengan mudah. f. Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran untuk gambar tersebut. g. Guru menanamkan konsep kepada siswa tentang materi yang diajarkan. h. Guru menyuruh siswa praktek berbicara di depan kelas. i. Kesimpulan atau rangkuman Hamdani, 2010: 89. Dengan demikian maka diharapkan dengan mengimplementasikan model pembelajaran Picture and Picture dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan keterampilan berbicara bahasa Jawa ragam krama lugu pada siswa kelas II SDN Karanganyar 02 Semarang. 2.2 Bagan Kerangka Berpikir Kondisi Awal 1 Hasil belajar siswa masih dibawah KKM karena siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. 2 Rendahnya keterampilan berbicara krama lugu pada siswa. 3 Sedikitnya pengetahuan siswa tentang kosa kata bahasa Jawa krama lugu. 4 Penggunaan model pembelajaran yang kurang sesuai dan kurang variatif. 5 Media pembelajaran yang terbatas. Guru menerapkan model pembelajaran Picture and Picture dengan sebagai berikut: 1 Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai 2 Menyajikan materi sebagai pengantar 3 Guru menunjukkanmemperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi 4 Guru menunjukmemanggil siswa secara bergantian memasangmengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis 5 Guru menanyakan alasandasar pemikiran urutan gambar tersebut 6 Dari alasanurutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsepmateri sesuai kompetensi yang ingin dicapai. 7 Kesimpulanrangkuman Tindakan 1 Siswa antusias dalam belajar sehingga hasil belajar mengalami peningkatan. 2 Meningkatnya keterampilan siswa dalam berbicara krama lugu. 3 Pengetahuan siswa tentang kosa kata bahasa Jawa krama lugu bertambah. 4 Guru menggunakan model pembelajaran yang sesuai dan variatif. 5 Guru menggunakan media pembelajaran yang sesuai Kondisi Akhir

2.1. Hipotesis Tindakan