f. Aktif dalam pembelajaran menggunakan model Picture and Picture oral
activities, mental aktivities, visual activities. g.
Keaktifan dan keberanian siswa dalam menceritakan gambar menggunakan bahasa krama lugu melalui media gambar Oral activities, Mental Activities.
2.2.5 Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar adalah pola-pola
perbuatan, nilai-nilai,
pengertian-pengertian, sikap-sikap,
apresiasi dan
keterampilan Suprijono, 2009: 5. Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri
siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan.
Perubahan dapat
diartikan terjadinya
peningkatan dan
pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap tidak sopan menjadi sopan dan sebagainya
Hamalik, 2006: 155. Bloom dalam Poerwanti, 2008: 1-23 menyatakan bahwa hasil belajar
diklasifikasikan dalam 3 ranah, yaitu: a.
Ranah kognitif Ranah ini berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan
kemahiran intelektual yang mencakup kategori: pengetahuan ingatan, pemahaman, penerapan aplikasi, analisis, evaluasi dan kreasi.
b. Ranah afektif
Berhubungan dengan sikap, minat, dan nilai merupakan hasil belajar yang paling sukar diukur. Instrumen biasanya berupa non tes misal wawancara,
angket, dan lembar observasi sikap. c.
Ranah psikomotor Ranah psikomotor menunjukkan adanya kemampuan fisik seperti
keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek dan koordinasi syaraf. Penjabaran ranah psikomotor ini sangat sukar karena sering kali tumpang
tindih dengan ranah kognitif dan afektif. Instrumen penilaian yang dikembangkan biasanya menggunakan lembar observasi unjuk kerja.
Berdasarkan pendapat dari para pakar pendidikan tersebut maka peneliti mempunyai pendapat, hasil belajar merupakan kumpulan dari pengetahuan, sikap,
keterampilan yang dimiliki siswa setelah proses pembelajaran. Adanya perubahan perilaku setelah aktivitas belajar merupakan suatu hasil belajar. Perubahan dapat
diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya. Hasil belajar diklasifikasikan menjadi ranah kognitif, afektif,
dan psikomotor. Tes hasil belajar adalah salah satu alat ukur yang paling banyak digunakan
untuk menentukan keberhasilan seseorang dalam suatu proses belajar mengajar atau untuk menentukan keberhasilan suatu program pendidikan Arikunto, 2009:
52. Peneliti menyimpulkan indikator pencapaian hasil belajar siswa dalam
pembelajaran bahasa Jawa, berupa keterampilan berbicara krama lugu siswa. Keterampilan berbicara siswa termasuk dalam sikap afektif ,kognitif, dan
psikomotorik siswa. Di bawah ini merupakan indikator keterampilan berbicara siswa.
a. Penggunaan intonasi dalam berbicara krama lugu.
b. Pelafalan bunyi kata dalam berbicara krama lugu.
c. Keberanian dan sikap dalam berbicara krama lugu.
d. Kelancaran dalam berbicara krama lugu.
e.
Penggunaan kata dalam berbicara krama lugu.
2.1.4 Hakikat Bahasa