Proses Pembentukan Pengetahuan Motivasi Refleksi Penyajian Dapat Dipahami oleh Peserta Didik

konjektur. Aktivitas ini dapat memicu interaksi antar peserta didik serta mengkomunikasikan gagasan mereka Pusat Perbukuan Depdiknas, 2005: 14.

2.4.2.5 Kebermaknaan dan Manfaat

Penyajian materi matematika hendaknya bermakna meaningful dan bermanfaat useful bagi peserta didik. Kebermaknaan satu konsep matematika yang akan dipelajarinya senantiasa akan mengingatkan peserta didik pada konsep lain yang telah diketahui. Termasuk dalam kebermanfaat ini adalah aspek masuk akal make sense bagi peserta didik atau tidak. Standar ini sesungguhnya berkaitan dengan prinsip koneksi dalam matematika. Menyajikan sesuatu yang dipandang peserta didik tidak bermakna dapat dipandang tidak memiliki alasan yang memadai untuk dipelajarinya. Dalam upaya untuk mengembangkan konsep diri dari peserta didik, ataupun untuk membangun konsep matematika serta struktur pengetahuan yang peserta didik pelajari, hendaklah dimunculkan melalui kehadiran soal-soal kontekstual Pusat Perbukuan Depdiknas, 2005: 14.

2.4.2.6 Proses Pembentukan Pengetahuan

Dalam upaya peserta didik membangun pengetahuan matematikanya, diperlukan adanya proses yang menunjang serta menggiring peserta didik secara langsung. Hal ini dapat terwujud dengan disediakannya aktivitas-aktivitas dalam belajar. Misalnya mengeksplorasi, investigasi, membuat konjektur dan lain-lain. Aktivitas-aktivitas seperti ini memfasilitasi peserta didik dengan proses informal sebelum beralih ke proses formal Pusat Perbukuan Depdiknas, 2005: 15.

2.4.2.7 Motivasi

Motivasi peserta didik dalam belajar perlu ditumbuhkan, dan hal ini dapat dipacu manakala materi ajar memuat soal-soal kontekstual yang bermakna dan bermanfaat. Soal-soal ini hendaknya ditampatkan di bagian awal, tengah maupun akhir dalam penyajian suatu materi ajar. Motivasi akan tumbuh karena terpicu oleh hadirnya kontekstual yang disertai aktivitas-aktivitas eksplorasi, observasi, eksperimen, investigasi, konjektur, dan lain-lain yang sesungguhnya merupakan bagian dari mempersiapkan peserta didik secara cukup untuk beralih dari tahap informal ke tahap formal pembuktian. Tahap formal akan lebih jelas dijalani apabila peserta didik telah disiapkan dan terdorong atau termotivasi oleh rasa ingin tahu yang kuat Pusat Perbukuan Depdiknas, 2005: 17.

2.4.2.8 Refleksi

Refleksi merupakan suatu cara yang ditempuh untuk dapat mengungkapkan sejauh mana individu telah menjalani suatu proses dan memahami suatu ide. Dengan melakukan refleksi secara lisan dan tulisan dapatlah diketahui tingkat atau kedalaman akan pengetahuan peserta didik terhadap suatu konsep matematika Pusat Perbukuan Depdiknas, 2005: 17.

2.4.2.9 Penyajian Dapat Dipahami oleh Peserta Didik

Dalam penilaian ini, masalah pemahaman materi oleh siswa memerlukan judgement dari penilai. Berdasarkan pengalaman, penilai diharapkan dapat memberikan saran dan perbaikan untuk membantu peserta didik memahami penyajian materi. Misalnya, ungkapan-ungkapan atau kalimat-kalimat yang memperjelas materi yang diuraikan Pusat Perbukuan Depdiknas, 2005: 19.

2.4.2.10 Kumpulan Rumus

Dokumen yang terkait

Analisis Materi dan Metode Penyajian Buku Teks Matematika SMP Kelas

0 6 5

ANALISI MATERI, PENYAJIAN DAN BAHASA BUKU TEKS MATEMATIKA SMP KELAS VIII DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN AJARAN 2015/2016 Analisis Materi, Penyajian Dan Bahasa Buku Teks Matematika SMP Kelas VIII Di Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 14

SKRIPSI Analisis Materi, Penyajian Dan Bahasa Buku Teks Matematika SMP Kelas VIII Di Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 15

PENDAHULUAN Analisis Materi, Penyajian Dan Bahasa Buku Teks Matematika SMP Kelas VIII Di Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2015/2016.

1 14 10

ANALISIS MATERI DAN PENYAJIAN BUKU AJAR MATEMATIKA SMP KELAS VII DI KABUPATEN Analisis Buku Ajar Matematika Smp Kelas VII Ditinjau Dari Aspek Materi Dan Penyajian di Kabupaten Sukoharjo.

1 5 18

PENYIMPANGAN PRINSIP SOPAN SANTUN MATERI ANEKDOT PADA BUKU TEKS BAHASA INDONESIA KELAS X SMA KURIKULUM 2013 Penyimpangan Prinsip Sopan Santun Materi Anekdot Pada Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas X Sma Kurikulum 2013.

0 3 12

ANALISIS BUKU AJAR MATEMATIKA SMA KELAS X SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2013/2014 Analisis Buku Ajar Matematika SMA Kelas X Semester Gasal Tahun Ajaran 2013/2014 Ditinjau Dari Aspek Kognitif.

1 3 15

ANALISIS MATERI DAN PENYAJIAN BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII DI KABUPATEN KUDUS DITINJAU DARI TUJUAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TAHUN AJARAN 2009 / 2010.

0 0 1

(ABSTRAK) ANALISIS MATERI DAN PENYAJIAN BUKU TEKS SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATEMATIKA KELAS VIII YANG DIGUNAKAN MTs DI KABUPATEN KUDUS TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 0 3

ANALISIS MATERI DAN PENYAJIAN BUKU TEKS MATEMATIKA SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATEMATIKA

0 0 8