menengah pertama dan sekolah menengah atas dari Pusat Perbukuan Depdiknas.
6 Uraian rinci thick description dilakukan pada tiap sub aspek. Dalam hal
ini, lembar dokumentasi atau lembar penilaian didesain sedemikian rupa sehingga menyediakan kesempatan bagi pengamat lain untuk memberikan
penilaian dalam setiap bab.
7
Audit kebergantungan dan kepastian menjadi bagian yang signifikan dalam penelitian ini. Berperan sebagai auditor adalah dosen pembimbing, yang
mengevaluasi keseluruhan proses penelitian.
3.7 Analisis Data
Analisis buku teks matematika berdasarkan standar BSNP dilakukan dengan lembar penilaian buku teks yang dibuat dengan memperhatikan aspek
materi, penyajian, dan bahasa yang mengacu pada instrumen penilaian buku pelajaran matematika untuk sekolah menengah pertama dan sekolah menengah
atas dari Pusat Perbukuan Depdiknas. Lembar penilaian ini terdiri atas indikator pada tiap-tiap sub aspek yang dilengkapi dengan kriteria penskoran yang
disiapkan peneliti untuk diisi oleh peneliti penilai 1, guru matematika SMA N 1 Rembang penilai 2 sebagai validator I, dan teman sejawat satu jurusan penilai
3 sebagai validator II.
3.7.1 Kriteria Penskoran Standar Aspek Materi, Penyajian, dan Bahasa
Menurut Pusat Perbukuan Depdiknas 2005: 30, nilai dari tiap indikator- indikator ditentukan sebagai berikut.
1 Skor 7 : Jika makna dari semua kata kunci dalam suatu indikator
ditemukan dan penilai memperlihatkan no hal buku indikator yang dimaksud.
2 Skor 5 : Jika lebih dari 50 dari makna kata-kata kunci ditemukan dan
penilai mengusulkan saran untuk perbaikan. 3
Skor 3 : Jika kurang dari 50 dari makna kata-kata kunci ditemukan dan penilai mengusulkan saran untuk perbaikan.
4 Skor 1 : Jika makna dari kata kunci tidak ditemukan dan penilai
mengusulkan saran untuk perbaikan. Setelah diperoleh skor pada setiap indikator sub aspek, selanjutnya
persentase skor tiap sub aspek dihitung dengan rumus sebagai berikut.
Keterangan: : persentase skor tiap sub aspek.
3.7.2 Kriteria Kualitas Buku
Kriteria kualitas buku untuk standar aspek materi, penyajian, dan bahasa ditetapkan dalam tabel berikut.
Tabel 3.2 Kriteria Kualitas Buku
Persentase Kualitas
85-100 Sangat baik
65-84 Baik
55-64 Cukup baik
40-54 Kurang baik
0-39 Tidak baik
Farisi, 2012: 598
3.7.3 Interpretasi Data
Data yang terkumpul dalam penelitian kualitatif biasanya meliputi ratusan bahkan ribuan halaman. Tiap jam kerja-lapangan dapat menghasilkan lebih dari
dua puluh halaman. Oleh karena itu, timbul masalah yang pelik, bagaimana mengolah, menganalisis data yang banyak itu Nasution, 1996: 128. Dalam
penelitian ini, data yang diperoleh dituangkan dalam bentuk tulisan dan dianalisis dengan cara sebagai berikut.
1 Reduksi data
Data yang diperoleh dalam lapangan ditulisdiketik dalam bentuk uraian atau laporan yang rinci. Laporan itu perlu direduksi, dirangkum, dipilih hal-
hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting, dicari titik tema atau polanya. Jadi laporan lapangan sebagai bahan “mentah” disingkatkan,
direduksi, disusun lebih sistematis, ditonjolkan pokok-pokok yang penting, diberi susunan yang lebih sistematis sehingga lebih mudah dikendalikan.
Data yang direduksi memberi gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan, juga mempermudah peneliti untuk mencari kembali data yang
diperoleh bila diperlukan Nasution, 1996: 129. 2
Display data Data yang bertumpuk-tumpuk, laporan yang tebal, sulit ditangani, sulit
melihat hutannya karena pohonnya. Sulit pula melihat hubungan antara detail yang banyak. Dengan sendirinya sukar pula melihat gambaran
keseluruhan untuk mengambil kesimpulan yang tepat. Maka karena itu, agar dapat melihat gambaran keseluruhannya atau bagian-bagian tertentu dari
penelitian itu, harus diusahakan membuat berbagai macam matriks, grafik, networks dan charts Nasution, 1996: 129. Untuk melihat gambaran
keseluruhan dalam penelitian ini, data yang diperoleh dituangkan dalam bentuk teks yang naratif, tabel, dan grafik.
3 Mengambil kesimpulan dan verifikasi
Sejak mulanya peneliti berusaha untuk mencari makna data yang dikumpulkannya. Untuk itu ia mencari pola, tema, hubungan, persamaan,
hal-hal yang sering timbul, hipotesis, dan sebagainya. Jadi dari data yang diperolehnya ia sejak mulanya mencoba mengambil kesimpulan.
Kesimpulan itu mula-mula masih sangat tentatif, kabur, diragukan, akan tetapi dengan bertambahnya data, maka kesimpulan itu lebih “grounded”.
Jadi kesimpulan senantiasa harus diverifikasi selama penelitian berlangsung Nasution, 1996: 130. Verifikasi dalam penelitian ini dilakukan oleh dosen
pembimbing. Menurut Sugiyono 2010: 338, model interaktif dalam analisis data
ditunjukkan pada gambar berikut.
Gambar 3.2 Model Interaktif dalam Analisis Data
Data collection
Data display
Data reduction
Conclusions: drawingverifying
64
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Subjek Penelitian