Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa buku teks berperan secara maknawi dalam prestasi belajar peserta didik. Laporan World Bank 1995
mengenai Indonesia, misalnya, ditunjukkan bahwa tingkat kepemilikan peserta didik akan buku dan fasilitas lain berkorelasi positif dengan prestasi belajar
peserta didik. Bagi orangtua pun, buku teks mempunyai peran tersendiri. Dengan buku teks, orangtua bisa memberikan arahan kepada anaknya apabila yang
bersangkutan kurang memahami materi yang diajarkan di sekolah. Dari keadaan ini, orangtua akhirnya bisa mengetahui daya serap anaknya terhadap materi mata
pelajaran tertentu Muslich, 2010: 56-57.
2.3.5 Kriteria Buku Teks yang Baik
Buku teks yang baik merupakan salah satu sarana yang harus dipenuhi untuk menciptakan proses pembelajaran yang berkualitas. Schorling dan
Batchelder dalam Muslich 2010: 54 memberikan empat ciri buku teks yang baik yaitu sebagai berikut.
1 Direkomendasikan oleh guru-guru yang berpengalaman sebagai buku teks
yang baik. 2
Bahan ajarnya sesuai dengan tujuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan kebutuhan masyarakat.
3 Cukup banyak memuat teks bacaan, bahan drill dan latihantugas.
4 Memuat ilustrasi yang membantu peserta didik belajar.
Menurut Baranyai Tünde dan Stark Gabriella 2011: 47, “the roles of a
good mathematics textbook are fostering discovery by the learner, containing life- like tasks and problems to solve, as well as popularizing mathematics among the
children. In order to fulfil those tasks the textbook writers should not only be keen mathematics scientists, but also very well informed on pedagogy”.
2.3.6 Buku Teks yang Berkualitas
Buku teks yang baik adalah buku teks yang berkualitas. Adapun buku teks yang berkualitas harus memenuhi kriteria sebagai berikut.
1 Menarik peserta didik yang menggunakannya.
2 Mampu memberikan motivasi kepada para pemakainya.
3 Memuat ilustrasi yang menarik hati bagi para penggunanya.
4 Mempertimbangkan aspek-aspek linguistik sehingga sesuai dengan
kemampuan peserta didik yang menggunakannya. 5
Dapat merangsang aktivitas-aktivitas pribadi peserta didik yang menggunakannya.
6 Mempunyai sudut pandang yang jelas dan tegas sehingga tidak
membingungkan peserta didik yang menggunakannya. 7
Mampu memberi pemantapan, penekanan materi pada penggunanya Banowati, 2007: 149.
Secara teknis, Greene dan Petty dalam Tarigan dan Tarigan 2009: 20 menyebutkan sepuluh kategori yang harus dipenuhi buku teks yang berkualitas.
Sepuluh kategori tersebut adalah sebagai berikut. 1
Buku teks haruslah menarik minat anak-anak, yaitu para peserta didik yang mempergunakannya.
2 Buku teks haruslah mampu memberi motivasi kepada para peserta didik
yang memakainya.
3 Buku teks haruslah memuat ilustrasi yang menarik peserta didik yang
memanfaatkannya. 4
Buku teks seyogianya mempertimbangkan aspek-aspek linguistik sehingga sesuai dengan kemampuan para peserta didik yang memakainya.
5 Buku teks isinya haruslah berhubungan erat dengan pelajaran-pelajaran
lainnya, lebih baik lagi kalau dapat menunjangnya dengan rencana sehigga semuanya merupakan suatu kebulatan yang utuh dan terpadu.
6 Buku teks haruslah dapat menstimulasi, merangsang aktivitas-aktivitas
pribadi para peserta didik yang mempergunakannya. 7
Buku teks haruslah dengan sadar dan tegas menghindari konsep-konsep yang samar-samar dan tidak biasa, agar tidak membuat bingung peserta
didik yang memakainya. 8
Buku teks haruslah mempunyai sudut pandang atau “point of view” yang jelas dan tegas sehingga pada akhirnya menjadi sudut pandang para
pemakainya yang setia. 9
Buku teks haruslah mampu memberi pemantapan, penekanan pada nilai- nilai anak dan orang dewasa.
10 Buku teks haruslah dapat menghargai perbedaan-perbedaan pribadi para
pemakainya.
2.4 Standar Buku Teks Matematika