Manfaat Penelitian Belajar dan Pembelajaran

Kabupaten Rembang memuat materi pokok yang memenuhi standar aspek materi, penyajian, dan bahasa buku teks matematika menurut BSNP.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian buku teks yang dilakukan oleh peneliti diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak. Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1 Bagi guru, memberikan pedoman untuk mengetahui lebih rinci kriteria buku teks matematika kelas X yang baik untuk kegiatan belajar mengajar. 2 Bagi sekolah, memberikan masukan dan informasi dalam memilih dan menentukan buku teks matematika yang baik untuk dipakai pada tahun ajaran mendatang. 3 Bagi penulis buku teks, memperoleh masukan dan pedoman dalam penyusunan buku teks matematika yang memenuhi standar sehingga buku teks cetakan berikutnya lebih berkualitas. 4 Bagi penerbit buku teks, memberikan pedoman dalam memilih buku teks yang berkualitas untuk diterbitkan. 5 Bagi peneliti, menambah wawasan tentang cara penulisan dan kriteria buku teks pelajaran yang baik dan berkualitas yang akan digunakan dalam menentukan buku ajar di masa mendatang.

1.5 Penegasan Istilah

Penegasan istilah dilakukan untuk memperoleh pengertian yang sama tentang istilah dan membatasi ruang lingkup permasalahan sesuai dengan tujuan dalam penelitian. Istilah-istilah yang perlu diberi penegasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1.5.1 Analisis

Pusat Bahasa Depdiknas 2008: 60 menyebutkan bahwa analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antarbagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. Analisis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan penelaahaan dan penilaian materi, penyajian, dan bahasa buku Matematika Jilid 1 untuk SMA Kelas X yang digunakan di Kabupaten Rembang berdasarkan indikator dalam pedoman penilaian buku pelajaran matematika untuk sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas dari Pusat Perbukuan Depdiknas.

1.5.2 Buku Teks Matematika

Buku teks adalah buku yang dijadikan pegangan siswa pada jenjang tertentu, berisi bahan yang telah terseleksi, dan berkaitan dengan bidang studi tertentu. Menurut Pusat Perbukuan Depdiknas dalam Muslich 2010: 50, buku teks merupakan buku standar yang disusun oleh pakar dalam bidangnya, biasanya dilengkapi sarana pembelajaran seperti pita rekaman, dan digunakan sebagai penunjang program pembelajaran.

1.5.3 Analisis Materi, Penyajian, dan Bahasa Buku Teks Matematika

Pusat Perbukan Depdiknas 2005: 7 menyebutkan tiga aspek standar buku teks pelajaran matematika, yaitu aspek materi, penyajian, dan bahasa. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan analisis buku teks matematika yang meliputi ketiga aspek standar tersebut. Pada aspek materi, penyajian, dan bahasa, masing- masing memuat beberapa sub aspek yang harus dianalisis. Pada aspek materi, terdapat sepuluh sub aspek yang harus dianalisis, yaitu sub aspek kelengkapan materi, keakuratan materi, penalaran dan pembuktian, pemecahan masalah, komunikasi, keterkaitan, penyajianrepresentasi, kompetensi dalam kurikulum, materi tidak tumpang tindih, dan soal-soal kontekstual. Pada aspek penyajian, terdapat dua belas sub aspek yang harus dianalisis, yaitu sub aspek tujuan, materi prasyarat, perkembangan teknologi, hands on activity, kebermaknaan dan manfaat, proses pembentukan pengetahuan, mendorong peserta didik supaya terikat dan tertarik pada matematika, rangkuman, evaluasi mandiri, dan refleksi, penyajian dapat dipahami peserta didik, kumpulan rumus, penyajian dan penulisan konsep, ide, istilah, rumus, definisi, teorema penting secara jelas, dan memperhatikan kode etik dari hak cipta, tata krama, dan gender. Pada aspek bahasa, terdapat lima sub aspek yang harus dianalisis, yaitu sub aspek penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, melibatkan kemampauan berpikir logis, struktur kalimat sesuai dengan tingkat penguasaan bahasa peserta didik, ejaan yang baku, dan komunikatif. Dalam penelitian ini dilakukan pula analisis buku berdasarkan materi pokok, yaitu materi pokok aljabar, logika, trigonometri, dan geometri.

1.6 Sistematika Penulisan Skripsi

Secara garis besar penulisan skripsi ini terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir skripsi. Komponen dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut.

1.6.1 Bagian Awal

Pada bagian pendahuluan memuat beberapa halaman, yaitu halaman judul, halaman pengesahan, pernyataan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.

1.6.2 Bagian Isi

Merupakan bagian pokok skripsi yang terdiri dari 5 bab, yaitu: BAB I : Pendahuluan, berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat, penegasan istilah, dan sistematika penulisan skripsi. BAB II : Landasan teori, berisi teori-teori yang mendukung pelaksanaan penelitian dan kerangka berfikir. BAB III : Metode penelitian, berisi pendekatan penelitian, subjek penelitian, desain penelitian, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, uji keabsahan data, dan analisis data. BAB IV : Hasil penelitian dan pembahasan, berisi deskripsi subjek penelitian dan data hasil penelitian serta pembahasannya. BAB V : Penutup, berisi simpulan hasil penelitian dan saran-saran peneliti.

1.6.3 Bagian Akhir

Merupakan bagian yang terdiri dari daftar pustaka yang digunakan sebagai acuan, lampiran-lampiran yang melengkapi uraian pada bagian isi dan tabel-tabel yang digunakan. 15 BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Belajar dan Pembelajaran

Belajar merupakan proses yang dilakukan manusia sepanjang hayatnya. Dengan potensi yang dimilikinya, manusia belajar untuk memperbaiki kualitas hidupnya supaya menjadi lebih baik. Menurut Hudojo 2003: 83, belajar merupakan suatu proses aktif dalam memperoleh pengalaman atau pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku. Hal ini senada dengan pendapat Darsono 2000: 4 yang menyatakan bahwa belajar merupakan suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan perilaku tersebut merupakan hasil interaksi berbagai macam unsur-unsur dalam belajar. Dalam hal ini, belajar dipandang sebagai suatu sistem yang di dalamnya terdapat berbagai macam unsur, antara lain: 1 pembelajar, yaitu peserta didik, warga belajar, atau peserta didik; 2 rangsangan stimulus indera pembelajar, dapat berupa warna atau suara, dimana pembelajar harus fokus pada stimulus tertentu agar dapat belajar dengan optimal; 3 memori pembelajar, yakni berisi berbagai kemampuan seperti pengetahuan, keterampilan, sikap, dan tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori Anni, 2006:4. Pendapat lain mengenai pengertian belajar disampaikan oleh Sitepu 2012: 9 yang menyatakan bahwa belajar adalah kegiatan terencana dan sistematis yang dilakukan secara sadar dalam mengubah perilaku yang relatif menetap dengan cara berinteraksi dengan sumber belajar. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses interaksi aktif antara pembelajar, rangsangan, memori pembelajar dengan sumber belajar yang dilakukan secara terencana dan sistematis untuk memperoleh pengalaman atau pengetahuan baru sehingga menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap. Sementara itu, pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan peserta didik yang secara implisit terdapat kegiatan memilih, menetapkan, dan mengembangkan metode untuk mencapai hasil pengajaran yang diinginkan Uno, 2006: 2. Usman dalam Jihad 2008: 12 menyatakan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan peserta didik atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Pendapat lain mengenai pembelajaran juga disampaikan oleh Fontana dalam Suherman 2003: 7 yang menyebutkan bahwa pembelajaran adalah upaya penataan lingkungan yang memberi nuansa agar program belajar tumbuh dan berkembang secara optimal. Proses pembelajaran sendiri merupakan proses yang bersifat eksternal yang sengaja direncanakan dan bersifat rekayasa perilaku. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dalam Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 juga menyebutkan bahwa pembelajaran merupakan usaha sengaja, terarah dan bertujuan oleh seseorang atau sekelompok orang termasuk guru dan penulis buku pelajaran agar orang lain termasuk peserta didik, dapat memperoleh pengalaman yang bermakna. Usaha ini merupakan kegiatan yang berpusat pada kepentingan peserta didik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan proses yang mengandung serangkaian perbuatan antara guru, peserta didik, dan sumber belajar pada suatu lingkungan yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu dan memperoleh pengalaman yang bermakna.

2.2 Sumber Belajar

Dokumen yang terkait

Analisis Materi dan Metode Penyajian Buku Teks Matematika SMP Kelas

0 6 5

ANALISI MATERI, PENYAJIAN DAN BAHASA BUKU TEKS MATEMATIKA SMP KELAS VIII DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN AJARAN 2015/2016 Analisis Materi, Penyajian Dan Bahasa Buku Teks Matematika SMP Kelas VIII Di Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 14

SKRIPSI Analisis Materi, Penyajian Dan Bahasa Buku Teks Matematika SMP Kelas VIII Di Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 15

PENDAHULUAN Analisis Materi, Penyajian Dan Bahasa Buku Teks Matematika SMP Kelas VIII Di Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2015/2016.

1 14 10

ANALISIS MATERI DAN PENYAJIAN BUKU AJAR MATEMATIKA SMP KELAS VII DI KABUPATEN Analisis Buku Ajar Matematika Smp Kelas VII Ditinjau Dari Aspek Materi Dan Penyajian di Kabupaten Sukoharjo.

1 5 18

PENYIMPANGAN PRINSIP SOPAN SANTUN MATERI ANEKDOT PADA BUKU TEKS BAHASA INDONESIA KELAS X SMA KURIKULUM 2013 Penyimpangan Prinsip Sopan Santun Materi Anekdot Pada Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas X Sma Kurikulum 2013.

0 3 12

ANALISIS BUKU AJAR MATEMATIKA SMA KELAS X SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2013/2014 Analisis Buku Ajar Matematika SMA Kelas X Semester Gasal Tahun Ajaran 2013/2014 Ditinjau Dari Aspek Kognitif.

1 3 15

ANALISIS MATERI DAN PENYAJIAN BUKU TEKS PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII DI KABUPATEN KUDUS DITINJAU DARI TUJUAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TAHUN AJARAN 2009 / 2010.

0 0 1

(ABSTRAK) ANALISIS MATERI DAN PENYAJIAN BUKU TEKS SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATEMATIKA KELAS VIII YANG DIGUNAKAN MTs DI KABUPATEN KUDUS TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 0 3

ANALISIS MATERI DAN PENYAJIAN BUKU TEKS MATEMATIKA SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATEMATIKA

0 0 8