referensi, dimana penjelasan mengenai buku teks adalah buku acuan wajib untuk digunakan di satuan pendidikan dasar dan menengah atau perguruan tinggi yang
memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan, ketakwaan, akhlak mulia, dan kepribadian, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,
peningkatan kepekaan dan kemampuan estetis, peningkatan kemampuan kinetis dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan. Dari
berbagai uraian di atas, dapat kita simpulkan bahwa buku teks merupakan buku sekolah yang ditujukan untuk peserta didik pada jenjang tertentu, memuat materi
yang telah terseleksi mengenai bidang studi tertentu, yang disusun secara sistematis oleh pakar dibidangnya untuk maksud dan tujuan instruksional,
dilengkapi dengan sarana pembelajaran yang mudah dipahami oleh pemakaianya sehingga dapat menunjang program pembelajaran.
2.3.2 Keunggulan Buku Teks
Buku teks sebagai media sumber pembelajaran memiliki beberapa keunggulan yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam
pemanfaatannya. Buckingham dalam Tarigan dan Tarigan 2009: 16 mengutarakan keunggulan-keunggulan buku teks sebagai berikut.
1 Kesempatan mempelajarinya sesuai dengan kecepatan masing-masing.
2 Kesempatan untuk mengulangi atau meninjau kembali.
3 Kemungkinan mengadakan pemeriksaan terhadap ingatan.
4 Kemudahan untuk membuat catatan-catatan bagi pemakai selanjutnya.
5 Kesempatan khusus yang dapat ditampilkan oleh sarana visual dari sebuah
buku.
Selain Buckingham, pendapat mengenai keunggulan-keunggulan buku teks juga disampaikan oleh ahli lain. Nasution dalam Prastowo 2011: 171
menyatakan bahwa buku teks memiliki keunggulan diantaranya sebagai berikut. 1
Buku teks pelajaran membantu pendidik melaksanakan kurikulum. 2
Buku teks juga merupakan pegangan dalam menentukan metode pengajaran. 3
Buku teks pelajaran memberi kesempatan bagi peserta didik untuk mengulangi pelajaran atau mempelajari pelajaran baru.
4 Buku pelajaran dapat digunakan untuk tahun-tahun berikutnya, dan jika
direvisi, maka dapat bertahan dalam waktu yang lama. 5
Buku teks pelajaran yang uniform memberi kesamaan mengenai bahan dan standar pangajaran.
6 Buku teks pelajaran memberikan kontinuitas pelajaran di kelas yang
berurutan, sekalipun pendidik berganti. 7
Buku teks pelajaran memberi pengetahuan dan metode mengajar yang lebih mantap jika guru menggunakannya dari tahun ke tahun.
Terkait dengan kehadiran buku teks, para ahli pendidikan memiliki pandangan positif yang didasarkan pada pertimbangan diantaranya sebagai
berikut. 1
Buku teks merupakan “the foundation of learning in classroom”. 2
Buku teks memuat bahan ajar yang sebaiknya disajikan what to teach dan sekuensi atau urutan penyajiannya. Oleh karena itu, penyusunan buku teks
tentu memperhatikan bahan ajar mana yang patut dan sebaiknya disajikan,
termasuk tata cara penyajian yang sesuai dengan jenis bahan dan kondisi peserta didik sasaran.
3 Jangkauan, jumlah, dan jenis bahan ajar yang terdapat dalam buku teks telah
relatif pasti sehingga guru memungkinkan untuk mengalokasikannya berdasarkan jadwal sekolah.
4 Paparan masalah atau pokok persoalan subject matter dalam buku teks
relatif teliti. Ketelitian ini terlihat mulai dari proses pemilihan bahan, klasifikasi bahan, sampai dengan proses penyusunannya.
5 Bahan ajar dalam buku teks tertata cukup baik. Ini dapat dilihat dari cara
penyajian bahan ajar yang memperhatikan hierarki dan tata letaknya sehingga mudah dipahami peserta didik.
6 Buku teks cukup banyak memuat alat bantu pengajaran, misalnya gambar
peta dan diagram. Alat bantu ini akan dapat mempercapat pemahaman peserta didik atas bahan ajar yang sedang dipelajari.
7 Kesinambungan bahan ajar dalam buku teks telah diatur sedemikian rupa
oleh penyusunnya. 8
Buku teks merupakan batu loncatan bagi peserta didik. Dengan menggunakan buku teks, peserta didik terbebas dari kegiatan mencatat yang
merupakan pemborosan waktu, tenaga, dan pikiran. 9
Buku teks sangat membantu sekolah yang tidak memiliki perpustakaan yang lengkap.
10 Buku teks yang dipublikasikan oleh pemerintah dan pihak swasta telah
dipertimbangkan kualitasnya Muslich, 2010: 30.
2.3.3 Kelemahan Buku Teks