Pengertian media pembelajaran Media Pembelajaran
manusiawi. Tetapi pandangan itu kerang berlaku jika guru mengangap siswa sebagai anak manusia yang memiliki kepribadian, harga diri, motivasi, dan
memilik kemampuan pribadi yang berbeda dengan yang lain, guru akan menggunakan media hasil teknologi baru. Menggunakan atau tidak
menggunakan media, proses pembelajaran yang dilakukan akan tetap menggunakan pendekatan humanis.
b. Landasan Psikologis Kajian psikologis menyatakan bahwa anak-anak akan lebih mudah
mempelajari hal yang kongkret daripada yang abstrak. Berkaitan dengan kontinum konkret-abstrak dan kaitannya dengan media pembelajaran,
terdapat beberapa pendapat.
Pertama, Jerome Bruner mengemukakakan bahwa dalam proses pembelajaran, guru hendaknya menggunakan urutan dalam daei belajar
dengan gambaran atau film, kemudian kebelajar dengan simbol yaitu menggunakan kata-kata. Menurut Bruner, hal ini tidak hanya berlaku untuk
anak, tetapi juga untuk orang dewasa. Kedua, Charles F. Haban mengemukakan bahwa nilai media terletak pada
tingkat realistiknya dalam proses penanaman konsep. Haban membuat jenjang berbagai jenis media, mulai dari yang paling nyata ke yang paling
abstrak.
Ketiga, Edgar Dale membuat jenjang kongkret-abstrak dengan dimulai dari siswa yang berpartisipasi dalam pengalaman nyata, menuju siswa sebagai
pengamat kejadian nyata dilanjutkan ke siswa sebagai pengamat terhadap kejadian yang disajikan dengan media, dan terakhir siswa sebagai pengamat
kejadian yang disajikan.