Landasan Penggunaan Media Pembelajaran

tempat atau objek lainnya yang ada kaitannya dengan bahan atau isi pelajaran, yang akan disampaikan pada siswa. 2. Media Audio Media audio adalah media yang mengandung pedan dalam bentuk auditif hanya bisa didengar yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa untuk mempelajari bahan ajar. Program kaset suara atau program radio adalah bentuk media audio. Penggunaan media audio dalam pelajaran umumnya untuk menyampaikan materi pelajaran tentang mendengarkan. 3. Media Audio Visual Media ini merupakan kombinasi audio dan visual atau bisa disebut media pandang-dengar. Audio visual akan menyajikan penyajian bahan ajar kepada siswa semakin lengkap dan optimal. Selain itu, media ini dalam batasan- batasan tertentu dapat juga mengantikan peran dan tugas guru. Sebab, penyajian materi bisa diganti oleh media dan guru bisa menjadi fasilitator belajar, yaitu memberikan kemudahan bagi para siswa untuk belajar. Contoh media audiovisual, diantara program video atau televisi , video atau telivisi instruksional dan program slide suara.

2.1.5 Cerita Gambar

Buku cerita bergambar pada dasarnya adalah suatu bacaan yang berisi cerita yang di cetak dan di lengkapi gambar atau ilustrasi untuk memperjelas isi cerita tersebut. Pada awalnya buku cerita bergambar banyak dirancang untuk keperluan hiburan. Tema yang dapat dimuat dalam cerita bergambar adalah dongeng, kisah- kisah, fable bahkan tema humor dan satire. Kemudian karena formatnya yang sangat fleksibel dalam membuat tema, para perancang komunikasi pembangunan tertarik untuk menyampaikan pesan-pesan pembangunan melalui buku cerita bergambar ini. Cerita bergambar menurut Elmaiya 2014:9 merupakan suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita. Biasanya cerita bergambar dicetak diatas kertas dan dilengkapi teks. Cerita bergambar merupakan media yang unik, menggabungkan teks dan gambar dalam bentuk yang kreatif, media yang sanggup menarik perhatian semua orang dari segala usia, karena memiliki kelebihan, yaitu mudah dipahami. Rancangan pada komponen pesan ditunjukan untuk menghasilkan isi pesan yang akurat dalam arti sesuai dengan kebutuhan dan konsisi khalayak. Dengan menentukan jenis pesan yang sesuai dengan kebutuhan khalayak kemuduian merancangnya dalam bentuk buku cerita bergambar.

2.1.5.1 Fungsi dan Peranan Cerita Bergambar

Cerita bergambar merupakan media komunikasi yang kuat. Fungsi-fungsi yang bisa dimanfaatkan oleh cergam antara lain adalah untuk pendidikan, untuk advertising, maupun sebagai sarana hiburan. Tiap jenis Cerita bergambar memiliki kriteria-kriteria tertentu yang harus dipenuhi agar pesan yang ingin disampaikan dapat dipahami dengan jelas. Menurut Elmaiya 2014:9 fungsi dan peranan cerita bergambar, yaitu: 1. Cerita bergambar untuk informasi pendidikan, baik cerita maupun desainnya dirancang khusus untuk menyampaikan pesan-pesan pendidikan. Inti pesan harus dapat diterima dengan jelas, misalnya ”hindari pemecahan masalah dengan kekerasan.” 2. Cerita bergambar sebagai media advertising. Maskot suatu produk dapat dijadikan tokoh utama dengan sifat-sifat sesuai dengan citra yang diinginkan produk atau brand tersebut. Sementara pembaca membaca cergam, pesan- pesan promosi produk atau brand dapat tersampaikan. 3. Cerita bergambar sebagai sarana hiburan merupakan jenis yang paling umum dibaca oleh anak-anak dan remaja. Bahkan sebagai hiburan sekalipun. Cerita bergambar dapat memiliki muatan yang baik. Nilai-nilai seperti kesetiakawanan, persahabatan, dan pantang menyerah dapat digambarkan secara dramatis dan menggugah hati pembaca.