Penelitian yang Relevan PENGEMBANGAN MEDIA CERITA BERGAMBAR MATA PELAJARAN IPA UNTUK ANAK AUTIS KELAS III DI SD NEGERI 3 PONCOWARNO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mengembangkan pengetahuan secara optimal. Dalam membuat media cerita bergambar harus
disesuaikan dengan karateristik anak autis. Dimana anak autis yang ada di SD Negeri 3 Poncowarno Kabupaten Lampung Tengah mengalami karateristik
gangguan sebagai berikut, yaitu: a mengalami gangguan interaksi sosial, seperti gangguan nonverbal tidak mau melakukan kontak mata, ekspresi wajah datar,
kurang dapat menjalin pertemanan, tidak dapat berhubungan secara emosional dengan orang lain; b mengalami gangguan komunikasi, seperti kurang dalam
berbahasa lisan dan kurang dalam berbicara dengan orang lain; c pola minat perilaku terbatas, seperti perilaku gerak repetitif anak suka membuka tutup
genggaman tangan, dan keasyikan terus menerus terhadap sebuah benda anak suka memegang pensil kemudia mengambar diatas kertas.
Media cerita bergambar mampu menarik minat anak autis karena adanya gambar- gambar yang menarik sehingga meningkatkan motivasi belajar siswa autis. Anak
autis lebih menyukai materi pembelajaran yang disajikan secara visual, sehingga siswa autis pun merasa senang atau merasa tidak jenuh selama proses
pembelajaran.
Pemilihan pengembangan bahan ajar media cerita bergambar sebagai fasilitas belajar karena memiliki kelebihan: 1 isi bahan ajar disesuaikan dengan kurikulum
dan kebutuhan siswa autis, 2 materi ajar disusun secara sistematis sesuai dengan karateristik anak autis sehingga lebih mudah dipahami oleh siswa autis, 3 bahan
ajar dilengkapi dengan gambar-gambar sehingga lebih menarik, dan 4 bahan ajar dapat dipergunakan siswa autis secara individu sesuai perbedaan cara belajar.
Adanya kelebihan yang ada pada media cerita bergambar, peneliti meyakini bahwa akan mempermudah siswa autis belajar sehingga mampu membantu
mengatasi hasil belajar IPA yang rendah. Secara umum kerangka pemikiran penelitian pengembangan ini digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1 Diagram Kerangka Berpikir
Belum ada Media
Cerita Bergambar
Ketidak-sesuaian bahan ajar yang
digunakan dengan kondisi anak autis
Belum tercapainya
tujuan mata pelajaran
IPA Anak autis
sulit memahami
materi pelajaran
Prestasi belajar
anakaau tis
rendah
Pengembangan Media Cerita Bergambar sebagai bahan ajar materi kenampakan permukaan bumi untuk anak autis
Menghasilkan produk Media Cerita Bergambar sebagai bahan ajar materi kenampakan permukaan bumi untuk anak autis
Penggunaan Media Cerita Bergambar
Efektifitas Media Cerita Bergambar
kemenarikan Media Cerita
Bergambar