Motivasi Belajar PENGEMBANGAN MEDIA CERITA BERGAMBAR MATA PELAJARAN IPA UNTUK ANAK AUTIS KELAS III DI SD NEGERI 3 PONCOWARNO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
Prestasi belajar dalam dunia pendidikan saat ini lebih dikenal dengan taksonomi Bloom dalam Thobroni, 2015: 21, yang dimaksud taksonomi ini adalah cara
mengklasifikasikan hal-hal yang kompleks, maksudnya mengklasifikasikan secara bertingkat, dari kemampuan yang paling sederhana sampai yang paling rumit.
Kompetensi belajar dalam taksonomi Bloom dibagi menjadi tiga domain ranah atau kawasan yaitu domain kognitif, afektif, dan psikomotorik. Bloom
mengartikan ranah-ranah ini sebagai kompetensi dasar atau perilaku-perilaku yang harus dicapai oleh mahasiswa dalam cara-cara tertentu, misalnya bagaimana
mereka berfikir ranah kognitif, bagaimana mereka bersikap dan merasakan sesuatu ranah afektif, dan bagaimana mereka berbuat ranah psikomotorik.
Ketiga ranah tersebut saling terkait erat dan bahkan tidak boleh diabaikan dalam kegiatan pembelajaran. Muara atau tujuan dari ketiga kompetensi tersebut
mengarah kepada kecakapan hidup siswa life skill. Ranah kognitif meliputi kemampuan menyatakan kembali konsep atau prinsip yang telah dipelajari,
kemampuan intelektual seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berfikir. Ranah afektif berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan
dan emosi. Meliputi minat, sikap, dan nilai yang ditanamkan melalui proses pembelajaran. Ranah psikomotorik berisi perilaku-perilaku yang menekankan
aspek keterampilan fisik motorik seperti menulis, mengetik, menyusun alat-alat percobaan, dan melakukan percobaan. Bloom memberi pemetaan ranah kognitif
dalam kategori tingkat berpikir. Ia membagi tingkat berpikir menjadi enam tingkat yakni tingkat berpikir pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan
evaluatif. Berbagai macam kompetensi yang dihasilkan oleh ketiga ranah tersebut merupakan kapabilitas hasil belajar yang didapat oleh mahasiswa melalui proses
belajar yang kontinu dan berkesinambungan. Dalam hubungannya dengan prestasi belajar siswa, sikap ini lebih diarahkan pada pengertian pemahaman materi.
Dalam pemahaman materi, maka domain yang sangat berperan adalah domain kognitif.
Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai
informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari
materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Prestasi belajar siswa dapat
diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa.