Belajar Pengertian Pembelajaran Landasan Teori

11 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA Pada kajian pustaka akan diuraikan tentang: 1 landasan teori, 2 penelitian yang relevan, 3 kerangka berpikir, dan 4 hipotesis.

2.1 Landasan Teori

Landasan teori digunakan sebagai rujukan teori yang mendasari suatu penelitian. Dalam landasan teori ini akan dijelaskan pengertian belajar, faktor- faktor yang mempengaruhi belajar, pengertian pembelajaran, hasil belajar, karakteristik siswa sekolah dasar SD, model pembelajaran, model pembelajara konvensional, model pembelajaran inkuiri, model pembelajaran inkuiri tipe Pictorial Riddle, Ilmu Pengetahuan Sosial IPS, pembelajaran IPS di SD, pembelajaran terpadu di SD, karakteristik materi uang dan pengelolaan uang.

2.1.1 Belajar

Dalam dunia pendidikan istilah belajar sudah banyak dijelaskan secara luas oleh beberapa ahli dalam bidang pendidikan. Belajar merupakan kegiatan manusia untuk mengetahui berbagai hal yang ada di masyarakat. Menurut Hamalik 2008: 30, “ ... belajar ialah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti”. Gagne dan Berliner 1984 Rifa‟i dan Anni 2011: 82 menye butkan bahwa “belajar merupakan proses dimana suatu organisme 12 mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman”. Pengalaman yang dimilki oleh seseorang diperoleh melalui interaksi dengan lingkungannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto 2010: 2 yang menjelaskan bahwa “belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dalam lingkungannya”. Perubahan yang terjadi dari proses belajar bersifat relatif tetap seperti yang diungkapkan oleh Morgan t.t dalam Suprijono 2012: 3, “Learning is any relatively permanent change in behavior that is a result of past experience”. Belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat relatif permanen sebagai hasil dari pengalaman yang lalu. Berdasarkan pengertian belajar tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan sebuah proses perubahan tingkah laku seseorang, yang dipeoleh dari interaksi dengan lingkungannya. Perubahan tersebut dapat berupa dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti, yang bersifat relatif permanen dan akan berguna dalam proses kehidupan selanjutnya.

2.1.2 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Belajar

Hasil dari sebuah proses belajar ialah perubahan perilaku yang terjadi pada siswa. Perubahan yang terjadi pada siswa tidak sama antara siswa yang satu dan yang lain. Hal tersebut terjadi karena ada faktor-faktor yang mempengaruhi belajar. Slameto 2013: 54-72 menjelaskan bahwa kegiatan belajar dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

2.1.2.1 Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang 13 dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Faktor internal terdiri dari dua aspek: aspek jasmani dan aspek psikologis. Berikut uraian dari masing-masing faktor. 1 Aspek Jasmani Aspek jasmani terdiri dari kesehatan dan kecacatan tubuh. Untuk mendapatkan hasil belajar yang baik, seseorang harus dapat menjaga kesehatan tubuh dengan baik pula, selain itu keadaan cacat tubuh seseorang juga dapat mempengaruhi hasil belajar. 2 Aspek Psikologis Aspek psikologis merupakan faktor yang berkaitan dengan kondisi kejiwaan siswa. Kondisi tersebut dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, baik secara kuantitas maupun kualitas. Aspek psikologis terdiri dari intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan.

2.1.2.2 Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu, yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa yang dapat mempengaruhi proses belajarnya. Faktor eksternal meliputi: keluarga, sekolah, dan masyarakat. 1 Keluarga Keluarga merupakan hal yang paling dekat dengan siswa. Keadaan di dalam keluarga akan berpengaruh pada proses belajar siswa. Keadaan tersebut dapat berupa cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah tangga, keadaan ekonomi, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan. Semakin baik kondisi yang ada di keluarga, maka akan dapat mendukung siswa dalam proses belajar. 14 2 Sekolah Faktor eksternal yang mempengaruhi belajar salah satunya ialah sekolah. Sekolah merupakan tempat dimana siswa melakukan proses belajar secara formal. Faktor-faktor eksternal yang berasal dari sekolah dapat berupa metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah. 3 Masyarakat Masyarakat menjadi faktor eksternal yang penting untuk proses belajar siswa. Sebagian besar waktu yang dimiliki siswa setiap harinya dihabiskan di lingkungan masyarakat. Hal yang mempengaruhi siswa di dalam masyarakat dapat berupa kegiatan siswa, media massa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat. Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi proses belajar seseorang dapat berasal dari dalam diri siswa, maupun dari luar diri siswa. Kedua faktor tersebut sangat penting untuk diperhatikan, karena dapat memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa nantinya, baik positif maupun negatif. Untuk itu diperlukan kerjasama yang baik antara keluarga, sekolah, dan masyarakat, agar dapat tercipta kondisi yang dapat membantu siswa mencapai hasil belajar yang diharapkan.

2.1.3 Pengertian Pembelajaran

Belajar dan pembelajaran memiliki keterkaitan satu sama lain. Pembelajaran dilakukan sebagai upaya untuk mencapai tujuan belajar yang diinginkan, yakni adanya perubahan pada seseorang. Seperti yang dikemukakan 15 oleh Miarso 2004 dalam Rusmono 2012: 6 dijelaskan bahwa “pembelajaran merupakan kegiatan yang disengaja, memiliki tujuan, dan terkendali supaya terjadi perubahan yang relatif tetap pada diri seseorang”. Pembelajaran merupakan kegiatan yang sengaja dilakukan. Dalam pelaksanaanya tentu membutuhkan kerjasama antara guru dan siswa, serta komponen lain yang mendukung proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 yang menjelaskan bahwa “pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”. Gagne 1981 dalam Rifa‟i dan Anni 2011: 192 menyatakan bahwa pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa eksternal siswa yang dirancang untuk mendukung proses internal belajar”. Pembelajaran yang dirancang dengan baik dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Suatu proses belajar harus berisi unsur-unsur yang dapat mendukung pencapaian tujuan. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan Hamalik 2013: 57 yang menyebutkan bahwa pembelajaran merupakan kombinasi yang tersusun dari unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling berpengaruh dalam mencapai tujuan pembelajaran yang dikehendaki. Unsur manusiawi terdiri dari siswa, guru dan tenaga lainnya. Material meliputi buku, papan tulis, dan kapur, serta media lain yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Fasilitas dan perlengkapan merupakan sesuatu yang dapat mendukung proses pembelajaran, seperti ruangan kelas, perlengkapan audio visual, dan komputer. Prosedur terdiri dari jadwal, metode praktik belajar, penyampaian informasi, dan sebagainya. 16 Dari beberapa pengertian pembelajaran tersebut, pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kegiatan belajar yang dilakukan antara guru dan siswa pada suatu lingkungan belajar, yang terdiri dari unsur-unsur yang terkait guna mencapai tujuan yang diharapkan yaitu perubahan tingkah laku yang bersifat relatif permanen.

2.1.4 Hasil Belajar