52 Dari 60 butir soal hasil pengerjaan siswa, dilakukan penghitungan validitas
soal menggunakan program SPSS versi 20, sehingga diperoleh 37 butir soal yang valid, dan 23 butir soal yang tidak valid. Dari 37 butir soal yang valid, kemudian
dipilih 30 butir soal yang mewakili semua indikator untuk dijadikan sebagai soal tes awal dan akhir, yaitu nomor
2, 4, 8, 11, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 20, 22, 24, 25, 26, 29, 31, 33, 35, 36, 37, 39, 40, 42, 46, 51, 53, 57, 58, 60. Untuk output hasil
pengujian validitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 14.
3.6.2.3 Reliabilitas Tes
Sukardi 2014: 127 menyatakan bahwa “suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila tes yang dibuat
mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur apa yang hendak diukur”. Menurut
Arikunto 2010: 221, “reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul
data karena instrumen tersebut sudah baik”. Pengujian reliabilitas dilakukan berdasarkan data hasil uji coba instrumen pada SD Negeri 1 Kalikabong.
Untuk dapat mengetahui reliabilitas tiap butir soal, peneliti menggunakan cronbach’s alpha pada SPSS 20 yaitu menggunakan menu analyze – scale –
reliability analysis.. Data dikatakan reliabel jika nilai Alpha 0,6 Priyatno 2012:187. Berdasarkan hasil penghitungan validitas, diperoleh item yang valid
sebanyak 37 butir soal, dan dipilih 30 soal yang digunakan sebagai soal tes. Dari 30 item valid yang telah terpilih kemudian dihitung indeks reliabilitasnya dengan
menggunakan reliability analysis. Berikut merupakan output hasil penghitungan reliabilitas secara keseluruhan dan untuk hasil selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran 15.
53 Tabel 3.2. Hasil Uji Relibilitas
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items .925
30
Berdasarkan hasil uji reliabilitas, diperoleh nilai cronbach’s alpha sebesar
0, 925, sehingga dapat dikatakan data tersebut reliabel.
3.6.2.4 Analisis Taraf Kesukaran
Menurut Sudjana 2009: 135, “asumsi yang digunakan untuk memperoleh
kualitas soal yang baik, di samping memenuhi validitas dan reliabilitas, adalah adanya keseimbangan dari tingkat
kesulitan soal tersebut”. Keseimbangan yang dimaksud yaitu adanya soal-soal yang termasuk kategori mudah, sedang, dan
sukar secara proporsional. Pada penelitian ini, penelitian menggunakan presentase kesukaran 25 untuk soal kategori mudah, 50 soal kategori sedang, dan 25
untuk soal kategori sulit Widoyoko 2014: 136. Tingkat kesukaran soal dapat menggunakan rumus:
I = Keterangan:
I = indeks kesukaran untuk setiap butir soal
B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal
N = banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal tersebut
Sudjana, 2009: 137 Kriteria yang digunakan untuk menentukan jenis tingkat kesukaran butir
soal adalah sebagai berikut:
54 - 0,30 = soal kategori sukar
0,31 - 0,70 = soal kategori sedang
0,71 - 1,00 = soal kategori mudah
Sudjana 2009: 137 Analisis taraf kesukaran dilakukan dengan cara membandingkan
banyaknya jumlah siswa yang menjawab soal benar pada setiap butir soal dengan jumlah peserta tes. Berdasarkan hasil penghitungan manual diperoleh data yang
valid dan reliabel dengan tingkat kesukaran „mudah‟ terdapat pada nomor 4, 13, 17, 19, 22, 26, 51 dan 60; tingkat kesukaran „sedang‟ terdapat pada nomor 2, 8,
14, 15, 20, 31, 33, 35, 36, 37, 39, 40, 42, 53 dan 58; dan tingkat kesukaran „sukar‟ terdapat pada nomor 11, 18, 24, 25, 29, 46 dan 57. Hasil pengujian tingkat
kesukaran soal, selengkapnya pada lampiran 16.
3.6.2.5 Analisis Daya Beda