49
menggunakan ranah afektif A1 penerimaan sampai A5 karakterisasi. 3.6.2
Instrumen Tes
Instrumen tes berisi soal-soal tes untuk mengukur kemampuan kognitif dan psikomotor.
3.6.2.1 Soal-soal Tes
Soal-soal untuk mengukur kemampuan kognitif berbentuk pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban. Bentuk soal pilihan ganda digunakan karena
kelebihannya yaitu lebih mudah dalam penilaian, cepat, objektif, dan dapat mencakup materi yang luas. Bentuk tes tersebut juga lebih sesuai untuk
karakteristik siswa kelas III sekolah dasar. Pembuatan soal pilihan ganda didasarkan pada kompetensi dasar mata
pelajaran IPS kelas III semester 2 materi Uang dan Pengeloaan Uang yang dijabarkan dalam bentuk indikator soal dan kisi-kisi soal. Indikator soal dibuat
berdasarkan pada silabus pembelajaran IPS kelas III yang dapat dibaca pada lampiran 7. Soal untuk mengukur kemampuan psikomotor berupa soal unjuk kerja
untuk menilai ketrampilan siswa pada ranah psikomotor kesiapan. Soal yang dibutuhkan dalam penelitian berjumlah 30 soal yang
diparalelkan menjadi 60 soal. Soal-soal tersebut diparalelkan untuk mengantisipasi soal yang tidak valid setelah uji coba, dan soal yang diparalelkan
disesuaikan dengan tingkat kesukaran dan cakupan materinya. Adapun kisi-kisi soal dan soal uji coba dapat dilihat pada lampiran 10 dan 11.
Sebelum soal digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa, soal-soal tersebut diujicobakan kepada siswa di luar sampel, yaitu pada kelas kepada siswa
50 di kelas uji coba yaitu SD Negeri 1 Kalikabong yang sebelumnya soal telah
ditelaah oleh tim ahli untuk diuji validitas empirisnya. Uji coba instrumen dilakukan untuk mengukur validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda
soal agar instrumen yang digunakan sebagai alat mengukur hasil belajar siswa dapat dikatakan layak, sehingga dapat diperoleh hasil yang valid dan reliabel.
3.6.2.2 Pengujian Validitas
Menurut Arikunto 1995: 63 dalam Riduwan 2012: 97 menyebutkan bahwa “yang dimaksud validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
keandalan atau kesahihan suatu alat ukur”. Validitas tes secara garis besar ada dua, yaitu validitas logis dan validitas empiris.
1 Validitas Logis
Validitas logis mencakup validitas isi dan untuk mengujinya dilakukan dengan menggunakan pendapat dari para tim ahli Sukardi 2014: 122. Tim ahli
dalam pengujian variabel logis penelitian ini yaitu Dra. Umi Setijowati, M.Pd. sebagai dosen pembimbing dan Sudjatmo, S.Pd sebagai guru kelas III SD Negeri
1 Karangmanyar. Pengujian validitas isi dilakukan dengan cara menilai kesesuaian antara soal dengan kisi-kisi soal yang telah dibuat yang disesuaikan
dengan silabus mata pelajaran IPS kelas III. Hasil validitas logis dapat dilihat pada lampiran 12 dan 13.
2 Validitas Empiris
Validitas empiris dapat dilakukan apabila instrumen penelitian sudah diuji cobakan pada sampel dari populasi yang telah ditentukan Riduwan 2012: 98.
Pengujian validitas empirik dilakukan dengan menggunakan Pearson Product
51 Moment dengan bantuan program Statistical Product and Service Solution SPSS
versi 20. Untuk mencari validitas pada SPSS versi 20 menggunakan menu Analyze
– Correlate – Bivarate. Pengambilan keputusan pada uji validitas dilakukan dengan batasan r
tabel
dengan signifikansi 0,05. Jika nilai positif dan r
hitung
≥ r
tabel
, maka soal dapat dinyatakan valid. Jika r
hitung
˂r
tabel
, maka soal dinyatakan tidak valid. Adapun rekap data hasil penghitungan SPSS 20 dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.1 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Soal Tes Uji Coba r
tabel =
0, 301; Taraf Signifikansi 0,05 dan n = 31
Nomor Soal
Pearson Corelations
r
11
Validitas Nomor
Soal Pearson
Corelations r
11
Validitas 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 0,106
0,568 0,195
0,421 0,376
0,332 0,199
0,456 0,133
0,284 0,723
0,213
0,5 0,505
0,502 0,601
0,543 0,591
0,601 0,555
0,251 0,426
0,218 0,706
0,403 0,409
0,296 0,607
0,459 0,459
Tidak Valid Tidak Valid
Tidak Valid Valid
Valid Tidak Valid
Tidak Valid Valid
Tidak Valid Tidak Valid
Valid Tidak Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Tidak Valid Valid
Tidak Valid Valid
Valid Valid
Tidak Valid Valid
Valid Valid
31 32
33 34
35 36
37 38
39 40
41 42
43 44
45 46
47 48
49 50
51 52
53 54
55 56
57 58
59 60
0,583 0,124
0,554 0,568
0,414 0,460
0,680 0,737
0,737 0,609
0,305 0,648
0,126 0,217
0,237 0,486
0,245 0,119
0,126
-0,64 0,511
0,582 0,636
0,34 0,203
0,131 0,414
0,496
-0,48 0,408
Valid Tidak Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Valid Valid
Tidak Valid Valid
Tidak Valid Tidak Valid
Tidak Valid Valid
Tidak Valid Tidak Valid
Tidak Valid Tidak Valid
Valid Valid
Valid Tidak Valid
Tidak Valid Tidak Valid
Valid Valid
Tidak Valid Valid
52 Dari 60 butir soal hasil pengerjaan siswa, dilakukan penghitungan validitas
soal menggunakan program SPSS versi 20, sehingga diperoleh 37 butir soal yang valid, dan 23 butir soal yang tidak valid. Dari 37 butir soal yang valid, kemudian
dipilih 30 butir soal yang mewakili semua indikator untuk dijadikan sebagai soal tes awal dan akhir, yaitu nomor
2, 4, 8, 11, 13, 14, 15, 17, 18, 19, 20, 22, 24, 25, 26, 29, 31, 33, 35, 36, 37, 39, 40, 42, 46, 51, 53, 57, 58, 60. Untuk output hasil
pengujian validitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 14.
3.6.2.3 Reliabilitas Tes