pegawai, beban kerja, golongan dan masa kerja pegawai. Dalam hal ini, pihak terkait dengan pemberian kompensasi, disarankan untuk
memberikan gaji yang lebih besar pada pegawai yang memiliki beban kerja lebih berat dan jika perlu tidak perlu dilakukan
penambahan pegawai pada bagian-bagian tertentu yang masih bisa ditangani dengan cara lembur, karena frekuensi penumpukkan
pekerjaan yang tidak rutin dikerjakan setiap hari, sehingga hal ini dapat menekan biaya kompensasi bagi FEM dan dapat menghindari
inefisiensi pegawai TU. Rotasi pegawai sebaiknya dilakukan sesuai dengan kompetensi
pegawai. Selanjutnya yang perlu ditangani adalah hubungan dengan rekan kerja, kondisi ruang kerja dan spesialisasi pekerjaan
membutuhkan perbaikan agar lebih efektif. c Permasalahan kinerja pegawai. Permasalahan pegawai yang
berkaitan dengan kinerja pegawai dinilai sudah baik, sehingga dapat diambil tindakan yang dapat meningkatkan keadaan saat ini dengan
terus mengawasi kegiatan pelayanan TU dengan cara memberikan sarana yang dibutuhkan oleh pegawai seperti menambah jumlah
printer , penyediaan sarana transportasi untuk mengantar surat ke
tempat-tempat jauh, diadakan kembali pelatihan yang sesuai dengan deskripsi pekerjaan, perbaikan SIMAK, SIMPEG dan DUPAK
yang jangan hanya dijadikan sebagai suatu sistem, tetapi dapat dipergunakan, serta pengadaan prasarana untuk kebersihan seperti
kain pel, ember, lap, pembersih kaca dan sarana yang lain. Untuk permasalahan beban kerja lebih lanjut dijelaskan pada sub bab
berikut ini.
4.6.2. Beban kerja pegawai TU Fakultas Dekanat
Berdasarkan uraian tadi di atas maka diperoleh hasil perhitungan beban kerja dapat dilihat pada Tabel 35 yang diukur dalam satuan jam.
Tabel 35 menunjukkan bobot beban kerja terbesar terjadi pada bagian urusan rumah tangga yaitu sebesar 2.626 jam karena terdiri dari 3 jenis
pekerjaan, sedangkan yang terkecil adalah KTU dengan bobot sebesar
360 jam karena hanya dikerjakan oleh 1 orang saja. Sementara itu, penanggung jawab Perpustakaan dan Laboratorium Komputer
memiliki bobot beban kerja sebesar 1.791 jam, dikerjakan oleh 2 orang. Total keseluruhan beban kerja untuk TU Fakultas Dekanat
adalah 5.954,4 jam dalam satu semester. Tabel 35. Beban kerja pegawai TU Fakultas Dekanat dalam jam
Bagian KTU
Keu Adm
PJ URT
Total
KTU 360 -
- -
- 360
Keuangan - 516
- -
- 516
Kesejahteraan mahasiswa
- - 292,5 -
- 292,5 Administrasi
kepegawaian - -
98,7 - -
98,7 Administrasi
persuratan - -
391,5 - - 391,5
Administrasi inventarisasi
- - 158,6 -
- 158,6 PJ Perpustakaan
- -
- 771
- 771
PJ Lab. Komputer -
- -
1.020 -
1.020 Pramu kantor
- -
- -
594 594
Kebersihan - -
- -
1.422 1.422
Pengemudi - -
- -
610 610
Jumlah 360 516
941,3 1.791
2.626 5.954,4
Keterangan : KTU
: Kepala Tata Usaha Keu :
Keuangan Adm :
Administrasi PJ
: Penanggung Jawab URT
: Urusan rumah Tangga
4.6.3. Perbandingan jumlah pegawai TU Fakultas Dekanat
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh maka akan mempermudah dalam membandingkan jumlah pegawai sekarang
dengan pegawai yang efisien. Lebih jelasnya dapat di lihat pada Tabel 36, sehingga diperoleh jumlah total pegawai yang efisien untuk TU
Fakultas Dekanat adalah 14 orang. Bagian yang membutuhkan penambahan pegawai adalah Penanggung Jawab Perpustakaan dan
Penanggung Jawab Laboratorium Komputer masing-masing 1 orang.
Tabel 36. Perbandingan jumlah pegawai TU Fakultas Dekanat dalam orang
No Bagian Pekerjaan
Jumlah sekarang
Jumlah yang dibutuhkan
1 KTU 1
1 2 Keuangan
1 1
3 Kesejahteraan mahasiswa
1 1
4 Administrasi persuratan
1 1
5 Administrasi inventarisasi
1 1
6 PJ Perpustakaan
1 2
7 PJ Lab.
Komputer 1
2 8 Pramu
kantor 1
1 9 Kebersihan
3 3
10 Pengemudi 1
1
Jumlah 13 14
Beban kerja untuk masing-masing bagian sudah diketahui, bagian Administrasi Kepegawaian dan Administrasi Inventarisasi
memiliki beban kerja yang rendah. Hal ini dikarenakan pegawai memiliki pengetahuan yang masih kurang untuk mengerjakan tugas
yang diberikan. Selain itu, karena sistem pendukung yang belum dapat dimanfaatkan dengan baik seperti SIMPEG bagi bagian kepegawaian,
sehingga ada beban kerja bagian kepegawaian dibebankan pada KTU. Oleh karena itu, pelatihan yang berhubungan dengan deskripsi
pekerjaan perlu diadakan kembali untuk pegawai yang bersangkutan dan perbaikan pada sistem pendukung yang dapat terhubung langsung
dengan DAJMP Direktorat Administrasi dan Jaminan Mutu Pendidikan. Solusi ini diharapkan agar pegawai dapat menghadapi
pekerjaan yang kemungkinan semakin banyak setelah administrasi dari seluruh pegawai FEM baik dosen maupun pegawai TU masuk ke TU
Fakultas Dekanat. Hal ini karena terdapat dua Departemen baru yang bergabung di FEM yaitu Departemen Agribisnis dan Ekonomi
Sumberdaya Lingkungan. Jika dilihat dari beban kerja yang hanya sedikit maka perlu
diadakan penggabungan, beban kerja pada bagian Administrasi Kepegawaian digabung dengan bagian Administrasi Persuratan,
kemudian bagian ini dapat diubah menjadi bagian Administrasi Umum. Pekerjaan bagian Administrasi Kepegawaian yang berkaitan dengan
administrasi dosen dan pegawai TU sepenuhnya dikerjakan oleh KTU.
Beban kerja bagian Administrasi Inventarisasi yang dinilai masih kurang, dapat diberikan toleransi karena sebagian besar pekerjaan
dilakukan di luar ruangan seperti meninjau kondisi peralatan yang terdapat di setiap Departemen. Berdasarkan alternatif solusi yang telah
dipaparkan, diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak manajemen atau pihak terkait untuk menindaklanjuti permasalahan yang terjadi di
bagian TU Fakultas Dekanat.
4.6.4. Permasalahan yang terjadi pada pegawai TU Departemen