Jenis Penelitian Bahan Hukum

kemudian akan menentukan apakah laporan tersebut akan diserahkan kepada penyidik untuk ditindak lanjuti atau tidak. Sehingga, PJK adalah pihak yang paling berperan sebagai unjung tombak dalam melacak transaksi keuangan mencurigakan. 43

F. Metode Penelitian

Untuk mengumpulkan bahan-bahan di dalam penyusunan skripsi ini dipergunakan suatu cara atau metode yaitu :

1. Jenis Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini, agar tujuan lebih terarah dan dapat dipertanggung jawabkan, dipergunakan metode penelitian hukum normatif atau penelitian yuridis normatif. Penelitian hukum normativ merupakan penelitian yang mengkaji studi dokumen, yakni menggunakan berbagai data sekunder seperti peraturan perundang-undangan, keputusan pengadilan, teori hukum, dan dapat berupa pendapat para sarjana. 44

2. Bahan Hukum

Sebagaimana umumnya, penelitian normativ dilakukan dengan penelitian pustaka, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mempelajari bahan pustaka atau data sekunder. Data sekunder diperoleh dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tertier. a. Bahan hukum primer Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang bersifat autoritatif artinya mempunyai otoritas. Bahan hukum primer terdiri dari peraturan perundang- 43 Ibid., hal.262. 45 Bambang Sunggono,Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003, hal.67. undangan yang diurut berdasarkan hirarki, 45 seperti peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan PPATK yakni: 1. Undang-Undang No. 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan, 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, 4. Peraturan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Nomor: PER-111.02PPATK062013 Junto Peraturan Kepala Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan Nomor: PER- 041.02PPATK032014 tentang Identifikasi Transaksi Keuangan Mencurigakan Bagi Penyedia Jasa Keuangan, 5. Peraturan Bank Indonesia Nomor: 1128PBI2009 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Bagi Bank Umum. b. Bahan hukum sekunder Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang terdiri atas buku-buku teks yang ditulis oleh ahli hukum yang berpengaruh, jurnal-jurnal hukum, pendapat para sarjana, kasus-kasus hukum, yurisprudensi, dan hasil-hasil simposium mutakhir yang berkaitan dengan topik penelitian. 46 Dalam hal penulisan sikripsi ini, bahan hukum sekunder yang digunakan adalah buku-buku teks tentang Pencucian Uang money laundering, Tindak Pidana Pencucian Uang 46 Jhony Ibrahim, Teori dan Penelitian Metodologi Hukum Normatif, Surabaya : Bayumedia, 2008, hal.282. 47 Ibid., hal.296. TPPU,tentang Penyedia Jasa Keuangan PJK dan tentang Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan PPATK. c. Bahan hukum tersier Bahan hukum tersier adalah bahan hukum yang memberikan petunjuk atau penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. 47 Misalnya kamus-kamus hukum, ensiklopedia, indeks kumulatif, dan sebagainya yang relevan dengan skripsi ini. Agar diperoleh informasi yang terbaru dan berkaitan erat dengan permasalahannya, maka kepustakaan yang dicari dan dipilih harus relevan dan mutakhir. 48

3. Metode Pengumpulan Bahan Hukum