keuangan mencurigakan yang dapat dijadikan acuan, yaitu:
39
a. Tidak memiliki tujuan ekonomis dan bisnis yang jelas
b. Menggunakan uang tunai dalam jumlah yang relatif besar danatau
dilakukan secara berulang-ulang diluar kewajaran c.
Diluar kebiasaan dan kewajaran aktivitas transaksi nasabah. Apabila diperlukan PJK dapat melakukan klarifikasi atau meminta
dokumen pendukung transaksi yang dilakukan oleh nasabah, dalam menetapkan transaksi keuangan mencurigakan. Dalam pelaporan transaksi keuangan
mencurigakan, yang menjadi objek kecurigaaan lebih dominan pada transaksi itu sendiri, bukan orang atau nasabah yang melakukan transaksi.
4. Pengertian Penyedia Jasa Keuangan PJK
Penyedia Jasa Keuangan PJK adalah setiap orang yang menyediakan jasa dibidang keuangan atau jasa lainnya yang terkait dengan keuangan, termasuk tapi
tidak terbatas pada bank tetapi juga lembaga non-bank. PJK termasuk sebagai pihak pelapor yaitu pihak yang wajib menyampaikan laporan kepada PPATK
apabila terdapat indikasi transaksi yang mencurigakan. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 Pasal 1 butir 5 memberikan
defenisi tentang PJK, yaitu :
40
bahwa PJK ialah setiap pihak yang menyediakan jasa di bidang keuangan atau jasa lainnya yang terkait dengan keuangan termasuk tetapi tidak
terbatas pada bank, lembaga pembiayaan, perusahaan efek, pengelolaan reksa dana, kustodian, wali amanat, lembaga penyimpanan dan
penyelesaian, pedagang valuta asing, dana pensiun, perusahaan asuransi, dan kantor pos.
Defenisi PJK besifat luas, mencangkup semua PJK yang bergerak di bidang keuangan, baik berada didalam sistem keuangan maupun yang diluar itu.
39
Bismar Nasution, Loc.Cit
40
Yusup Saprudin, Op.Cit., hal. 61.
Namun yang menjadi tumpuan dalam penulisan skripsi ini ialah PJK yang bergerak dalam sistem keuangan bank. Bank merupakan suatu bentuk usaha yang
memiliki keleluasaan dalam menghimpun dan menyalurkan dana sehingga sangat strategis digunakan sebagai sarana pencucian uang. Pada Pasal 1 angka 2 UU No.
10 Tahun 1998 tentang Perbankan menyebutkan bahwa Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kerdit danatau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka menerapkan taraf hidup rakyat banyak.
41
Sedangkan berdasarkan SK Menteri Republik Indonesia Nomor 792 tahun 1990 pengertian bank adalah suatu badan yang kegiatannya di bidang keuangan
melakukan penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat terutama guna untuk membiayai investasi perusahaan. Berdasarkan pengertian-pengertian
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa bank adalah lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dan menyalurkan dana dari dan kepada masyarakat
yang memiliki fungsi memperlancar lalu lintas pembayaran.
42
Upaya pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang dapat dilakukan apabila penyedia jasa keuangan melaksanakan kewajibannya
dalam melaporkan setiap transaksi keuangan mencurigakan. Laporan disampaikan kepada PPATK sebagai lembaga yang memiliki tugas dan kewenangan sesuai UU
TPPU yaitu Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010. Laporan yang disampaikan oleh PJK termasuk PJK Bank kepada PPATK
akan menjadi bahan analisis bagi PPATK dan hasil analisis tersebutlah yang
41
Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan
42
Wiji Nurastuti, Teknologi Perbankan, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2011, hal. 22.
kemudian akan menentukan apakah laporan tersebut akan diserahkan kepada penyidik untuk ditindak lanjuti atau tidak. Sehingga, PJK adalah pihak yang
paling berperan sebagai unjung tombak dalam melacak transaksi keuangan mencurigakan.
43
F. Metode Penelitian