Analisis Transaksi Pengguna Jasa

undang-undang, dan jangka waktu penyampaian informasi tersebut kepada unit kerja dilakukan berdasarkan ketentuan internal dan eksternal PJK bank.

2. Analisis Transaksi Pengguna Jasa

Analisis atas transaksi pengguna jasa yang tidak wajar dilakukan dengan melihat dan mengkaji kesesuaian transaksi yang tidak wajar dengan latar belakang dan tujuan transaksi pengguna jasa serta informasi lain yang diketahui oleh PJK bank. PJK bank dalam melakukan analisis PJK bank dapat meminta informasi kepada pengguna jasa baik secara langsung maupun tidak langsung serta konfirmasi kepada petugas terkait di kantor tempat terjadinya transaksi dengan memperhatikan ketentuan mengenai anti-tipping off sebagaimana diatur dalam undang-undang. Dalam hal ini yang dimaksud dengan anti-tipping off adalah bahwa direksi, pejabat, atau pegawai PJK bank dilarang memberitahukan kepada pengguna jasa atau orang lain baik secara langsung maupun secara tidak langsung dengan cara apapun mengenai laporan transaksi keuangan mencurigakan yang sedang disusun atau telah disampaikan kepada PPATK. Petugas PJK bank yang meminta keterangan awal dari pengguna jasa dalam rangka melakukan verifikasi terhadap suatu transaksi, tidak dikategorikan sebagai tipping off. PJK bank dilarang menginformasikan kepada nasabah apabila hasil verifikasi transaksi tersebut dikategorikan dan dilaporkan sebagai transaksi keuangan mencurigakan. 171 Tujuan adanya anti-tipping off adalah : 172 171 Bismar Nasution, Op.Cit., hal.51. 172 Ibid., hal 52. a. Untuk mencegah pihak yang dilaporkan pengguna jasa mengalihkan dananya dan atau melarikan diri sehingga mempersulit aparat penegak hukum dalam melakukan pelacakan kasus tersebut. b. Untuk menjaga efektivitas penyelidikan dan penyidikan tindak pidana pencucian uang. Apabila dalam analisis transaksi ditemukan transaksi yang dilakukan dengan tujuan menghindari pelaporan maka analisis dilakukan dengan membandingkan transaksi profil, karateristik, dan kebiasaan pola transaksi dengan parameter kewajiban pelaporan sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Analisis terhadap transaksi yang dipantau dengan mencari dan meneliti informasi dari pihak internal dan eksternal PJK bank, dilakukan dengan memastikan nama pengguna jasa memiliki kesamaan atau kemiripan dengan nama yang tercantum pada informasi yang telah diperoleh PJK, hal tersebut juga mengharuskan PJK untuk memastikan kesesuaian identitas pengguna jasa dengan informasi lain yang terkait dengan hal yang bersangkutan. Keseluruhan proses dari analisis transaksi pengguna jasa oleh PJK bank harus didokumentasikan dalam format kertas kerja disertai dengan dokumen pendukung yang paling kurang memuat informasi profil pengguna jasa dan transaksi pengguna jasa, dan PJK bank diwajibkan untuk memberikan penjelasan atas transaksi yang diusulkan maupun tidak diusulkan sebagai transaksi keuangan mencurigakan dalam kertas kerja, yang mana pendokumentasian tersebut dapat dilakukan secara elektronis atau non elektronis oleh PJK bank.

3. Penetapan Transaksi Keuangan sebagai Transaksi Keuangan