Produk Agribisnis TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Produk Agribisnis

Produk Agribisnis meliputi produk-produk hasil pertanian, perikanan dan peternakan baik segar maupun olahan. Produk segar adalah produk yang dijual dalam keadaan yang segar dan belum mengalami penanganan seperti pengawetan, pengasinan, dan lain-lain. Menurut Harjadi 1989, ciri-ciri dari produk agribisnis adalah sebagai berikut: 1. Bersifat mudah rusak 2. Komponen utama mutu ditentukan oleh kandungan air, bukan oleh kandungan kering. 3. Bersifat meruah, sehingga susah dan mahal dalam biaya pengangkutannya. 4. Ketersediaan sangat tergantung dengan musim. 5. Kualitas tidak seragam. 6. Harga per komoditi ditentukan oleh mutunya bukan oleh kuantitasnya. 7. Merupakan kebutuhan pokok yang dibutuhkan dalam jumlah yang besar seperti tanaman hortikultura yang diperlukan yang dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit setiap harinya. 8. Dari segi gizi penting sebagai sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Tanaman pepaya Carica papaya L. berasal dari Amerika Tengah. Tanaman pepaya mudah tumbuh dimana saja sehingga tamanan ini dapat kita jumpai di seluruh Indonesia. Sentra produk pepaya antara lain Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Bali, NTB. Buah pepaya kaya akan sumber gizi dan harganya relatif murah. Hampir seluruh bagian tanaman pepaya dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan maupun sebagai bahan industri yaitu mulai dari akar, batang, daun, kuntum bunga, buah, kulit pohon, dan getahnya. Tipe ideal buah pepaya untuk buah segar antara lain 1. Ukuran; kecil- sedang 0,5-1 kgbuah dan besar 3 kgbuah, 2. Warna Buah; jingga-merah, 3. Warna Kulit; hijau dengan warna orange diselanya, 4. Erdible portion tinggi, 5. Kulit halus, 6. Bentuk oblong, 7. Tekstur renyah, 8. Rasa manis tidak ada pahitnya, 9. Kematangan seragam, 10. Rongga buah kecil, 11. Aroma khas, 12. Kulit tebal, tahan gesekan, dan benturan, serta 13. Daya simpan lebih dari 15 hari, selain itu pepaya unggul harus tahan terhadap cekaman biotik, tahan terhadap cekaman abiotik, dan produktivitas tingi minimal 60 kgtahun Pusat Kajiaan Buah Tropika IPB,2002. Pepaya lokal merupakan pepaya yang sudah lama dibudidayakan petani dan konsumen sudah umum mengenalnya dan biasa mengkonsumsinya. Salah satu jenis pepaya lokal yaitu Pepaya bangkok, menurut warisno 2003 Pepaya Bangkok memiliki karakteristik antara lain buah berbentuk panjang besar dan lancip pada bagian ujung, kulit buah kasar dan tidak rata atau berbenjol-benjol, daging buah berwarna jingga kemerahan, keras dan memiliki rasa manis. Pepaya eksotik merupakan pepaya jenis baru yang secara umum belum dikenal oleh konsumen maupun petani. Menurut Chan et al. 1994 pohon pepaya sunrise solo berbentuk tinggi tegak dengan buah pertama dihasilkan kira-kira 100 cm dari permukaan tanah. Buah pertama dapat dipanen 46 minggu setelah tanam. Pohonnya merupakan kanopi tinggi, populasi optimal 2000 tanamanha. Buah pepaya sunrise solo mempunyai ukuran yang sangat kecil, diameternya berkisar antara 7,5-12,5 cm, kulit buahnya licin dan tipis berwarna hijau sampai sangat jingga, ketebalan daging buah bervariasi antara 2,25-5 cm dan bagian dalam buah berwarna kuning sampai agak kemerahan. Rasa buah ini manis dan aromanya tajam. Menurut PKBT 2004 program pemulihan tanaman pepaya menghasilkan varietas IPB-1 yang memiliki karakteristik antara lain bentuk buah lonjong, ukuran buah kecil, panjang buah cm; 14±1, diameter buah cm 10±1, bobot per buah g 654±146, warna daging buah kemerahanjingga, kulit buah hijau sedang, rasa daging buah sangat manis 11-12 Brix, kadar air : 88±2, kadar vitamin C mg100g; 122±30, umur petik: ±140 hari setelah anthesis bunga mekar.

2.2 Biaya dan Klasifikasinya