Tabel  7. Tenaga Kerja Langsung dan Tidak Langsung Pada Tiap-Tiap Tahap Produksi PT. Cipta Daya Agri Jaya Tahun 2005
NO Tahap
Tenaga Kerja Langsung
Jumlah Tenaga Kerja
Tidak Langsung Jumlah
1 Persiapan
Pembukaan Lahan,pembuatan
lubang tanam, pemupukan
4 Direktur Oprasional
dan Supervisor 2
2 Penanaman
Pegawai Penanaman
4 Direktur Oprasional
dan Supervisor 2
3 Pemeliharan
Pegawai pemeliharaan
2 Direktur Oprasional
dan Supervi sor 2
4 Pemanenan
Pegawai pemanenan
2 Direktur Oprasional
dan Supervisor 2
12 8
Sumber ; Bagian Produksi PT. Cipta Daya Agri Jaya, 2005
d. Peralatan Produksi
Peralatan produksi dan mesin yang digunakan setiap tahap produksi berbeda-beda. Jenis peralatan   dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel  8  Jenis Peralatan yang Digunakan pada Tiap-Tiap Tahap Produksi PT.Cipta Daya Agri Jaya
NO Tahap
Jenis Peralatan
1 Persiapan
1. Gergaji 2. Cangkul 3. Sabit 4, Garpu 5. Gerobak 6. Sepatu Boot 2
Penanaman 1. Cangkul 2. Gerobak
3 Pemeliharan
1. Sprayer 2. Timbangan 3. Gelas Ukur 4. Cangkul 5. Sabit 6.Ember 7. Masker
4 Pemanenan
1. Keranjang 2.Gerobak 3.Timbangan 4.koran 5.Kardus 6.Kertas label
Sumber ; Bagian Produksi PT. Cipta Daya Agri Jaya, 2005
6.2 Perhitungan Harga Pokok Penjualan Metode Perusahaan
Metode Penetapan harga pokok produksi yang selama ini dipakai oleh PT. Cipta Daya Agri Jaya adalah Metode penetapan harga pokok proses yaitu
metode rata-rata tertimbang, dimana harga pokok produksi memperhitungkan biaya-biaya yang melekat pada produk  produksi langsung ditambahkan dengan
biaya  overhead  dan ditambahkan dengan biaya pemasaran. Kemudiaan  dihitung rata-ratanya dengan cara membagi jumlah tersebut dengan jumlah produk
bersangkutan. Biaya yang dikalkulasikan meliputi, biaya produksi langsung, biaya overhead, persediaan akhir barang dalam proses, yang akan menghasilkan harga
pokok produksi. Bahan baku yang digunakan oleh perusahaan berupa bibit tamanan pepaya
yang beli dari Pusat Kajian Buah-buahan  Tropika PKBT IPB, untuk masing- masing jenis pepaya dapat dilihat pada lampiran. Dalam perhitungan harga pokok
produksi perusahaan, biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mengupah tenaga kerja langsung, yang dihitung
berdasarkan hari kerja untuk tenaga kerja harian lepas dan perbulan untuk tenaga kerja tetap.  Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya  overhead
pabrik diperoleh dari laporan perhitungan harga pokok produksi perusahaan tahun 2005.
Jenis biaya overhead pabrik yang dimasukkan kedalam perhitungan harga pokok produksi adalah depresiasi bangunan, depresiasi peralatan dan inventaris
kantor, biaya administrasi bagian produksi, bahan  packing, bahan pembantu lainnya, dan biaya perlengkapan kerja. Contoh perhitungan harga pokok produksi
Papaya California, Hawaii, dan Jelita dapat dilihat pada Lampiran 1.
Tabel  9.  Perhitungan Harga Pokok Produksi Tanaman Pepaya  California  dengan Metode Perusahaan PT. Cipta Daya Agri Jaya, Tahun 2005
Bulan Total biaya
Produksi Biaya
Pemasaran Total HPP
Total Produksi
HPPKg
Januari 587.473,50
Pebruari 884.793,04
Maret 625.704,74
April 778.260,49
Mei 779.189,95
Juni 660.927,44
Juli 725.980,40
41.334,75 767.315,15
194,63 3.942,43
Agustus 869.608,97
40.233.66 909.842,63
246,64 3.688,95
September 935.630,25
65.698,45 1.001.328,70
264,81 3.781,31
Oktober 1.117.276,27
54.652,21 1.171.928,48
285,77 4.100,95
November 1.371.143,61
59.673,48 1.430.781,48
293,25 4.200,15
Desember 1.352.746,73
62384,91 1.415.131,64
340,65 4.154,21
Sumber ; Data HPProduksi PT. Cipta Daya Agri Jaya, 2005  diolah
Total harga pokok produksi diperoleh dengan menambahkan biaya produksi langsung dan biaya overhead baik yang bersifat langsung  maupun tidak
langsung yang menghasilkan biaya barang yang siap diproduksi  ditambahkan dengan biaya pemasaran.  Setelah total harga pokok produksi diperoleh maka
dihitung harga pokok produksi per satuan dengan cara membagi total harga pokok produksi dengan  total produksi pepaya . Misalkan pada bulan November total
harga pokok produksi  untuk Pepaya California yaitu  sebesar Rp  1.430.781,48 yang diperoleh dari penjumlahan biaya barang yang siap diproduksi
penjumlahan dari biaya produksi  langsung  ditambah biaya  overhead  pabrik sebesar Rp  1.371.143,61  ditambah biaya pemasaran sebesar Rp  59.673,48.
Sedangkan harga pokok produksi perkilogram  pepaya diperoleh dari total harga pokok produksi sebesar  Rp  1.430.781,48  dibagi dengan total produksi pepaya
sebesar 293,25 Kg.
Berdasarkan  Tabel  9  dapat dilihat pada bulan Januari, Pebruari, Maret, April, Mei dan  Juni diperoleh nilai harga pokok produksi nol, hal ini disebabkan
karena belum adanya produksi pada bulan tersebut, Hal tersebut dapat dilihat pada total produksi pepaya yang mempunyai nilai nol.  Selanjutnya pada lampiran 1 d.
diketahui bahwa hasil akhir perhitungan harga pokok  produksi Pepaya California sebesar Rp 4.118,92kg ; Hawaii Rp 3.474,28 Kg dan Jelita Rp 2.935,64Kg.
Nilai harga pokok produksi berbeda-beda setiap bulannya. Perbedaan harga pokok produksi tersebut terjadi karena jumlah produksi pepaya setiap
bulannya berbeda-beda. Selain itu perbedaan harga pokok produksi tersebut karena dipengaruhi biaya-biaya produksi dari periode sebelumnya yang
dibebankan pada periode berjalan,  sementara kegiatan produksi pada periode tertentu tidak dilakukan. Berdasarkan lampiran 1 d. dapat dilihat juga bahwa harga
pokok produksi tertinggi dicapai oleh Pepaya California sebesar Rp. 4.118,92 Kg, dan harga pokok terendah dicapai oleh Pepaya  Jelita  yaitu sebesar
Rp. 2.935,64Kg. Tingginya harga pokok produksi Pepaya  California, disebabkan  pada
tahun 2005  Panen Pepaya  California  relatif  banyak,  dan juga permintaan akan Pepaya California meningkat lebih    banyak pula sehingga harga yang ditetapkan
perusahaan lebih tinggi, ini juga sebabkan biaya pemeliharaan pemupukan yang lebih besar,sehingga kebijakan perusahaan untuk menaikkkan harga Jenis pepaya
California.  Sementara harga pokok produksi Pepaya  Jelita  yang rendah, hal ini dipengaruhi oleh produksi yang  masih sedikit serta jenis pepaya ini masih
tergolong baru bagi konsumen, sehingga belum begitu familiar dibanding jenis pepaya lainnya. Harga pokok Pepaya Jelita yang rendah  juga dipengaruhi oleh
jumlah populasi yang  masih relatif    sedikit  sehingga konsumsi akan biaya pemeliharaan kecil dibandingkan dengan pepaya  yang lainnya.
6.3. Perhitungan Harga Pokok Produksi Pepaya PT Cipta Daya Agri Jaya