Hasil Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

2.10. Hasil Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian yang menggunakan ABC sudah dilakukan oleh beberapa peneliti pada beberapa perusahaan manufaktur diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Maikhati 2001, yang meneliti tentang harga pokok produksi pakan ternak dengan metode ABC, menghasilkan nilai harga pokok produksi yang tinggi tetapi benar-benar mencerminkan konsumsi sumberdaya dalam pembuatan produk, sehingga perusahaan Nutrifeed I akan lebih baik menggunakan metode ABC karena hasil akan lebih efisien dibandingkan jika menggunakan metode konvensional yang sebelumnya dilakukan perusahaan. Dalam penelitian tersebut tercatat bahwa dalam menggunakan ABC dibutuhkan data yang akurat pada setiap aktivitas yang dilakukan dalam memproduksi suatu produk dan untuk merealisasikan metode ini dalam perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Dhina 1997 pada PT Wana Rimba Kencana, sebagai industri pengolahan kayu lapis yang meneliti tentang perhitungan harga pokok produksi dengan metode ABC, dimana dari perhitungan tersebut menghasilkan undercosted untuk produksi yang bervolume besar dan overcosted untuk industri yang bervolume kecil. Sehingga dapat dicegah distorsi biaya produksi, dengan kata lain perhitungan metode ABC lebih akurat dibandingkan metode konvensional. Pada metode konvensional biaya yang terjadi dibebankan kepada produksi berdasarkan volume produksi yaitu m 3 yang diproduksi. Sementara dengan metode ABC menggunakan pemacu biaya yang terkait dengan karakteristik produk batch yaitu jam inspeksi, jam supervise dan jam set up. Produk yang dihitung dengan metode ABC yang lebih rendah menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Lanny 2003 pada PT Surabraja Food industry Cirebon, sebagai industri kecap yang meneliti tentang penetapan harga pokok produksi dengan pendekatan metode ABC, dimana dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode ABC dapat dilihat bahwa harga pokok produk untuk kelompok produk yang bervolume besar akan mengalami penurunan jika dibandingkan dengan perhitungan menggunakan metode konvensional. Produk yang bervolume lebih rendah akan mengalami peningkatan harga pokok produksi jika dibandingkan dengan metode konvensional. Hal ini dikarenakan dalam ABC, aktivitas yang menambah nilai dan menghilangkan aktivitas yang tidak perlu. Produk yang bermutu tinggi dengan jumlah komponen yang banyak fungsinya berbelit-belit memmerlukan fungsi pendukung. keperluan ini menimbulkan lebih banyak aktivitas per unit dari pada yang sederhana, sehingga menjadi lebih mahal. ABC menelusuri aktivitas pendukung yang menimbulkan biaya dan mengidentifikasi biaya yang sebenarnya dari produk. Penelitian yang dilakukan oleh penulis mencoba untuk menerapkan metode ABC pada PT Cipta Daya Agri Jaya yang memiliki investasi ya ng besar, sehingga dapat direkomendasikan kepada perusahaan untuk digunakan sebagai dasar penentuan harga pokok produksinya.

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN