Metode Penentuan Harga Pokok Produksi

2.5. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi

Sebelum mengkalkulasikan biaya-biaya ke dalam harga pokok produksi, perlu diketahui dan ditetapkan terlebih dahulu metode perhitungan harga pokok yang akan digunakan. Menurut Garrison 1997, ada dua sistem dalam penentuan harga pokok yang timbul dalam menanggapi variasi proses produksi yang akan dijalankan, yaitu : 1. Penetapan harga pokok proses Process Costing Digunakan dalam situasi yang hanya melibatkan satu produk tunggal yang dibuat dalam satu jangka waktu yang lama secara sekaligus. Pendekatan dasar penentuan harga pokonya adalah mengumpulkan biaya dalam suatu operasi atau departemen tertentu selama suatu periode penuh bulan, kwartal, tahun. Selanjutnya membagi biaya total tersebut dengan jumlah satuan yang diproduksi selama periode yang bersangkutan. 2. Penetapan harga pokok pesanan Job Order Costing Digunakan pada situasi produksi yang menghasilkan berbagai produk yang berbeda, pesanan berbeda atau kump ulan produksi yang berbeda setiap periode. Madiasmo 1994 mengidentifikasikan perbedaan antara penetapan harga pokok proses dan penetapan harga pokok pesanan dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Perbedaan Penetapan Harga Pokok Proses dan Harga Poko k Pesanan Penetapan harga pokok proses Penetapan harga pokok pesanan 1. Harga pokok produk dihitung berdasarkan periode tertentu. 2. Harga pokok produksi ditentukan pada akhir periode tertentu. 3. Harga pokok per unit produk dihitung dengan cara membagi harga pokok produksi selesaiu periode dengan jumlah unit produk selesai dalam periode yang bersangkutan. 1. Harga pokok produk dihitung berdasarkan setiap produk pesanan. 2. Penentuan harga pokok setiap produk pesanan dilakukan setelah produk tersebut selesai dikerjakan. 3. Harga pokok per unit produk pesanan dihitung dengan cara membagi harga pokok produk pesanan dengan jumlah unit produk pesanan yang bersangkutan. Sumber : Madismo 1994 Menurut Horngren dalam Osa 2002, metode perhitungan harga pokok terdiri dari dua metode, yaitu : 1. Volume Based Costing System Metode ini adalah suatu sistem dimana pola konsumsi input, jumlah overhead serta overhead per unit produk dialokasin pada masing-masing produk berdasarkan volume ata u unit. Alokasi ini kurang mencerminkan biaya aktivitas penanganan produk yang sesungguhnya walaupun mudah untuk diterapkan. Hal ini, mengakibatkan penentuan harga pokok menjadi kurang tepat dalam arti produk dalam jumlah besar dialokasikan biayanya terlalu besar, begitu juga sebaliknya. 2. Activity Based Costing System Semua metode yang menelusuri biaya atas dasar aktivitas dan kemudian ke produknya. Metode ini sangat cocok untuk perusahaan yang menghasilkan macam-macam produk. Alokasi ini berhubungan dengan konsumsi aktivitas dan penanganan produk yang sesungguhnya. Konsep ini mendorong identifikasi aktivitas yang bernilai tambah, sehingga yang tidak bernilai tambah dapat dieliminasi.

2.6 Pengertian