2.4. Modern Quantity Theory Monetarist View
Teori ini diperkenalkan oleh Milton Friedman yang merupakan versi baru dari The Quantity Theory. Friedman menekankan kepada hubungan antara jumlah
uang dan harga, memandang money supply sebagai determinan utama terhadap tingkat harga. Aliran monetarist ini tidak lagi percaya perubahan-perubahan pada
jumlah uang beredar hanya mempengaruhi tingkat harga. Peranan uang bisa lebih luas daripada itu. Dalam jangka pendek uang adalah determinan yang penting
dalam kegiatan ekonomi. Friedman menganggap bahwa secara umum mau memegang uang karena uang adalah salah satu bentuk aktiva aset yang
memberikan manfaat karena merupakan sumber daya beli yang likuid. Dalam perumusan fungsi permintaan uang, Friedman melakukan beberapa
penyederhanaan. Dia menganggap bahwa pemilik kekayaan dapat memilih lima bentuk kekayaan untuk dipegang, yaitu : uang tunai M, obligasi B, saham-
saham E, barang-barang fisik bukan manusiawi G, serta kekayaan manusiawi H. Dalam bentuk persamaan, maka permintaan akan uang tunai dari seseorang
individu adalah :
2.5. Inventory-theoritic Approach
Pendekatan ini diperkenalkan oleh Boumol dan Tobin yang merupakan dua tokoh utama pengembangan Teori Keynes dari segi permintaan uang untuk
transaksi yang melihat permintaan uang dari segi individu. Masalahnya adalah penentuan berapa besarnya uang kas yang harus dipegang setiap saat yang
, ,
, ,
, ,
, u
K P
P R
R R
R R
P W
f M
Δ Δ
+ Δ
− Δ
− =
memiliki biaya opportunity cost paling rendah. Hal ini dilakukan mengingat bahwa kekayaan individu tersebut selain berupa uang kas dapat berupa surat
berharga yang menghasilkan bunga, serta adanya biaya untuk menukarkan surat berharga dengan uang kas Nopirin, 2000.
Masalah penentuan jumlah uang kas yang optimum dengan biaya paling rendah dapat dijelaskan sebagai berikut, misalkan :
T : Nilai riil pendapatan selama satu periode satu bulan
R : Tingkat bunga satu bulan
B : Biaya perantara broker’s fee yang besarnya tetap
c : Nilai riil surat berharga yang ditukarkan dengan uang yang setiap kali
diambil dari tabungan seandainya semua pendapatan yang diperoleh ditabung.
Jadi besarnya volume transaksi selama satu bulan adalah TC, yakni jumlah pendapatan dibagi dengan besarnya uang kas yang setiap saat akan
dipegang. Sementara biaya perantaranya sebesar bTC. Karena individu tersebut memegang uang kas sebesar C setiap periode yang dibelanjakan secara merata
selama satu periode dan menjual surat berharga atau mengambil tabungan lagi ketika uang kasnya habis, maka rata-rata jumlah uang kas yang dipegang setiap
saat sebesar C2 Nopirin, 2000. Dengan demikian, biaya total untuk memegang uang kas TC terdiri dari biaya perantara ditambah biaya bunga rC2 :
2 rC
C bT
TC +
=
Jumlah uang kas C yang optimal, dengan biaya yang paling rendah diperoleh dengan mencari turunan pertama dari persamaan di atas terhadap C dan sama
dengan nol :
Maka persamaan permintaan uang kas riil dapat dinyatakan sebagai berikut :
Secara ringkas, pendapatan total dari kepemilikan obligasi selama satu tahun terdiri dari tingkat bunga ditambah keuntungan dari perubahan nilai capital
gain yang diformulasikan sebagai berikut Nopirin, 2000 :
di mana e : pendapatan total yang diharapkan; r : tingkat bunga; g : keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai obligasi; r
e
: tingkat bunga yang diharapkan pada masa yang akan datang.
Dari penjelasan di atas, dapat dijelaskan hal-hal sebagai berikut, apabila e 0, maka investor akan mewujudkan kekayaan dalam bentuk obligasi.
Sebaliknya jika e 0, maka investor akan memilih kekayaan dalam bentuk uang kas. Dengan demikian, jelas bahwa permintaan uang untuk tujuan spekulasi
berbanding terbalik dengan tingkat bunga yang berlaku, sesuai dengan pernyataan Keynes tentang harapan expectation yang ditentukan oleh tingkat suku bunga
normal. Kesimpulan dari Teori Tobin ini dapat dipandang sebagai penyempurnaan r
bT C
2 =
r bT
C P
Md 2
2 1
2 =
=
I r
r r
g r
e
e
− +
− +
−
teori Keynes, yaitu dengan mengemukakan adanya anggapan ketidakpastian uncertainty dan diversifikasi aset.
Ide dasar dari analisis Boumol dan Tobin adalah adanya keuntungan dari biaya kesempatan memegang uang opportunity cost of holding money berupa
suku bunga yang bisa diperoleh dari menyeimbangkan aset-aset lain. Hal tersebut merupakan keuntungan lain dari memegang uang akibat menghindari biaya
transaksi. Ketika suku bunga meningkat, masyarakat berusaha bertindak ekonomis dalam memegang uang untuk tujuan transaksi karena biaya kesempatan
memegang uang meningkat Nopirin, 2000.
2.6. Definisi