Pendekatan Cambridge Teori Kuantitas Uang

Persamaan 2.8 menjelaskan bahwa oleh karena k adalah konstan, tingkat transaksi yang dihasilkan oleh PY uang tetap menentukan kuantitas uang Md yang diminta masyarakat. Dengan demikian, teori kuantitas uang yang dikemukakan oleh Fisher memberi kesan bahwa tingkat permintaan uang merupakan fungsi pendapatan murni, dan tingkat harga tidak memiliki dampak terhadap tingkat permintaan uang. Fisher mendapatkan kesimpulan ini karena dia percaya bahwa masyarakat memegang uang hanya untuk melakukan transaksi dan tidak memiliki kebebasan untuk menentukan berapa banyaknya uang yang ingin dipegang. Tingkat permintaan uang ditentukan oleh : 1. Tingkat transaksi yang ditentukan oleh pendapatan nominal PY. 2. Institusi yang terdapat dalam ekonomi tersebut, yang mempengaruhi cara masyarakat melakukan transaksi yang dapat menentukan velocity dan juga k.

2.2.2. Pendekatan Cambridge

Marshall memandang persamaan Irving Fisher dengan sedikit berbeda. Dia tidak menekankan pada perputaran uang velocity dalam suatu periode melainkan pada bagian dari pendapatan yang diwujudkan dalam bentuk uang kas. Walaupun pada akhirnya persamaan mereka menghasilkan hal yang sama dengan Fisher Md = k x PY, pendekatan mereka berbeda secara signifikan. Pendekatan mereka tidak melihat bahwa tingkat permintaan uang hanya ditentukan transaksi. Sebaliknya, para ekonom Cambridge juga menyatakan bahwa seberapa banyak uang yang ingin dipegang oleh masyarakat ikut berpengaruh terhadap Md. Dalam model yang dikembangkan oleh ekonom Cambridge terdapat dua alasan mengapa orang ingin memegang uang, yaitu : 1. Medium of exchange. Fungsi uang sebagai alat pertukaran yang dapat digunakan masyarakat dalam bertransaksi dan komponen transaksi Md proporsional terhadap pendapatan nominal. 2. Store of wealth. Fungsi uang yang kedua ini memberi ide kepada ekonom Cambridge bahwa tingkat kekayaan seseorang juga berpengaruh terhadap tingkat permintaan uang. Ketika kekayaan meningkat, orang tersebut perlu menyimpannya ke dalam kuantitas aset yang lebih besar-salah satunya dalam bentuk uang. Oleh karena pihak Cambridge percaya bahwa kekayaan nominal proporsional terhadap pendapatan nominal, mereka juga percaya bahwa kekayaan merupakan komponen dari permintaan uang yang proporsional terhadap pendapatan nasional. Terlihat bahwa kelompok Cambridge setuju dengan pendapat Fisher yang menyatakan tingkat suku bunga tidak memiliki peranan atas tingkat permintaan uang dalam jangka pendek. Walaupun ekonom Cambridge sering memperlakukan k sebagai variabel yang konstan dan setuju dengan Fisher bahwa pendapatan nominal ditentukan oleh kuantitas uang, pendekatan mereka memperbolehkan tiap individu untuk memilih seberapa banyak uang yang akan dipegangnya. Keadaan ini memperbolehkan kemungkinan variabel k untuk berfluktuasi dalam jangka pendek. Sebab, keputusan tentang penggunaan uang untuk menyimpan kekayaan akan bergantung pada hasil dan ekspektasi imbal balik pada aset lain yang juga berfungsi sebagai alat penyimpan kekayaan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pandangan Fisher berbeda dari kelompok Cambridge dalam hal faktor teknologi dan tidak adanya pengaruh tingkat bunga terhadap permintaan uang dalam jangka pendek. Ekonom Cambridge lebih memfokuskan pada pilihan tiap individu dan menyatakan secara implisit bahwa tingkat bunga tidak berpengaruh terhadap permintaan akan uang.

2.3. Teori Permintaan Uang Keynes