Hasil Pengujian Awal Analisis pengaruh uang terhadap business cycle Indonesia

Pada Tabel 4, dapat dilihat bahwa selama periode penelitian yaitu tahun 1990.I-2005.III korelasi antara uang dengan siklus bisnis di Indonesia berbentuk leading indicator , dengan nilai koefisien korelasi yaitu 0,60. Sementara itu, dari Tabel 5 dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan bentuk korelasi antara uang dengan siklus bisnis di Indonesia sebelum dan setelah krisis ekonomi terjadi. Korelasi antara uang dengan siklus bisnis di Indonesia sebelum krisis ekonomi terjadi berbentuk leading indicator. Sementara, setelah krisis ekonomi terjadi, korelasi antara uang dengan siklus bisnis berbentuk co-incident indicator dengan nilai koefisien korelasinya berturut-turut adalah 0,41 dan 0,46.

4.3. Hasil Pengujian Awal

Uji akar unit dipandang sebagai uji stasioneritas, karena pada intinya uji tersebut bertujuan untuk mengamati apakah koefisisen tertentu dari model autoregressive yang ditaksir mempunyai nilai atau tidak. Dalam kasus di mana data time series yang digunakan tidak stasioner, maka kesimpulan yang diperoleh akan menghasilkan pola hubungan regresi yang palsu. Regresi palsu Spurious Regression yaitu regresi yang menggambarkan hubungan dua variabel atau lebih yang nampaknya signifikan secara statistik, padahal kenyataannya tidak atau tidak sebesar sebagaimana yang nampak dari regresi yang dihasilkan, sehingga dapat mengakibatkan misleading dalam penelitian terhadap suatu fenomena ekonomi yang sedang terjadi. Suatu upaya untuk menghindari terjadinya regresi palsu adalah dilakukannya uji akar unit pada tingkat first difference. Pada prinsipnya uji akar unit adalah mengamati apakah koefisien variabel tertentu dari model autoregressive yang ditaksir mempunyai nilai satu atau tidak. Metode pengujian akar unit yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Augmented Dickey- Fuller ADF. Berdasarkan uji tersebut, apabila nilai statistik ADF untuk masing- masing variabel lebih kecil dari nilai kritis MacKinnon, maka dapat dikatakan bahwa variabel tersebut stasioner. Tabel 6. Uji Akar Unit Level Nilai Kritis Mac Kinnon VARIABEL Nilai ADF 1 5 10 KETERANGAN Log M2 -1.583807 -3.542097 -2.910019 -2.592645 Tidak Stasioner iDEP -2.803202 -3.542097 -2.910019 -2.592645 Stasioner 10 US TBills -2.451729 -3.542097 -2.910019 -2.592645 Tidak Stasioner Log IHK -0.381076 -3.546099 -2.911730 -2.593551 Tidak Stasioner Log ER -1.072714 -3.542097 -2.910019 -2.592645 Tidak Stasioner Log PDB -0.649741 -3.540198 -2.909206 -2.592215 Tidak Stasioner Dengan kesimpulan bahwa data deret waktu time series yang digunakan mengandung unit-root, atau tidak stasioner, karena nilai ADF seluruh variabel kecuali iDEP lebih besar dari nilai kritis Mac Kinnon, maka uji dilanjutkan terhadap turunan pertama first difference time series ini. Hal ini dilakukan karena akan ditemukan masalah spurious spurious problem jika dilakukan estimasi langsung terhadap variabel yang tidak stasioner. Uji derajat integrasi dilakukan sebagai konsekuensi dari tidak terpenuhinya asumsi stasioneritas pada tingkat level atau derajat nol atau I0. Pada uji ini, data dideferensiasikan pada derajat tertentu, sampai semua data menjadi stasioner pada derajat yang sama. Berdasarkan hasil uji akar unit tingkat first difference pada Tabel 7, diketahui bahwa semua data stasioner pada uji derajat integrasi satu I1. Tabel 7. Uji Akar Unit First Difference Nilai Kritis Mac Kinnon VARIABEL Nilai ADF 1 5 10 KETERANGAN Log M2 -5.639893 -3.542097 -2.910019 -2.592645 Stasioner 1 iDEP -4.707299 -3.542097 -2.910019 -2.592645 Stasioner 1 USTBills -4.120856 -3.542097 -2.910019 -2.592645 Stasioner 1 Log IHK -4.698799 -3.546099 -2.911730 -2.593551 Stasioner 1 Log ER -5.663179 -3.542097 -2.910019 -2.592645 Stasioner 1 Log PDB -6.203863 -3.542097 -2.910019 -2.592645 Stasioner 1 Sim dan Doan dalam Nurdin 2003 menyatakan bahwa dalam mengoperasikan metode VAR tidak dianjurkan menggunakan bentuk first difference . Jika data first difference digunakan akan menghilangkan informasi penting tentang hubungan variabel-variabel dalam sebuah sistem seperti kemungkinan adanya hubungan kointegrasi. Oleh sebab itu, dalam studi ini tidak akan digunakan data first difference dalam mengoperasikan metode VAR.

4.4. Tingkat