Kesimpulan Saran Analisis pengaruh uang terhadap business cycle Indonesia

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa selama periode penelitian yaitu tahun 1990.I-2005.III korelasi antara uang dengan siklus bisnis di Indonesia berbentuk leading indicator, dengan nilai koefisien korelasi yaitu 0,60. Hasil penelitian ini juga mengindikasikan adanya perbedaan besaran koefisien korelasi antara uang dengan siklus bisnis di Indonesia sebelum dan setelah krisis ekonomi terjadi. Korelasi antara uang dengan siklus bisnis di Indonesia sebelum krisis ekonomi terjadi berbentuk leading indicator. Sementara, setelah krisis ekonomi terjadi, korelasi antara uang dengan siklus bisnis berbentuk co-incident indicator dengan nilai koefisien korelasinya berturut-turut adalah 0,41 dan 0,46. Selain itu, penelitian ini menunjukkan bahwa variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi permintaan uang di Indonesia adalah suku bunga luar negeri. Hal ini dapat dilihat dari hasil VD yang menunjukkan bahwa pada jangka panjang, suku bunga luar negeri US Treasury Bills Rate 3 Month lebih banyak berpengaruh terhadap permintaan uang. Dari hasil ini, dapat pula menunjukkan bahwa Indonesia masih merupakan perekonomian terbuka kecil, di mana kebijakan dari negara lain masih akan sangat berpengaruh terhadap perekonomiannya. Guncangan permintaan uang menyebabkan PDB menurun selama 2 triwulan pertama sebesar 1 persen, kemudian ekspansi kembali hingga triwulan ke-15, selanjutnya PDB menurun kembali. Dalam jangka panjang, PDB mencapai ekuilibrium setelah 20 triwulan. Setiap peningkatan sebesar 1 standar deviasi permintaan uang akan menurunkan PDB sebesar 0,8 persen dalam jangka panjang.

5.2. Saran

Berdasarkan penelitian, dapat diketahui bahwa kebijakan moneter melalui uang beredar masih cukup efektif dalam mencapai sasaran akhir yaitu tingkat output. Sementara itu, kebijakan moneter melalui uang beredar tidak efektif dalam mencapai sasaran akhir tingkat harga. Oleh karena itu, perlu sekali adanya fokus dari sasaran atau tujuan makroekonomi yang ingin dicapai oleh pemerintah, apakah kestabilan harga atau pertumbuhan ekonomi yang tinggi, sehingga kebijakan yang diambil nantinya akan lebih efektif dalam mempengaruhi tingkat output maupun tingkat harga. Pemerintah masih harus memperhatikan kebijakan yang diambil oleh negara lain, dan diharapkan kebijakan yang diambilnya telah disesuaikan dengan kebijakan negara lain, agar dampak kebijakan tidak saling meniadakan. Karena berdasarkan hasil VD terhadap output dan uang beredar, mengindikasikan bahwa dalam jangka panjang, varians output dan varians uang beredar di Indonesia, dominan dipengaruhi oleh suku bunga luar negeri.

5.3. Saran Untuk Penelitian Lanjutan