Tabel 11. Hasil Estimasi VECM untuk Variabel PDB Didasarkan pada Kointegrasi VAR3
Variabel Koefisien Standard
Error T-Statistik
iDEP-1 -9.521087 1.44885 6.57147 Log M2-1
0.916334 0.14359
-6.38174 Log IHK-1
-0.920498 0.39547
2.32763
Catatan : signifikan pada taraf nyata 5
Tabel 12. Hasil Estimasi VECM untuk Variabel Nilai Tukar Didasarkan pada Kointegrasi VAR3
Variabel Koefisien Standard
Error T-Statistik
iDEP-1 -13.68982 2.40702 5.68744 Log M2-1
0.262513 0.23855
-1.10047 Log IHK-1
0.938071 0.65700
-1.42781
Catatan : signifikan pada taraf nyata 5
Hasil dari VECM ini tidak dibahas lebih lanjut karena fokus penelitian tidak terletak pada hasil estimasi ini. Fokus penelitian, sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai adalah pada innovation accounting, yakni Impulse Response Function
IRF dan Variance Decomposition VD. Hasil di atas seperti telah dijelaskan sebelumnya digunakan sebagai hasil antara untuk memperoleh residual.
Residual dari VECM ini yang selanjutnya akan digunakan untuk analisis IRF dan VD.
4.6. Hasil Uji Kausalitas Multivariat
Uji kausalitas multivariat dilakukan guna melihat hubungan kausalitas diantara variabel-variabel yang ada dalam model. Uji kausalitas multivariat pada
penelitian ini dengan menggunakan VAR Pairwise Granger Causality Test. H0
yang diuji adalah tidak ada hubungan kausalitas dan H1 adalah adanya hubungan kausalitas. Untuk menerima atau menolak H0 digunakanlah nilai probability.
Hasil uji kausalitas multivariat dalam model VAR dapat dilihat dalam Tabel 13. Hasil Uji Kausalitas dengan signifikansi pada taraf 10 persen tersebut
menunjukkan bahwa uang beredar mempunyai hubungan kausalitas terhadap output. Uang beredar juga signifikan dipengaruhi oleh suku bunga domestik,
suku bunga luar negeri dan PDB. Hasil uji kausalitas menunjukkan tidak adanya hubungan kausalitas antara uang beredar dan tingkat harga. Tingkat harga hanya
signifikan dipengaruhi oleh nilai tukar dan PDB. Berdasarkan uji kausalitas diketahui bahwa uang beredar, suku bunga
domestik dan suku bunga luar negeri signifikan mempengaruhi output. Hal ini mengindikasikan bahwa kebijakan moneter melalui uang beredar cukup efektif
dalam mencapai sasaran akhir yaitu tingkat output. Bila dilihat melalui jalur langsung, signifikannya uang beredar terhadap output berarti jumlah uang beredar
yang ada langsung mempengaruhi belanja masyarakat spending. Berdasarkan hasil uji kausalitas pada Tabel 13, uang beredar tidak signifikan mempengaruhi
harga, suku bunga domestik signifikan mempengaruhi uang beredar, tetapi uang beredar tidak signifikan mempengaruhi suku bunga domestik.
Berdasarkan Lampiran 11, hanya PDB yang signifikan mempengaruhi nilai tukar. Sementara itu, nilai tukar signifikan mempengaruhi tingkat harga,
tetapi tingkat harga tidak signifikan mempengaruhi nilai tukar. Nilai tukar juga signifikan mempengaruhi suku bunga luar negeri dan suku bunga domestik.
Selanjutnya dari Tabel 13, dapat dilihat bahwa suku bunga luar negeri signifikan mempengaruhi PDB, uang beredar, suku bunga domestik dan tingkat harga.
Tabel 13. Uji Kausalitas Multivariat VAR Pairwise Granger Causality Test Dependent Variable
Independent Variable Prob
Suku Bunga Luar Negeri 0.0980
Uang Beredar 0.0002
PDB Suku Bunga Domestik
0.0107 Suku Bunga Luar Negeri
0.0256 PDB 0.0000
Suku Bunga Domestik 0.0003
Uang Beredar
Nilai Tukar 0.5551
PDB 0.0001 Nilai Tukar
0.0000 Harga
Suku Bunga Luar Negeri 0.0119
Suku Bunga Luar Negeri 0.0050
Nilai Tukar 0.0513
Harga 0.0000 Suku Bunga Domestik
PDB 0.2515 PDB 0.0018
Nilai Tukar Uang Beredar
0.8463
Hasil uji kausalitas pada Lampiran 11, diketahui bahwa uang beredar tidak mempunyai hubungan kausalitas dengan tingkat harga. Dengan demikian berarti
kebijakan moneter melalui uang beredar tidak efektif dalam mencapai sasaran akhir tingkat harga. Mengingat signifikannya uang beredar dalam mempengaruhi
output berarti hasil dari penelitian ini cenderung menolak hipotesis aliran klasik. Berdasarkan hasil uji kausalitas tersebut diketahui bahwa kebijakan
moneter melalui uang beredar cukup efektif dalam mencapai tujuan
makroekonomi. Karena jumlah uang beredar dapat mempengaruhi tingkat output. Sehingga, bila Bank Indonesia menambah jumlah uang beredar, dapat
meningkatkan tingkat output di Indonesia.
4.7. Variance Decomposition VD