Teori Real Business Cycle Teori New Keynesian

business cycle eksogen terdiri dari teori Real Business Cycle RBC, Keynesian, dan Monetarist.

2.7.1. Teori Real Business Cycle

Teori siklus bisnis riil menyatakan bahwa deviasi dari tingkat alami tidak signifikan dan kebanyakan fluktuasi seharusnya dianggap sebagai perubahan dalam tingkat output alami atau keseimbangan Mankiw, 2000. Menurut teori siklus bisnis riil, fluktuasi ekonomi jangka pendek seharusnya dijelaskan sambil mempertahankan asumsi model klasik, yang digunakan untuk mempelajari jangka panjang. Teori siklus bisnis riil mengasumsikan bahwa harga sepenuhnya fleksibel, bahkan dalam jangka pendek. Teori ini konsisten dengan dikotomi klasik : dalam teori ini, variabel- variabel nominal, seperti penawaran uang dan tingkat harga, tidak mempengaruhi variabel riil, seperti output dan kesempatan kerja. Teori siklus bisnis riil menekankan perubahan-perubahan riil dalam perekonomian, seperti perubahan dalam teknologi produksi, yang dapat mengubah tingkat alamiah perekonomian. “Riil” dalam teori siklus bisnis riil mengacu pada pengenyampingan teori variabel nominal dalam jangka pendek. Menurut teori siklus bisnis riil, guncangan terhadap kemampuan kita untuk memproduksi barang dan jasa mengubah tingkat output dan kesempatan kerja alamiah. Guncangan ini tidak diinginkan, tapi tak dapat dihindari. Begitu guncangan terjadi, GDP, kesempatan kerja, dan variabel-variabel makroekonomi lain akan berfluktuasi. Teori siklus bisnis riil mengasumsikan bahwa perekonomian kita mengalami fluktuasi dalam teknologi, yang menentukan kemampuan kita untuk mengubah input modal dan tenaga kerja menjadi output barang dan jasa, dan bahwa fluktuasi dalam teknologi ini menyebabkan fluktuasi dalam output dan kesempatan kerja. Teori siklus bisnis riil sering menjelaskan resesi sebagai periode “kemunduran teknologi.” Menurut model ini, output dan kesempatan kerja turun selama resesi karena teknologi produksi menurun, yang mengurangi output dan insentif untuk bekerja.

2.7.2. Teori New Keynesian

Sebaliknya, ilmu ekonomi Keynesian baru didasarkan pada premis bahwa market-clearing model teori siklus bisnis riil tidak dapat menjelaskan fluktuasi ekonomi jangka pendek. Keynes menekankan bahwa permintaan agregat adalah determinan primer pendapatan nasional dalam jangka pendek. Menurut logika, output perekonomian dapat berfluktuasi baik karena tingkat output alami natural rate of output berfluktuasi atau karena output perekonomian menyimpang dari tingkat alamiahnya. Teori New Keynesian menekankan pentingnya ketidakstabilan permintaan agregat sebagai penyebab terjadinya fluktuasi ekonomi makro. Teori ini sama dengan teori business cycle moneter, menyatakan bahwa guncangan permintaan uang penting terhadap fluktuasi ekonomi. Namun guncangan moneter bukan merupakan satu-satunya penyebab fluktuasi seperti pendapat business cycle moneter.

2.7.3. Teori Business Cycle Moneter