2.2. Karakteristik dan Manfaat Tapioka
Ubikayu Manihot utilissima disebut juga ubikayu atau ketela pohon, mempunyai kandungan karbohidrat cukup tinggi, yaitu 32,4 dan
kalori 567,0 dalam 100 g ubikayu. Dengan demikian ubikayu dapat dipakai sebagai pengganti beras. Aneka olahan dan bahan baku ubikayu cukup
beragam, mulai dari makanan tradisional seperti makanan getuk, timus, keripik, gemblong, putu, dll. Produk olahan ubikayu dalam industri dapat
digolongkan menjadi tiga, yaitu hasil fermentasi ubikayu tapepeuyem, ubikayu yang dikeringkan gaplek dan tepung ubikayu atau tepung tapioka.
Tepung tapioka digunakan dalam industri makanan atau pakan ternak, dekstrin dan glukosa gula. Dekstrin digunakan dalam industri tekstil,
industri farmasi, atau industri lain. Sedangkan glukosa digunakan dalam industri makanan, dan industri kimia seperti etanol, dan senyawa organik
lainnya LIPI, 2006. Selain kegunaan tersebut, tapioka digunakan sebagai bahan baku kerupuk Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman
Pangan, 2003.
2.3. Definisi dan Konsep Perumusan Strategi
Manajemen strategik sangat dibutuhkan perusahaan untuk mengetahui posisinya pada suatu industri, dan selanjutnya merumuskan kebijakan yang
tepat untuk mengoptimalkan sumberdaya yang dimilikinya guna mencapai tujuan perusahaan. Stephanie K. Marrus dalam Umar 2003 menyebutkan
bahwa strategi ialah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu
cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat tercapai. Dirgantoro 2004 mengartikan bahwa manajemen strategi sebagai suatu proses
berkesinambungan yang membuat organisasi secara keseluruhan sesuai dengan lingkungannya. David 2003 mendefinisikan manajemen strategis
sebagai ilmu tentang perumusan, pelaksanaan dan evaluasi keputusan- keputusan lintas fungsi pemasaran, keuangan, SDM, produksioperasi,
penelitian dan pengembangan, sistem informasi yang memungkinkan organisasi mencapai tujuannya. Pearce dan Robinson 1997 mendefinisikan
manajemen strategik sebagai kumpulan keputusan dan tindakan yang
menghasilkan perumusan formulasi dan pelaksanaan implementasi rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran
perusahaan. Perumusan strategi merupakan tahap yang harus dilalui dalam
manajemen strategis sebelum tahap penerapan dan evaluasi strategi. Indentifikasi visi, misi dan tujuan merupakan awal yang harus dilalui dalam
perumusan strategi, lalu mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal organisasi dalam menetapkan tujuan jangka panjangnya melalui perumusan
strategi yang tepat. Proses manajemen strategi melingkupi proses perumusan, pelaksanaan dan evaluasi strategi Gambar 1.
Feedback
Gambar 1. Model manajemen strategik David, 2004
Membuat pernyataan
visi dan misi Melakukan
audit eksternal
Membuat, mengevalu
asi dan memilih
strategi Melaksa
nakan strategi
isu-isu manajem
en Melaksana
kan strategi
Isu-isu pemasaran,
keuangan, akuntansi,
litbang, dan SIM
Melakukan audit
internal Menetapkan
tujuan jangka panjang
Mengukur dan
mengevalua si kinerja
Perumusan strategi Pelaksanan strategi
Evaluasi strategi
2.4. Hasil Penelitian Terdahulu