III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Penelitian
IK tapioka perlu dikembangkan, karena berbasis sumber daya lokal, yaitu ubikayu, sedikit banyak akan menyerap tenaga kerja di sekitarnya dan
berkontribusi positif terhadap perekonomian negara. Upaya untuk mengembangkan IK tersebut memerlukan strategi yang tepat. Langkah
pertama mengetahui secara rinci tentang gambaran industri tapioka di desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor. Dengan
mengetahui gambaran industri, dapat digambarkan misi dan tujuan organisasi. Misi merupakan pernyataan yang menyebutkan mengapa
perusahaan harus ada, sedangkan tujuan merupakan hasil akhir yang ingin dicapai oleh perusahaan. Misi dan tujuan memiliki kedudukan penting,
karena keduanya dapat menuntun agar strategi yang dikembangkan dapat sesuai dengan misi dan tujuan akhir perusahaan.
Langkah berikutnya menganalisis lingkungan internal dan eksternal dari industri tapioka. Lingkungan internal dapat digambarkan dengan
kekuatan dan kelemahan industri, sedangkan analisis eksternal direfleksikan oleh peluang, ancaman industri, ketersediaan lahan di desa tersebut dan
dampak pengembangan IK tapioka terhadap lingkungan perdesaan batasan- batasan pengembangan, misalnya intensifikasi atau ekstensifikasi.
Untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan utama pesaing dalam hubungannya dengan posisi strategis industri. Pengidentifikasian
tersebut dijabarkan dalam matriks Competitive Profile matriks CP. Perbandingan tersebut dapat memberikan informasi relevan tentang strategi
internal yang penting. Tahap selanjutnya memadukan antara analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman industri dalam bentuk analisis
Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats SWOT. Dengan analisis
SWOT dapat dikembangkan 4 tipe strategi, yaitu strategi kekuatan dan peluang SO, kelemahan dan peluang WO, kekuatan dan ancaman ST,
serta kelemahan dan ancaman WT. Selanjutnya memposisikan suatu
perusahaan ke dalam matriks yang terdiri dari 9 sel yang disebut matriks Internal Eksternal IE.
Keluaran dari alternatif strategi tersebut akhirnya dipilih strategi yang terbaik melalui matriks Quantitative Strategic Planning Matrix
QSPM. Output matriks QSPM berbentuk skor. Skor tertinggi merupakan prioritas utama untuk diterapkan, sehingga dihasilkan umpan balik yang
akan dipertimbangkan dalam penentuan visi dan misi berikutnya. Dengan dipilihnya strategi terbaik dan manfaat dari IK tapioka sebagai penyedia
lapangan kerja bagi masyarakat, maka diharapkan IK tapioka di desa Karang Tengah dapat bersaing dengan IK berbahan baku ubikayu lain maupun yang
sejenis di daerah lain, sehingga pada gilirannya dapat mensejahterakan masyarakat disekitarnya.
Gambar 2. Kerangka pemikiran penelitian
3.2. Pengambilan Contoh