69
∑
Keterangan: = rata-rata kelas
∑ = jumlah nilai akhir siswa N = jumlah siswa
3.6.1.3 Tuntas Belajar Klasikal
Menurut Aqib 2010: 41, rumus untuk menentukkan tuntas belajar klasikal TBK siswa, yaitu:
∑ ∑
3.6.2 Analisis Data Kualitatif
Data kualitatif ini diperoleh menggunakan teknik nontes. Teknik nontes yang digunakan yaitu melalui pengamatan. Pengamatan dilakukan terhadap
aktivitas belajar siswa dan performansi guru. Teknik analisis data yang digunakan yaitu sebagai berikut:
3.6.2.1 Data Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
Data hasil pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa dalam penelitian ini dapat dilihat dari hasil skor pada lembar observasi yang digunakan. Persentase
perolehan skor pada lembar observasi diakumulasikan untuk menentukan seberapa besar aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran untuk setiap
siklus. Persentase diperoleh melalui proses konversi skor ke persentase pada tiap pertemuan. Menurut Yonny 2010: 176, cara menghitung persentase aktivitas
70
siswa berdasarkan lembar pengamatan untuk tiap pertemuan adalah sebagai berikut:
Setelah diketahui persentase aktivitas siswa, kemudian dianalisis dengan menggunakan pedoman sebagai berikut:
Tabel 3.1 Kualifikasi Persentase Aktivitas Siswa Prosentase Kriteria
75 - 100 Sangat Tinggi
50 - 74,99 Tinggi
25 - 49,99 Sedang
0 - 24,99 Rendah
3.6.2.2 Data Hasil Pengamatan Terhadap Kinerja Guru
Penilaian terhadap performansi guru bergantung pada rata-rata skor perolehan APKG I dan II. Rata-rata skor APKG I dan II diperoleh melalui rumus
berikut:
Andayani, 2009: 61 Andayani, 2009: 61
Andayani, 2009: 76
71
Setelah diketahui skor dari tiap-tiap APKG, selanjutnya dilakukan penghitungan untuk memperoleh nilai akhir performansi guru, yaitu dengan
menggunakan rumus berikut:
. .
Andayani, 2009: 47 Hasil dari penghitungan tersebut kemudian disesuaikan dengan kriteria
keberhasilan performansi guru, seperti tertera pada tabel berikut: Tabel 3.4 Kriteria Performansi Guru
Nilai Huruf 86 – 100
A 81 – 85
AB 71 – 80
B 66 – 70
BC 61 – 65
C 56 – 60
CD 50 – 55
D 50
E Pedoman Akademik UNNES, 2008: 49
Selain performansi guru, pengamatan juga dilakukan terhadap kemampuan guru dalam menerapkan model tari bambu pada mata pelajaran IPS materi
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Terdapat lima aspek yang diamati dalam pelaksanaan model dan setiap aspek terdiri dari empat deskriptor. Satu deskriptor
yang nampak memperoleh nilai 1, sehingga skor maksimal yaitu 20. Skor yang diperoleh kemudian dikonversikan ke dalam tabel berikut ini.
72
Tabel 3.5 Konversi Skor ke Nilai Pelaksanaan Model Tari Bambu
Skor Nilai
Skor Nilai
1 5 11
55 2 10
12 60
3 15 13 65
4 20 14 70
5 25 15
75 6 30
16 80 7 35
17 85 8 40
18 90 9 45
19 95
10 50 20 100
Setelah skor dikonversikan ke dalam bentuk nilai, kemudian disesuaikan dengan kriteria keberhasilan performansi guru. Kriteria keberhasilan performansi
guru dapat dilihat pada Tabel 3.4.
3.8 Indikator Keberhasilan
Penerapan model tari bambu pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dikatakan berhasil jika:
3.8.1 Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa menunjukkan rata-rata nilai minimal 64 dan persentase tuntas belajar klasikal minimal 75 dari banyak siswa di dalam kelas yang
memperoleh nilai hasil belajar ≥ 64.
3.8.2 Aktivitas Belajar Siswa
Kualifikasi aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran mencapai minimal 71 aktivitas tinggi.
3.8.3 Performansi Guru
Perolehan nilai performansi guru dalam pembelajaran minimal 71 kriteria baik atau B.