18 siswa dalam proses pembelajaran terciptalah belajar aktif. Keaktifan siswa selama
proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar.
2.1.5 Hasil Belajar
Menurut Suprijono 2010: 7, “hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja”.
Selanjutnya, Rifa’i dan Anni 2009: 85 mengungkapkan bahwa “hasil belajar merupakan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan
belajar”. Ada beberapa tokoh yang membedakan hasil belajar menjadi beberapa kategori, antara lain Gagne dan Bloom. Gagne dan Briggs 1979 dalam Rifa’i
dan Anni 2009: 90-1 berpendapat bahwa hasil belajar dapat berupa kemahiran intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, kemahiran motorik, dan sikap.
Kemahiran intelektual adalah kemampuan yang membuat individu menjadi kompeten. Kemampuan ini dimulai dari kemampuan berbahasa
sederhana seperti menyusun kalimat hingga kemampuan teknis maju, seperti kegiatan ilmiah. Strategi kognitif merupakan kemampuan yang mengatur perilaku
belajar, mengingat dan berpikir seseorang. Kemampuan dalam strategi kognitif digunakan oleh siswa dalam memecahkan masalah secara kreatif. Informasi
verbal merupakan kemampuan yang diperoleh siswa dalam bentuk informasi atau pengetahuan verbal. Siswa telah memperoleh informasi dari memori yang
dimiliki, seperti nama bulan, hari, bilangan, huruf, kota, negara, dan sebagainya. Kemahiran motorik adalah kemampuan yang berkaitan dengan kelenturan syaraf
atau otot. Beberapa contoh kemampuan motorik yang dimiliki siswa misalnya
19 mengendarai sepeda dan menulis. Sikap merupakan kecenderungan siswa untuk
merespons sesuatu. Selain itu, hasil belajar menurut Bloom 1977 dalam Rifa’i dan Anni
2009: 86-90, dibedakan menjadi tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar. Ranah belajar terdiri dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan, dan kemampuan intelektual, yaitu meliputi knowledge pengetahuan, ingatan,
comprehension pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh, application
menerapkan, analysis menguraikan, menentukan hubungan, synthesis mengorganisasikan, merencanakan, membentuk hubungan baru, dan evaluation
menilai. Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat dan nilai. Ranah ini terdiri dari receiving sikap menerima, responding memberikan respons,
valuing nilai, organization organisasi, dan characterization karakterisasi.
Ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Ranah ini meliputi
persepsi perception, kesiapan set, gerakan terbimbing guided response, gerakan terbiasa mechanism, gerakan kompleks complex overt response,
penyesuaian adaptation, dan kreativitas originality. Dari uraian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
merupakan perubahan perilaku secara keseluruhan meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik yang diperoleh siswa setelah mengalami kegiatan
belajar. Hasil belajar dapat berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dapat diukur. Ketiga hasil belajar tidak hanya didominasi oleh salah satu ranah,
20 tetapi seluruhnya harus diperoleh secara seimbang agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai dengan lebih efektif.
2.1.6 Karakteristik Anak Usia Sekolah Dasar