Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

12

2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Slameto 2010: 54, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor intern yaitu faktor jasmaniah, psikologis, dan kelelahan. Faktor jasmaniah terdiri dari beberapa faktor, yaitu faktor kesehatan dan cacat tubuh. Yang termasuk faktor psikologis yaitu inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan, sedangkan faktor kelelahan meliputi kelelahan jasmani dan rohani. Selanjutnya, keluarga, sekolah, dan masyarakat merupakan faktor ekstern yang mempengaruhi belajar. Di dalam keluarga, siswa belajar dengan menerima pengaruh berupa cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan. Faktor sekolah mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah. Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat. Faktor-faktor tersebut berupa kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa belajar dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern. Faktor intern meliputi faktor jasmaniah, psikologis, dan 13 kelelahan, sedangkan faktor ekstern terdiri dari faktor keluarga, sekolah, dan masyarakat. Seluruh faktor tersebut sangat menentukan hasil belajar. 2.1.3 Prinsip-prinsip Belajar Terdapat beberapa ahli pendidikan yang mengungkapkan tentang prinsip- prinsip belajar, antara lain Suprijono 2010: 4 mengungkapkan bahwa prinsip- prinsip belajar meliputi perubahan perilaku, belajar merupakan proses, dan belajar merupakan bentuk pengalaman. Prinsip yang pertama yaitu perubahan perilaku. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar adalah perubahan yang disadari, berkesinambungan dengan perilaku lainnya, bermanfaat sebagai bekal hidup, berakumulasi, usaha yang direncanakan dan dilakukan, bersifat permanen atau tetap, bertujuan dan terarah, serta mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan. Prinsip yang kedua adalah belajar merupakan proses. Dalam hal ini, belajar dapat diartikan sebagai suatu sistem yang dinamis, konstruktif, dan organik. Belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen belajar. Prinsip yang ketiga yaitu belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara peserta didik dan lingkungannya. Jadi belajar merupakan hasil dari interaksi antara peserta didik dan lingkungannya. Selain itu, menurut Slameto 2010: 27-8, prinsip belajar dibedakan menjadi empat. Prinsip yang pertama adalah belajar dilakukan berdasarkan prasyarat yang diperlukan. Dalam hal ini, siswa diusahakan untuk dapat berpartisipasi secara aktif dan meningkatkan minatnya dalam belajar. Belajar juga dapat membimbing siswa, meningkatkan penguatan, dan motivasi siswa dalam mencapai tujuan instruksional. Belajar dilakukan melalui interaksi siswa dengan 14 lingkungannya yang menantang agar siswa dapat mengembangkan kemampuan eksplorasi dan belajar secara efektif. Prinsip yang kedua adalah belajar dilakukan sesuai dengan hakikatnya. Belajar merupakan proses yang kontinyu dan dilakukan tahap demi tahap perkembangannya. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi, dan discovery . Belajar diperoleh melalui hubungan antara pengertian yang satu dan yang lainnya untuk memperoleh suatu pengertian yang diharapkan. Prinsip yang ketiga adalah belajar dilakukan sesuai materibahan yang harus dipelajari. Belajar bersifat komprehensif, sehingga materi harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana supaya siswa mudah menangkap pengertiannya. Belajar dilakukan sesuai dengan tujuan instruksional agar dapat mengembangkan kemampuan siswa. Prinsip yang keempat adalah belajar berdasarkan syarat keberhasilan. Untuk dapat belajar dengan tenang, diperlukan sarana yang cukup untuk belajar. Selain itu, belajar harus dilakukan berulang kali agar pengertianketerampilansikap itu dipahami oleh siswa secara mendalam. Dari dua pendapat tokoh tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip belajar antara lain perubahan perilaku, belajar merupakan proses, dan belajar merupakan bentuk pengalaman yang dilakukan berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar, sesuai hakikat belajar, sesuai materi atau bahan yang harus dipelajari, dan syarat keberhasilan belajar. Kegiatan belajar harus dilaksanakan sesuai prinsip agar siswa lebih mudah dalam memahami materi pelajaran. 15

2.1.4 Aktivitas Belajar

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR PECAHAN MELALUI PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KETUREN KOTA TEGAL

1 7 184

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATERI BUMI PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KARANGJATI 01 KABUPATEN TEGAL MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE

0 5 273

KEEFEKTIFAN TEKNIK QUICK ON THE DRAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA DI SEKOLAH DASAR NEGERI KEJAMBON 7 KOTA TEGAL

0 15 256

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN CTL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI RANDUGUNTING 6 KOTA TEGAL

1 21 247

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI RANDUGUNTING 4 KOTA TEGAL

0 8 272

PENINGKATAN PEMBELAJARAN PERUBAHAN LINGKUNGAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI RANDUGUNTING 3 KOTA TEGAL

0 12 265

PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI MANGKUKUSUMAN

11 133 334

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATERI PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI MELALUI MODEL JIGSAW PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 01 GONDANG PEMALANG

0 19 201

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL ARTIKULASI PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 2 SOMAWANGI BANJARNEGARA

0 17 244

PENINGKATAN PEMBELAJARAN TARI DAERAH LAIN (TARI SAMAN) MELALUI MODEL BAMBOO DANCING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI RANDUGUNTING 01 KOTA TEGAL

0 51 289